Tidur bersama Dek Ais
Selesai sholat isya, Keluarga Ar-rahman dan Keluarga Malik Berkumpul di Ruang Keluarga untuk makan Malam bersama. Pada makan Malam kali ini, Mereka sengaja memilih Duduk lesehan di Ruang Keluarga sambil Berbincang-bincang.Besok, Keluarga Malik sudah Harus kembali ke Jakarta. Karena pekerjaan Papa Malik dan sekolah nya Aldo yang akan segera Kembali beraktivitas seperti biasa.
"Memang tidak dapat di duga ya Man, Dari Sahabatan menjadi Besan."Ucap Papa Malik Kepada Ayah Rahman.
"Iya, Aku juga tidak menyangka Sebenarnya."
Arra merasa Ada yang Menatapnya sedari tadi. Saat dia Menoleh, ternyata Aldo yang Menatapnya. Arra Tersenyum canggung dan di balas Senyum Simpul dari Aldo, Untuk sejenak Mata mereka Bertemu, Namun dengan Cepat Aldo Memutuskan kontak mata itu.
"Anjir! gw kaya orang lagi kasmaran aja."Batin Aldo.
"Kak Aldo kenapa sih Liatin Arra terus?"Batin Arra Gugup.Dek Ais menatap Aldo dan Arra Bingung, Sampai kepalanya ikut Miring saking Bingungnya melihat kedua orang Remaja itu, "Heh Dek, Kenapa sampai Miring gitu kepalanya?"Tegur Ummah Inun pelan.
Semua Melihat ke arah Dek Ais yang sudah menegakkan kembali Posisi nya, Dek Ais Nyengir kuda, "Kak Arra sama Bang Aldo senyum-senyum terus, Kan Dek Ais Mau tau Ishh."Ucap Dek Ais kesal.
Sekarang giliran Aldo dan Arra yang di Tatap oleh orang Tua Mereka, Arra hanya Menunduk malu."Kita gak ada Senyum-senyum kok, Mata Dek Ais Salah liat kali."Alibi Aldo.
"Dek Ais masih kecil ya, jadi matanya Masih Sehat!"Sahut Dek Ais ngegas.
"Kakak Dan adeknya Sama Persis Nj*r!"Batin Aldo
"Dek. Udah, Ga boleh Gitu."Peringat Ummah Inun.
"Iya Umm."
Semua kembali Makan dalam diam. Setelah selesai makan, Ummah Inun dan Mama Elisa Membersihkan bekas Mereka makan. Sedangkan Aldo menemani Arra untuk mem-packing Pakaian yang akan Arra bawa Besok Dan jangan Lupakan Dek Ais yang Ngikut mereka ke kamar.
"Kak Arra mau kemana?"Tanya Dek Ais bingung saat melihat Arra Memasukkan pakaian nya ke dalam Koper.Arra terdiam sejenak mendengar Pertanyaan Dek Ais, Dilihat nya Wajah Polos yang penuh Kebingungan itu dengan Sendu.
Kemudian Arra Duduk di pinggir kasur, "Sini Dek."Panggil Arra Lembut.
Dek Ais hanya menurut, Naik ke atas Kasur lalu duduk di samping Arra. Sedangkan Aldo Hanya Diam melihat interaksi Kakak dan Adik itu.
Arra menarik Dek Ais kedalam pelukannya, Dek Ais yang tidak mengerti hanya Ikut membalas pelukan Arra, "Jangan nakal ya Dek kalo kak Ar-ra gak ada, Hiks."
"Kak Arra kenapa?!"Tanya Dek Ais Panik.
Aldo yang melihat Arra Menangis pun mendekatinya, mengelus pelan punggung Arra."Malam ini Ar-ra mau tidur sama Dek Ais Kak..."Lirih Arra yang masih terisak.
Aldo mengangguk pelan, Masih Mengelus Punggung milik Arra itu dengan pelan, Biarlah Arra Malam ini Bersama dengan Adiknya, "Kalo gitu gw keluar dulu."
