Sesampainya di rooftop,Rayn berteriak untuk meluapkan kemarahannya.
"AKKKHH BANGSAT,KENAPA HARI INI SIAL BANGET ANJING."
Ketika dirinya melihat kaleng bekas di sampingnya,Rayn langsung menendangnya begitu saja sampai mengenai tembok dan terdengar bunyi sangat keras.
"Gak ada yang bener-bener mengerti sama perasaan gue."kata Rayn sambil mendudukan dirinya di bangku yang ada di rooftop.
"Kata siapa?buktinya aku peduli sama kamu."jawab seseorang yang sebenarnya sudah dari tadi mengikuti Rayn dan melihat apa yang dilakukan Rayn sejak tadi.
Rayn yang mendengar perkataan tersebut langsung menengok ke belakang dan disana dia melihat Zeyna berdiri dengan senyum manisnya.Tapi seolah tak peduli,Rayn hanya diam tanpa menjawab perkataan dari Zeyna.
Zeyna yang paham mengapa Rayn tidak menjawab perkataannya berjalan menghampiri Rayn dan duduk di sampinya.
"Asal kamu tahu Rayn,sebenarnya aku sangat peduli sama kamu,tapi mungkin caraku aja yang salah dan berakhir dengan kamu salah paham.Seandainya kalau aku nggak peduli sama kamu,mungkin aku udah biarin kamu sama Liam berantem sampai kalian sendiri yang mau mengakhirinya,dan mungkin kalau aku nggak peduli aku nggak bakal kasih nasihat sama kalian terutama kamu Rayn,aku bersikap tegas kaya tadi bukannya aku nggak peduli,tapi dengan begitu kalian bisa sadar apa yang kalian lakuin tadi itu salah apalagi kalian sahabatan dan Liam juga teman pertama kamu di Jakarta kan?kalau kamu anggap aku suka sama Liam kamu salah,aku nggak pernah suka sama Liam untuk berpikiran suka sama dia aja nggak pernah,kamu tahu kan kalau aku sayangnya sama kamu jadi nggak mungkin aku khianatin kamu,aku minta maaf udah bentak kamu,kalau kamu mau marah nggak papa itu hak kamu,yang penting kamu tahu aku aku sangat sangat peduli sama kamu."
Rayn sejak tadi hanya diam mendengar penuturan dari Zeyna.Sebenarnya ini bukan hanya salah Zeyna,disini dia juga bersalah karena nggak bisa nahan emosi.
"Zey...maaf...aku bener-bener minta maaf...aku tahu kalau disini aku juga salah,maaf udah bicara yang engga-engga tentang kamu,maaf Zey."kata Rayn lirih.
"Nggak papa,aku paham sama perasaan kamu."
"Tapi kamu mau kan maafin aku?"
Zeyna yang melihat Rayn memohon kepadanya agar diberi maaf berusaha untuk menahan tawa,ya ampun Rayn sangat lucu jika seperti ini.Dan Zeyna berniat untuk sedikit mengerjai Rayn.
"Kalau enggak?"jawab Zeyna sambil bersedekap dada.
"Aku akan turutin semua permintaan kamu agar kamu mau maafin kamu."
"Kalau aku minta putus?"goda Zeyna.
Rayn yang mendengar perkataan tersebut langsung merubah raut wajahnya menjadi datar dengan tatapan tajamnya.
"Selain itu."kata Rayn dengan wajah datarnya.
"Nggak mau aku maunya itu."
"Zey,jangan memicu pertengkaran."ucap Rayn dengan tatapan tajamnya.
"Hahahaha,ya ampun Rayn sumpah kamu lucu banget sih,hahaha lagian nggak mungkin kali kalau aku minta putus beneran sama kamu."Zeyna yang sudah tidak tahan menahan tawanya langsung tertawa terbahak-bahak.
"Nggak lucu."
"Uutututu,Rayn ngambek nih cie."goda Zeyna sambil menoel hidung Rayn.
"Zey sekarang serius,kamu mau maafin aku atau nggak?kalau nggak ya udah terserah."
"Loh kamu kok gitu?ikhlas gak sih minta maafnya,minta maaf kok gitu cih."
"Serius lah."
"Nggak nggak,ulangi minta maaf nya,kamu harus bilang gini Zey yang cantik mau kan maafin aku?nanti aku beliin ice krim yang banyak deh nah gitu,cepet bilang."kata Zeyna.
"Ogah."
"Oh yaudah oke,kita berantem aja terus nggak usah baikan sekalian aja putus beneran."jawab Zeyna dengan kesalnya.
"ZEYNA,KAMU NGOMONG APA HA?PUTUS?NGGAK BISA."
"Ya lagian kamu nggak mau nurutin mau aku."
Rayn yang sudah lelah berdebat dengan Zeyna memilih untuk nurutin perkataan Zeyna.
"Zey kamu mau kan maafin aku?nanti aku mau beliin ice krim jika kamu mau maafin aku."kata Rayn dengan nada yang lembut.
"Nah gitu dong dari tadi,oke deal aku mau maafin kamu."tanpa berpikir panjang,Zeyna memeluk Rayn begitu erat,Rayn yang terkejut dengan perlakuan Zeyna hanya tersenyum sambil memeluk balik Zeyna.Setelah beberapa saat berpelukan mereka segera melepaskan pelukannya.
"Zey kamu nyadar nggak kalau hubungan kita itu sedikit-sedikit pasti ada masalah kecil,tapi kita bisa selesain itu semua dengan baik,dan aku berharap jika nanti suatu saat ada masalah besar tolong jangan sampai kamu ucapin kata putus."
"Aku nggak janji,tapi bakal aku usahain,mungkin aku tidak akan pergi dari kamu,tapi jika kamu yang suruh aku pergi dari hidup kamu,aku akan lakuin itu demi kamu."
"Aku nggak akan pernah ngucapin kata sialan itu."
"Kita sebagai manusia nggak ada yang tahu Rayn,siapa tahu kamu udah ada yang baru jadi kamu lupain aku."kata Zeyna lirih.
"Hei aku nggak bakal kaya gitu,aku janji."jawab Rayn dengan nada lembutnya.
"Kamu nggak boleh janji sama aku."
"Kenapa?"tanya Rayn dengan raut wajah bingung.
"Kamu nggak perlu buat janji seperti itu,kamu hanya perlu berusaha yang terbaik itu udah cukup,lagian kita sebagai manusia nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok."
"Yaudah iya aku bakalan berusaha yang terbaik untuk Zeyna ku yang manis."goda Rayn.
"Apaan dah,nggak cocok buat gombal."
"Siapa yang gombal?"
"Kamu lah emang siapa lagi."
"Aku nggak gombal sayang itu beneran kalau kamu memang manis."jawab Rayn sambil tersenyum pada Zeyna.
Zeyna yang mendapat perlakuan tersebut mendadak pipinya menjadi merah.
"Kenapa tuh pipi merah banget?cie blushing."goda Rayn.
"Apaan sih nyebelin tahu nggak."
"Bhahahaha."Rayn hanya bisa tertawa dengan lepas.
"Sini peluk biar nggak malu."goda Rayn.Zeyna yang sudah sangat malu pun langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Rayn sambil menelusup kan wajahnya yang memerah di dada bidang Rayn.Rayn hanya tersenyum sambil memeluk balik Zeyna.Dia berharap bahwa dirinya dan juga Zeyna bisa selalu bahagia bersama sampai dirinya menghembuskan nafas terakhir.
Selamat malam.....
See You Next Chapter ya......

KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...