Arra Hilang
Berjalan tanpa Arah, hari sudah menampakkan Senja nya. Arra mengelus perutnya yang terasa begitu lapar, Bermodalkan Sarapan tadi Pagi dan sampai sekarang belum makan apa pun, terlebih lagi Minum.
"Arra udah Ga Kuat."Lirih Arra pelan.
Arra Menghentikan langkahnya, menoleh kesana-kemari untuk mencari tempat Beristirahat sejenak. Sampai akhirnya Netranya menangkap sebuah Gazebo yang sepi. Berjalan tertatih ke Arah Gazebo tersebut dan sesekali mengusap Peluh yang Menetes dari pelipisnya.
"Sabar ya Sayang, InsyaAllah Ayah pasti Nemuin kita. Laparnya kita tahan dulu, Dedenya Kuat kan?"Ucap Arra Seakan-akan berbicara dengan Anaknya.
Sedangkan di Tempat lain, lebih Tepatnya Kediaman Keluarga Malik. Aldo mengamuk karena Arra Hilang, Aldo Khawatir dengan istrinya tersebut, Arra tidak tahu daerah Jakarta ini dan bahkan Arra tidak tahu jalan pulang.
"Ra, Lu kemana hm?"Lirih Aldo pelan.
Di depannya ada Arka, Rian, Kristal, dan Alena yang kelihatan takut. Jujur, ini pertama kali nya Alena melihat Aldo Semarah ini, sangat mengerikan. Papa Malik dan Mama Elisa sedang dalam perjalanan pulang, mereka Tahu kalau Arra Hilang saat Aldo menelpon mereka dan menanyakan tentang Arra.
"Kita lapor Polisi Aja Al."usul kristal.
"Ga bisa Bego, Kalo di kepolisian kan Harus nunggu 1×24 jam dulu, baru Orang tersebut di nyatakan Hilang."Timpal Rian tidak setuju dengan Usul Kristal.
"Lu kali yang Bego, Gw kan ngusulin doang.""Tapi kalau ga di laporin Sekarang, yang ada Arra Mati kelaparan, Lu pada kaya kaga kenal Jakarta aja."Sambung Kristal. Aldo menatap Tajam Kristal karena tidak suka mendengar Ucapan Kristal.
"Diem lu Berdua."Ucap Arka Datar. Kristal dan Rian sama-sama terdiam, sekarang Waktunya harus serius.
"Em- Jadi gini Al, Gimana kita Cari di daerah Taman-taman Kota aja."Ucap Alena dengan Gugup, demi apa pun dirinya benar-benar takut.
Semua yang berada di sana menoleh ke arah Alena yang sedari tadi Hanya Diam."Oke, Pelaku nya mulai terlihat."Ucap Arka menatap Alena Datar.
"Ma-maksud lu Apa-an, Gw tuh ngusulin doang. Kalo ga mau ya udah."Jelas Alena Gugup.
"Dimana?"Tanya Aldo Datar.
Alena Diam.
"Alen, Gw tanya Di mana hm?"Tanya Aldo sekali lagi karena tidak mendapat jawaban Apapun dari Alena.
Alena tetap Diam sambil menunduk.
"DI MANA GW TANYA BANGS*T!"
Alena semakin tertunduk Takut, Isakannya mulai terdengar. Jika Alena dapat berbicara saat ini, Hal pertama yang akan dia Beritahu adalah Ekspresi Aldo yang menakutkan.
"Woy Do, Ga gitu juga kali. Lu apa-apa sih main Bentak Alen."Rian Bersuara, merasa tidak Suka dengan Sikap Aldo Tadi.
Rian yang duduk di samping Alena pun langsung menarik Gadis itu kedalam pelukannya, mengusap pelan punggung Alena yang bergetar karena menahan Tangisnya."Len, kalo lu Tau Arra di mana, kasih tau. Lu kaga kasihan sama dia, Dia itu lagi Hamil Len, dia butuh Aldo."Ucap Rian penuh pengertian.
"G-gw hiks minta maaf, Gw ir-ri sama Ar-ra."Semua nya terdiam, menyisakan suara Isakan Alena. Yang ada di pikiran mereka, Hal apa yang membuat Seorang Alena Maheswari Iri dengan Gadis Desa Seperti Arra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]
Teen FictionAyah Rahman Hanya Diam, Dia menatap dalam Arra yang kini semakin terisak, sambil menunduk memegang Pipinya yang di Tampar Ummah Inun. "JE-LAS-KAN!"Tegas Sang Ayah Rahman. Arra mendongak menatap sang Ayah dalam. "Arra, Di perkosa."Lirih Arra dengan S...