Part 35

91 7 0
                                    

Tak terasa seminggu cepat berlalu dan selama itu pula Vanessa berusaha mengurungkan niatnya untuk menghancurkan hubungan Rayn dan Zeyna.

Tapi,mulai hari ini seorang Vanessa yang orang kenal tidak mudah menyerah akan kembali pada misinya. Mungkin,semua orang akan mengganggapnya jahat,kejam,atau bahkan gila karena merusak hubungan seseorang demi kebahagian nya sendiri. Katakanlah dirinya egois,karena hanya dengan keegoisan tersebut dia bisa mendapatkan apa yang ia mau.

"Zeyna Adelyna Alexis tunggu aja kehancuran hidup lo." Desis Vanessa dengan senyum liciknya.

•••••

Disisi lain di sebuah kamar bernuansa modern tersebut ada seorang gadis yang tengah senyum-senyum sendiri melihat sesuatu yang ada di layar laptopnya. Bisa dibilang sekarang dirinya sedang menonton sebuah drama Korea yang bergenre komedi romance.

"Aaaaa gila baper banget liat cowoknya kaya gitu ke pacarnya,kalau aku yang ada diposisi si cewe pasti udah pingsan duluan sebelum dicium cowo seganteng dia." Ucapnya pada diri sendiri dan sangking bapernya dia sampai menggigit guling di pangkuannya.

Sampai akhirnya dia tersadar dari haluannya karena ada sebuah panggilan telepon dari handphone nya. Dengan segera dia meraih hp nya tersebut dan melihat siapa yang menelponnya di sore hari kaya gini.

Vanessa is calling you.....

Setelah melihat siapa yang menelponnya ia menjadi terdiam. Kenapa Vanessa tiba-tiba menghubunginya apa Vanessa akan menyuruhnya menjauhi Rayn. Cemas, Itulah yang ada dipikirannya sekarang. Tapi, dirinya tidak boleh berburuk sangka pada seseorang siapa tau Vanessa menghubunginya karena dia butuh bantuan atau apa gitu,jadi dengan segera dia mengangkat teleponnya.

"Hay Zey." Sapa Vanessa di seberang sana.

"Ah iya halo sa,tumben banget telepon ada perlu sama gue?" Ucap Zeyna.

"Kamu to the point banget ya orangnya." Kekeh Vanessa.

"Eh bukannya gitu,soalnya aneh aja gitu." Ucap Zeyna.

"Iya sih pasti kamu udah berburuk sangka ya sama aku?" Tanya Vanessa.

"Enggak kok,jadi ada perlu apa?" Tanya Zeyna langsung tanpa basa-basi.

"Nggak sabaran banget kamu yah,jadi gini boleh nggak kalau kita ketemuan di taman dekat rumah kamu soalnya ada hal penting yang harus aku bicarain sama kamu." Jawab Vanessa.

"Kenapa nggak ngomong langsung aja dari telepon?" Tanya Zeyna.

"Ini penting banget Zey dan gak bisa kita bicarakan lewat telepon kaya gini,jadi aku tungggu kamu setelah ini di taman deket rumah kamu. Dan aku harap kamu datang karena kalau enggak pasti kamu kecewa. Yaudah kalau gitu,see you Zeyna." Jelas Vanessa. Setelah itu dia segera menutup sambungan teleponnya.

Setelah Vanessa menutup teleponnya,Zeyna terdiam sambil memikirkan apa yang sebenernya Vanessa rencanakan dan kenapa dia meminta Zeyna untuk datang menemuinya nanti. Apakah dirinya harus datang kesana? Tapi,kalau Vanessa merencanakan tindakan yang tidak diinginkan gimana? dirinya jadi bingung sendiri.

"Tau ah pusing, lagain gak mungkin juga di bunuh aku disana lagian itu kan tempat umum ngapain takut kalau dia macam-macam langsung teriak pasti warga pada langsung datang. Udah ah mau siap-siap pergi aja siapa tau dia emang ada perlu sama aku." Setelah mengatakan hal yang aneh tersebut dirinya segera bangkit dari kasur dan bersiap siap untuk pergi ke taman.

ArrepentiráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang