Notice: Tandai Jika ada Typo atau kesalahan dalam Penulisan Nama:)
Zamal Pulang
Arra menatap Lekat Grup chat dirinya beserta Ke 5 sahabat nya itu, Eh ralat! sekarang hanya tersisa 4 Sahabat nya.
Lina Keluar
Arra tak menyangka jika Sahabat nya itu benar-benar membenci dirinya, tak terasa Air matanya ikut menetes. Setelah pulang sekolah tadi ternyata ke 5 Sahabat nya itu benar-benar pergi kerumahnya untuk menjenguk diri nya yang masih sakit. Karena ini adalah sebuah persahabatan, Arra Mencoba untuk berbicara jujur perihal dirinya yang ingin berhenti sekolah dan Tentang kehamilan nya.
Arra pikir ke 5 Sahabat nya itu akan mengerti dengan keadaan nya saat ini, Tapi ternyata itu hanya Pikiran nya saja, nyatanya Lina salah satu sahabat nya malah melukainya dengan kata-kata yang menyakitkan, "Temenan sama orang yang bunting di luar nikah tuh berhama tau gak, ntar ketularan." Respon yang Arra berikan hanya menangis dalam diam sambil mendengarkan kata-kata sahabat nya itu.
'ting' suara notifikasi pesan WhatsApp.Elina
Aku sm yg laen prcya kok Ra sm km.
Untk ucpn Lina jngn di pkrin ya:)Makasih bngt ya El.
Maaf udh kcwain Klian.Aku tau klo Lina gk mksd gtu.
Semangat yah Bumil:v
Arra hanya tersenyum membaca pesan terakhir yang di kirimkan oleh Elina, Lalu menyimpan kembali Handphone nya di atas meja belajar di samping kasurnya. Sekarang Jam menunjukkan Pukul 20:20, Arra beranjak dari atas kasur menuju ke pintu kamar dan Keluar ke ruangan keluarga yang masih terdapat Ayah Rahman dan Ummah Inun sedang Nonton Televisi.
"Eh kak, kemana?"
"Mau duduk dekat ayah."Ucap Arra langsung duduk di samping Ayah Rahman. Arra menyandarkan kepala nya ke pundak ayah Rahman, Tangan Ayah Rahman terulur untuk mengelus lembut kepala Arra, arra memejamkan matanya guna meresapi setiap sentuhan sang Ayah.
"Kenapa hm?"tanya Ayah Rahman Lembut.
"Abang gak bakal marah kan?"Bisik Arra pelan yang hanya dapat di dengar ayah Rahman.
Ayah Rahman menggeleng pelan, Arra hanya tersenyum simpul sambil mengelus perut nya yang terhalang Baju yang dia kenakan, "Apa Arra bisa ya Yah jaga dia sendiri an?"
"Sttt, siapa bilang kakak Sendiri an? kan ada Ayah, Ummah, Abang dan Dek Ais yang sayang Kakak.""Arra takut kalo berita ini bikin Kakek Kaget."
Ah iya. Ayah Rahman sampai melupakan itu, dia belum memberitahu kepada keluarga besarnya dan Keluarga besar dari Ummah Inun. Mengingat itu membuat Ayah Rahman yakin ini pasti akan membuat Beban pikiran Arra lagi, Dia tau bagaimana sifat para saudara nya jika mengetahui fakta ini.
"Itu urusan Ayah ya kak."Ucap Ayah Rahman agar Arra tenang.
"Eh kenapa ini yah?"Tanya Ummah Inun bingung, pasalnya tadi ia pergi ke dapur sebentar mengambil kan buah-buahan untuk Arra cemil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]
Teen FictionAyah Rahman Hanya Diam, Dia menatap dalam Arra yang kini semakin terisak, sambil menunduk memegang Pipinya yang di Tampar Ummah Inun. "JE-LAS-KAN!"Tegas Sang Ayah Rahman. Arra mendongak menatap sang Ayah dalam. "Arra, Di perkosa."Lirih Arra dengan S...