Setelah mengantar Zeyna pulang,Rayn kembali ke rumah untuk berganti pakaian dan kembali pergi lagi untuk menepati janjinya pada Vanessa.Setelah beberapa saat, akhirnya dirinya sampai di depan rumah Vanessa dan dia melihat Vanessa yang sudah menunggunya di depan rumahnya.
Vanessa yang melihat Rayn datang seketika tersenyum lebar.
"Hai."sapa manis Vanessa.
"Mau jalan kemana?"tanya Rayn langsung.
"Ish kamu kebiasaan kalau aku sapa nggak pernah dibales malah balik nanya."gerutu Vanessa.
"Tapi nggak papa deh yang penting kamu mau nepatin janji kamu buat jalan sama aku."ucap Vanessa dengan tangan yang bergelayut manja di lengan Rayn.
"Sebenarnya kita mau kemana Ness?"tanya Rayn lelah.Mulai kali ini Rayn akan bersikap biasa saja bersama Vanessa,dirinya berusaha untuk menghargai Zeyna dengan bersikap biasa saja bersama Vanessa.
"Kok kamu kaya nggak semangat gitu sih jalan sama aku."ucap Vanessa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Bukannya gitu tapi,hari ini gue bener-bener lelah.Sebenarnya kalau gue nggak ada janji sama lo gue mau istirahat di rumah."jelas Rayn pada Vanessa.
Rayn tidak bohong saat ia mengatakan jika ia sangat lelah,bukan lelah dalam hal fisik tapi dia lelah dengan semua yang terjadi belakangan ini.
"Yah aku ganggu ya berarti,yaudah deh kita nggak usah jalan dulu,padahal aku niatnya mau ajak kamu ke bioskop tapi,nggak papa deh kita nonton di rumah aku yuk sambil kamu istirahat."tanpa mendengar jawaban Rayn,Vanessa langsung menarik tangan Rayn menuju ke dalam rumahnya untuk nonton film bersama.
"Kamu mau nonton film apa?"tanya Vanessa pada Rayn.
"Terserah lo."
"Yaudah deh kalau gitu kita nonton film horor aja."
"Bukannya lo takut?"
"Yakan ada kamu,aku bisa peluk kamu kalau hantunya muncul."
"Ness,sebelum itu gue boleh ngomong sesuatu sama lo?"tanya Rayn dengan nada serius.
Vanessa yang tadinya tersenyum ceria,tiba-tiba menjadi gugup saat Rayn mengatakan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu.Apakah Rayn akan mengungkapkan perasaannya sekarang?apakah Rayn lebih memilih dirinya dibanding Zeyna?memikirkan semua itu membuat Vanessa gugup dan senyum-senyum sendiri.
"Ma...u ngo...mong a...pa?"tanya Vanessa gugup.
"Lo tahu kan akhir-akhir ini hubungan gue sama Zey kurang baik?"tanya Rayn pada Vanessa sambil menggenggam tangan Vanessa.
"I...ya terus?"ucap Vanessa gugup karena tangannya di genggam untuk pertama kalinya oleh Rayn.Biasanya dirinya dulu yang harus menggenggam tangan Rayn.
"Gue nggak tahu kenapa semua orang mengira kalau lo orang yang jahat,padahal menurut gue lo itu orangnya ramah sama semua orang,murah senyum,suka menolong,mudah bersosialisasi,pengertian,intinya lo itu baik di depan mata gue."jelas Rayn sambil menatap mata Vanessa.
Sedangkan Vanessa mendengar perkataan Rayn barusan membuat pipinya memerah.
"Aku juga nggak tahu kenapa mereka mengira sifatku buruk.Apa karena aku dekat denganmu membuat mereka mengira bahwa aku orang ketiga diantara kamu sama Zeyna?padahal aku hanya ingin berteman denganmu dan juga yang lain,tapi entahlah mungkin emang mereka iri kepadaku karena aku bisa sedekat ini denganmu.Padahal kan sebelumnya kamu nggak mau bersosialisasi sama orang lain kecuali Zeyna dan teman-temannya."ucap Vanessa dengan nada lembutnya.
"Ness,lo bener-bener tulus kan temenan sama gue?nggak ada maksud lain kan?"
"Maksud kamu apa?kamu mengira aku manfaatin kamu buat dapetin harta kamu gitu?kalau emang iya aku manfaatin kamu buat harta kamu,buat apa Rayn?papaku sendiri orang berada dan aku rasa itu udah cukup buat aku."ucap Vanessa tak percaya.
Apakah Rayn mengira jika selama ini ia hanya memanfaatkan Rayn demi harta?Vanessa tidak percaya bahwa Rayn berpikiran seperti itu.Selama ini dirinya emang tulus berteman sama Rayn bahkan ia juga mencintai Rayn.
