35

6.3K 389 7
                                    

Cerai?

 

Gadis itu menatap Dalam Sebuah Rumah Bak Istana yang berdiri Kokoh di hadapannya itu. Ingatannya kembali Memutar Memori kenangan yang cukup menyakitkan untuk di ingat.

 
Alena Maharaja. Alena terpaksa harus kembali menginjakkan kakinya di Rumah Neraka Dunia ini, karena sang Bunda yang jatuh sakit saat kemaren pulang dari Kalimantan. Sebenarnya Alena Juga ingin ikut ke Kalimantan, namun karena kejadiannya itu sekitar Pukul 2 Pagi saat dirinya tengah terlelap tidur.

"

Eh Non Alen."Sapa an Seorang Pria yang mengenakan Seragam Satpam tersebut membuyarkan lamunannya.

 
Alena tersenyum Singkat membalas Sapaan Pak Kasim, Satpam Keluarga Maharaja.

"Masuk Non, pasti Non Alen mau jenguk Nyonya kan?"

 
"Iya Pak, Bunda ada kan?"

 
"Ada atuh Neng, Wah pasti Nyonya Senang sekali kalau tau Non Alen Pulang ke Rumah lagi."Ucapan penuh semangat tanpa di buat-buat itu membuat Alen Terkekeh Miris, Pulang? Siapa yang ingin Pulang ke Rumah itu lagi. Hanya Satu Tujuan Alen datang ke Rumah itu, Yaitu menemui Bundanya tersayang.

"Masuk Aja Non."Ucap Pak Kasim sambil membuka Lebar Pintu Gerbang Neraka, Eh maksudnya Kediaman Keluarga Maharaja.

Kini Alena berdiri tegak  di hadapan Pintu Rumah Keluarga Maharaja sambil menghela nafas berat, Harapannya semoga Pria itu tidak ada di Rumah. Walaupun Rasanya Mustahil, karena Istrinya yang sedang Sakit mana mungkin dia Tinggalkan begitu saja.

Dengan perlahan Alena membuka pintu tersebut, tanpa mengetuk atau bahkan mengucapkan Salam. Hal pertama yang menyambut dirinya adalah Suasana Sepi, semacam Rumah yang tak berpenghuni.

Namun Alena tidak memperdulikan itu, yang menjadi Tujuan utamanya adalah Kamar Bundanya. Berjalan dengan Santai, Alena melangkahkan kakinya menuju Tangga yang menghubungkan antara Lantai Satu dan dua.

Namun Sebuah Suara mengintruksi membuatnya menghentikan langkahnya, "Untuk apa lagi kamu kembali."Alena membalikkan tubuhnya, menghadap ke arah sumber suara.

"Sudah lama tidak bertemu Nenek Peot."Sapa Alena sambil tersenyum Manis.

"Kau!"

 
"Jangan terlalu banyak Marah, nanti cepat mati gara-gara Darah Tinggi, ups."Ucap Alena Sambil terkekeh kecil.

"Gadis Nakal. Masuk ke rumah orang tanpa permisi, berbicara dengan orang yang lebih Tua tidak ada sopan santunnya sama sekali. Dasar Tidak punya Attitude!"

"Oh ya, Apakah Saya harus Berbicara sambil bersimpuh di Hadapan yang Mulia? Ah saran yang bagus ternyata, tapi Saya ngga Sudi sama sekali."

 
"Dosa apa Ameng Punya anak Semacam Kamu ini, udah hidup cuman Nyusahin orang. Dasar Benalu."Alena mengepalkan tangannya kuat, Rasanya ingin sekali dia menonjok wajah Wanita Tua itu.

 
"Awssss!"Ringis Alena saat Pergelangan tangannya di Cekal oleh Seseorang dengan kuat.

 
"Lepas!"

 
"Berani kamu berbicara seperti itu kepada Ibuku Hah?!"Bentak Seorang Pria Yang masih terlihat Muda, Aditya Maharaja.

 
"Bukan Urusan lu, Jadi terserah Gw mau Ngomong Gimana pun sama Dia, Mulut-mulut Gw. Ngapa lu yang Sewot Aww!"Rasanya Pergelangan tangannya ingin Patah karena di Cekal dengan Penuh Tenaga Pria ini.

ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang