02

12.5K 700 22
                                    

Hancur

 
Runtuh Sudah Pertahanan Arra, Sesuatu yang Berharga dan dirinya jaga Selama ini Hilang  Begitu saja. Arra sangat merasa Malu pada Tuhan Dan dirinya sendiri. Tetapi Semua Bukan kehendak nya, Dirinya tidak pernah meminta kepada-Nya untuk berada di keadaan saat ini.

 
Arra menangis dalam diam, meringkuk di Atas Ranjang dengan Tubuh polos yang hanya terbalut Selimut. Kejadian ini begitu membekas di ingatan nya, ditambah lagi dengan laki-laki itu yang masih tertidur pulas di sebelahnya. Arra menggigit Selimut dengan kuat agar Tangisnya tidak pecah.

 
Setelah di rasa sedikit tenang, Arra bangun dari posisi tidurnya. Berjalan tertatih ke arah kamar mandi dengan Berbalutkan selimut. Arra tidak perduli dengan laki-laki itu yang saat ini masih terlelap dengan tubuh polosnya. Meringis pelan saat merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Sesampainya di dalam Kamar Mandi, Arra berdiri di bawah Guyuran air, Sambil melepaskan selimut yang ia bawa dari dalam kamar tadi. Dengan terisak-isak, Arra menggosok Kuat Bagian tubuhnya yang menurut dia Kotor, Sekelebat Bayangan Kejadian Tadi Terputar di Ingatannya.

 
Flashback on

 
Aldo menghempaskan tubuh Arra ke atas Kasur king size itu, Nafas Arra memburu karena takut. Tidak ingin terlihat pasrah dan lemah, Arra mencoba untuk merangkak menjauhi Aldo. Namun aksinya seperti sudah dapat di baca Oleh Aldo, dengan cepat Aldo menarik pergelangan kaki nya untuk kembali ke posisi semula.

 
"LEPASIN!"

 
"TOLONG, AKU MOHON JANGAN LAKUKAN ITUU, HIKS!"Teriak Arra bercampur Tangisnya.

 
Aldo seakan Tuli, semua nya terasa gelap dan berkabut dengan Penuh Gairah. Jiwa Brengseknya seakan menguasai Tubuh dan Pikirannya, senang saat melihat Gadis itu meminta permohonan dengannya. Di mata Aldo, Arra begitu Menggoda. Pakaian Gadis itu Tersingkap, menangis meminta permohonan di bawah Kukungannya menjadi pemandangan yang sangat menggoda untuk Aldo.

 
Aldo merobek paksa Pakaian yang di pakai oleh Arra, Arra sudah berontak dengan menerjang-nerjangkan kakinya ke arah Aldo. Tetapi itu percuma saja, kenyataannya Tenaga Aldo jauh lebih kuat di bandingkan dengan Arra. Berdoa di dalam hati, memohon agar ada orang yang bisa menolongnya, tapi semua hanya harapan.

 
"Alin, Tolong A-aku hiks"

 
"Hancur. Semua hancur dalam sekejap mata."Batin Arra Pilu.

 
Arra Pasrah, Tubuhnya sudah tak kuat lagi. Harapannya ini semua adalah hanya Mimpi Buruk, Apabila besok ia terbangun maka semua akan baik-baik saja, Semoga.

 
Aldo memaksa Arra untuk menatapnya dengan Memegang kedua sisi kepala Arra, Tatapan Mata Arra yang penuh Luka dapat menghentikan kegiatan Aldo sekejap. namun karena Akal kalah oleh Nafsu nya, ia Langsung mencium Bibir gadis yang tak berdaya tersebut dengan brutal.

 
Dan Semua Terjadi begitu saja, Arra benar-benar Hancur karena Aldo Dirgantara Malik.

 
Flashback End.

 
Saat Arra keluar dari dalam Kamar Mandi, laki-laki itu yang tidak Arra ketahui Namanya sudah Pergi. Sedikit merasa Lega, Harapannya adalah Semoga Mereka tidak akan bertemu lagi di Kemudian hari.

•••

 
Jam 08:15 pagi, mereka -Arra Dkk- sudah Standby di Bandara Soekarno Hatta. Tidak ada yang menang di antara mereka, tapi setidaknya menambah wawasan pengetahuan, Teman dan Pengalaman. Tidak ada Raut kecewa yang di Nampakkan oleh pak Edo, karena menurutnya Sampai Tingkat Nasional saja dia sangat bangga kepada murid-murid berprestasinya itu. Mereka sangat senang saat pak Edo tidak menuntut mereka harus Menang dalam kompetisi ini.

ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang