Minta Peluk?
Selesai Makan malam, semua berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang-bincang, Arra duduk bersandar di sofa sambil ngemil buah mangga muda kesukaannya. Aldo sesekali melirik Arra yang terlihat begitu antusias dengan buah yang di makannya, Benar-benar tidak ada ekpresi yang menunjukkan jika buah tersebut Asem.
"Kenapa do, kamu juga mau?"
"Eh mama, Nggak kok."
Arra melihat interaksi Aldo dengan Mama Elisa, Merasa di perhatikan Aldo pun menoleh ke arah Arra, seperkian detik mata mereka terpaku saat bertemu, Namun langsung di alih kan oleh Arra."Kok jantung Arra deg-degan!"batin Arra.
"Sebaiknya kalian kembali ke kamar saja untuk istirahat, terutama kamu Arra, Jangan sampe kelelahan ya."Ucap Mama Elisa.
Arra mengangguk, bediri dari duduknya lalu menuju ke arah dapur untuk menaruh Piring bekas buah yang di makannya tadi. Selesai itu Arra langsung ingin menuju ke kamarnya.
"Kak, Ajak Aldo nya."Suara Ummah Inun menghentikan langkahnya, Arra menatap ke arah Aldo.
"Ayo kak Al."
Aldo pamit dengan Yang lainnya lalu mengikuti Arra menuju ke kamar mereka. Sesampainya di kamar, Arra duduk di meja rias sederhana miliknya, Hanya sekedar untuk memberikan sedikit perawatan pada wajahnya. Aldo Hanya diam duduk di pinggir kasur memperhatikan kegiatan Arra, Lalu Arra menoleh ke arah nya, "Kenapa kak?"Tanya Arra Bingung saat di perhatikan.
"Ra, apa lu nyesal nikah sama gw?"
"Arra gak tau, Tapi Arra coba buat memikirkan ucapan kakak kemarin, Jika semua ini Takdir."Aldo menghela nafasnya berat. "Maaf-in gw, Gw udah Rusak masa depan lu, sekolah lu berhenti gara-gara gw juga."
Arra menggeleng. "Arra gak papa kak, Arra insyaallah bisa ikhlas."
Aldo Tersenyum hangat, diri nya bukan tipe orang yang Cuek atau Dingin terhadap orang lain, Terlebih lagi kepada Orang-orang yang dirinya kenal."Gw, Ekhem- Boleh peluk?"
Mata Arra membulat kaget. "Ta-tapi..."
"Plis Ra, Gw cuman Minta Peluk kok, serius."Potong Aldo Cepat dengan Gaya Peace pada Jarinya.
Arra mengangguk Malu-malu, Dengan cepat Aldo membawa Arra kedalam pelukannya. Arra hanya menahan Nafas dan tidak membalas pelukan hangat dari Aldo, "Jangan lupa Nafas Ra..."bisik Aldo pelan.
Arra mengangguk sambil mengatur Nafas nya pelan, Tiba-tiba Aldo terkekeh pelan, Hal itu membuat Arra langsung melepaskan pelukannya, Lalu menatap tajam Aldo."Eh kenapa Ra?"Kaget Aldo.
"Kenapa ketawa? Arra gak suka di ketawa-in!"Tegas Arra sambil menatap Aldo dengan Garang.Namun di mata Aldo, Ekpresi Arra bukannya menakutkan malah keliatan menggemaskan.
"Gak gtu, gw bukan ngetawa-in lu Ra."
"Terus?"
"Gw cuman mikirin Sahabat gw di Jakarta, Mereka pasti kaget dengar kabar kalo gw udah nikah, gw berangkat ke sini dengan status Jomblo, eh balik ke sana udah jadi suami aja."jelas Aldo sambil terkekeh pelan.Arra hanya Ber-oh ria, Menurutnya tidak ada yang lucu dan kenapa harus tertawa.
"Aneh."Gumam Arra pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]
Teen FictionAyah Rahman Hanya Diam, Dia menatap dalam Arra yang kini semakin terisak, sambil menunduk memegang Pipinya yang di Tampar Ummah Inun. "JE-LAS-KAN!"Tegas Sang Ayah Rahman. Arra mendongak menatap sang Ayah dalam. "Arra, Di perkosa."Lirih Arra dengan S...