Arra mengangguk, "Tolong Kasih Tau Ummah ya kak."Aldo mengangguk lalu keluar dari kamar nya Arra, Menghampiri Ayah Rahman dan Papa Malik yang sedang berbincang-bincang di teras Rumah.
"Arra sudah tidur Al?"Tanya Papa Malik.
Aldo menggeleng, "Belum Pa, Tadi Arra Nangis sambil peluk Dek Ais, Mungkin Dia ngerasa berat buat Ninggalin Dek Ais.""Arra Memang begitu, Ayah Harap Kamu maklumi saja."
"Iya Yah."
Sedangkan di dalam Kamarnya, Arra terus saja Memeluk Tubuh Dek Ais, Sampai Gadis Kecil itu beberapa kali menghela nafas berat."Kak Arra! Dek Ais gak bisa Nafas!"
Arra terkekeh mendengar Ucapan Dek Ais yang Nge-gas, Arra pun sedikit melonggar kan pelukannya.
"Gitu dong dari tadi ish."
Arra menciumi pipi tembem Dek Ais Berkali-kali, hal itu membuat pipi Dek Ais memerah, "Sakit Kak!"
"Ih, Kak Arra Bakalan kangen banget sama Dek Ais!"Gemas Arra dengan mencubit-cubit pelan pipi Dek Ais.
"Kak Arra mau kemana?"
"Besok, Kakak mau pergi ikut Papa Malik."
"Terus Dek Ais?"Tanya Dek Ais dengan mata yang berkaca-kaca.
"Nanti kakak Sering telfon Dek Ais kok."
Sekarang Dek Ais yang menangis, Sedangkan Arra menenangkan Gadis kecil itu dengan membawa Dek Ais kedalam pelukannya. Sampai akhirnya Gadis Kecil itu tertidur karena Kelelahan menangis, Arra bangun dari posisi tidurnya setelah menyelimuti Dek Ais dengan Benar.
Menuju ke Kamar mandi untuk melakukan Rutinitas seperti biasa sebelum Tidur, Lalu kembali ke atas Kasur untuk menyusul Dek Ais kedalam Mimpi.•••
Pagi ini, Kediaman Keluarga Ar-rahman di Hebohkan dengan Tangisan Dek Ais yang Kekeuh ingin ikut Arra Ke Jakarta."Jangan Nangis ya Dek, Liat Kak Arra Lagi sakit itu, Muntah-muntah dari tadi, terus Kepala kak Arra juga sakit Dengerin Dek Ais Nangis terus."Dek Ais Tiba-tiba menghentikan tangisnya saat mendengar ucapan Ummah Inun barusan, Lalu menatap Wajah Arra sendu.
Di atas kasur itu Arra sedang berbaring lemas karena Kegiatan Paginya Yaitu Morning Sickness, Di sana Ada Aldo yang Memijat pelan kepala Arra.
"Nanti Kak Arra tambah sakit Liat Dek Ais gini, Jadi Jangan nangis lagi ya sayang."Bujuk Ummah Inun.
Jam 09:00 nanti, Keluarga Malik akan Berangkat dari Rumah Keluarga Ar-rahman menuju Bandara Iskandar-Pangkalanbun untuk kembali ke Jakarta. Semua sudah siap, Hanya saja pagi ini Arra harus kembali mengalami Rutinitas paginya yang membuat Tubuhnya Benar-benar lemas. Sedangkan Aldo, seperti orang yang memang sudah siap siaga.
Aldo sengaja Tidak Sholat Subuh ke Masjid Dan Hanya Sholat Subuh di rumah Demi Arra, Dia takut kejadian seperti Kemarin terulang lagi. Memang Idaman Bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]
Teen FictionAyah Rahman Hanya Diam, Dia menatap dalam Arra yang kini semakin terisak, sambil menunduk memegang Pipinya yang di Tampar Ummah Inun. "JE-LAS-KAN!"Tegas Sang Ayah Rahman. Arra mendongak menatap sang Ayah dalam. "Arra, Di perkosa."Lirih Arra dengan S...