Hamil
"Testpack nya satu yah Bu."
"Eh, lagi Isi Umm?"Tanya Seorang Bu Bidan.
Ummah Inun Tersenyum Hangat sebagai Balasannya.
"Semoga Positif yah Umm."Ucapnya Ramah.
"... Iya Bu, Makasih."
Ummah Inun mengendarai Motor matic nya untuk pulang ke rumah, Di sepanjang perjalanan banyak yang menyapa nya, karena Ummah Inun memiliki sifat yang Ramah dan jangan lupakan dia adalah istri dari seorang kepala Desa."Assalamualaikum."Salam Ummah Inun saat tiba di rumah.
"Kak?"Panggil Ummah Inun saat memasuki Rumahnya.
"Waalaikumsalam Umm."
"Kakak di Kamar."
Ummah Inun pun langsung menuju ke arah kamar Milik Arra, "Ini udah Ummah belikan alatnya, Di coba yah."
Arra hanya diam memandang Alat Testpack tersebut.
"Jika Arra benar-benar Hamil, Apa yang akan Ummah lakukan kepada Arra?"Tanya Arra dengan Mata yang berkaca-kaca menatap sang Ummah.
Ummah Inun menggeleng pelan, Tak ada yang bisa dia lakukan apa pun Hasilnya nanti.
"Um-mah gak akan Ngusir Arra kan? Arra Takut-""-Takut Kalau Um-mah usir Arra, lebih baik Anaknya Arra Gu-."
Ummah Inun Memotong Ucapan Arra, "Syuttt! Gak Baik Ngomong gitu kak."
"Kita Akan Membesarkan dia Dan memberikannya Kasih sayang Sebagai mana yang Ummah dan Ayah berikan kepada Kakak."lanjut Ummah dengan Lembut.
Ummah Inun mengusap lembut Surai Panjang Milik Arra dengan Sayang, "Maaf in Ummah Tadi yang Udah Nampar Kakak yah, Ummah tadi Kaget kak, Ummah ngerasa Gak Berguna sebagai seorang ibu."
Arra Sudah Menangis mendengar penuturan Ummah Inun.
"Bagaimana pun diri kamu kak, Kamu tetap Anak nya Ummah, Anak yang Ummah Lahirkan dengan penuh perjuangan, Jadi Berjuang pula lah Kamu Untuk anak mu nanti."
Arra langsung memeluk sang Ummah dengan Tangisan pilunya, Dia Tak menyangka Ummah nya akan berkata Demikian. Dia berpikir, dirinya akan di Usir dari rumah, Seluruh Keluarga akan membencinya. Ternyata? Dia berterima kasih kepada Allah SWT.
"Ya sudah, Di coba dulu alatnya kak."
Arra mengangguk, "ta-tapi, Arra gak tau Caranya."
Ummah Inun menuntun Arra ke dalam Kamar mandi yang ada di kamarnya. Mengajari Arra cara penggunaan alat tersebut, Setelahnya Ummah Inun keluar, menunggu Arra dari luar Kamar mandi. Menunggu beberapa saat, Arra pun keluar dengan Wajah yang pucat Pasi.
"Gimana kak?"
"Umaaahhhh...hiks."Tangis Arra pecah dan langsung memeluk Ummah Inun.
"Hey kenapa, Hasilnya Mana kak?"
Arra memeluk Ummah Inun dengan Kuat, Tiba-tiba pelukannya melonggar dan tubuh Arra lunglai merosot ke lantai.
"YA AllAH, ARRA!"
•••Di Kediaman Keluarga Malik, Sedang di Hebohkan oleh Aldo yang Meminta liburan ke Kalimantan nya di Percepat, Dengan Membuntuti Sang Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]
Teen FictionAyah Rahman Hanya Diam, Dia menatap dalam Arra yang kini semakin terisak, sambil menunduk memegang Pipinya yang di Tampar Ummah Inun. "JE-LAS-KAN!"Tegas Sang Ayah Rahman. Arra mendongak menatap sang Ayah dalam. "Arra, Di perkosa."Lirih Arra dengan S...