Tapi,semenjak ia tahu bahwa Rayn sama Zeyna udah kembali bersama ia berniat memisahkan keduanya agar ia dapat memiliki Rayn seutuhnya.Dia akan gunakan cara apapun untuk mengambil hati Rayn.Jika tidak bisa menggunakan cara yang lembut,ia akan menggunakan cara yang kasar dengan kata lain dengan menyakiti hati Zeyna dengan kedekatannya dengan Rayn ataupun melukai Zeyna secara fisik.
Katakanlah bahwa Vanessa orang yang jahat,kejam,tidak punya perasaan,dan gila,tapi semua itu ia lakukan hanya demi cinta,bahkan bisa dikatan obsesinya terhadap seorang yang berada dihadapannya sekarang.
"Bukan itu maksud gue."sela Rayn cepat.
"Terus maksud kamu apa?"
"Udahlah yang itu nggak usah dibahas,sekarang gue mau ngomong serius sama lo dan gue cuma mau pengertian dari lo."
"Yaudah iya,kamu mau ngomong apa?"tanya Vanessa kesal karena dia sempat dituduh bahwa ia manfaatin Rayn demi harta.Meskipun dibilang Vanessa orang yang jahat jika menyangkut tentang cinta,tapi dirinya bukan perempuan matre seperti di film-film.Dirinya merasa bahwa harta yang dimiliki keluarganya sudah lebih dari cukup buat kehidupan Vanessa.
Rayn terdiam sebentar,setelah itu ia kembali menatap manik mata Vanessa.
"Gue tahu lo sendirian di sini,gue cuma minta lo jangan terlalu bergantung sama gue.Lo harus mulai mandiri Ness karena lo sendiri yang mutusin buat nyusul gue kesini.Bukannya gue nggak mau lagi deket sama lo,tapi gue juga punya kesibukan sendiri selain nemenin lo.Apalagi gue punya pacar yang harus gue jaga perasaannya."jelas Rayn.
"Jadi selama ini aku ngerepotin kamu?aku kira kamu tulus buat nemenin aku."lirih Vanessa.
"Nggak bukan gitu maksud gue,gue tulus nemenin lo,gue tulus temenan sama lo bahkan gue udah anggep lo sebagai adik gue sendiri,dan saat keluarga gue jelek-jelekin lo,gue sempet marah sama mereka karena gue percaya lo orang yang baik."
Dirinya tak percaya,bahwa Rayn sampai membelanya dan menentang ucapan kedua orangtuanya.
"Mungkin mulai besok gue akan kembali antar jemput Zeyna dan banyak luangin waktu buat dia,tapi kalau lo butuh seseorang buat nemenin lo jalan atau saat lo kesepian,lo boleh telepon gue dan saat itu pula gue akan datang nemenin lo,tapi gue nggak akan datang sendiri gue akan datang sama Zeyna agar dia nggak salah paham.Sebenarnya jika lo mau,lo bisa jadiin Zeyna sahabat seperti lo jadiin gue sahabat.Keputusan gue kali ini menguntungkan buat kita semua,gue sama Zeyna bisa terus bersama,gue nggak ngejauh dari lo,dan lo nggak akan kesepian lagi karena udah ada gue sama Zeyna yang nemenin lo."jelas Rayn.
Kenapa semua jadi seperti ini,dia hanya mau berdua sama Rayn tanpa adanya siapapun.Ini pasti karena hasutan dari Zeyna agar Rayn tidak terlalu dekat dengannya.Padahal sebelumnya,Rayn tidak mempermasalahkan jika harus menemani dia,ya meskipun terkadang dia melihat dari mata Rayn kalau sebenarnya Rayn juga lelah dan sedikit terpaksa mungkin.Tapi,bagi Vanessa itu bukan masalah yang penting Rayn selalu ada di dekatnya.
Mungkin sekarang ia akan mengalah, tapi hanya untuk sementara,dia akan memikirkan cara untuk membuat mereka berpisah dengan memanfaatkan kedekatan mereka bertiga kali ini.
"Yaudah nggakpapa,mungkin untuk seminggu ini aku nggak akan ganggu waktu kamu sama Zeyna jadi hubungan kalian juga akan semakin membaik,tapi jika nanti aku butuh bantuan kamu datang kan?"
"Iya gue pasti datang sama Zeyna,makasih karena lo mau ngertiin posisi gue dan gue semakin yakin kalau lo bener-bener orang yang baik."kata Rayn dengan tersenyum.
"Iya sama-sama."ucap Vanessa dengan tersenyum paksa.
Untuk kali ini,ia akan membiarkan Rayn menikmati waktu bersama Zeyna,tapi setelah itu ia akan membuat hubungan keduanya renggang dan sampai akhirnya keduanya putus.Setelah itu,ia akan memiliki kesempatan besar untuk memiliki Rayn seutuhnya.
11 Januari 2020
Untuk kali ini,khusus part dari Vanessa dan juga Rayn ya.....
Semoga kalian suka sama ceritanya.Mohon maaf jika masih banyak kesalahan,karena ini cerita pertamaku.
Jangan lupa tinggalkan vote+comentar.
Happy Reading Guys......
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...