Part 15

279 9 0
                                    

Zeyna berjalan dengan tergesa-gesa menuju rooftop,selain menegur Rayn agar tidak bolos dia harus minta maaf kayaknya Rayn marah gara-gara kejadian tadi.Sesampainya di rooftop dia melihat Rayn yang berdiri membelakanginya sambil melihat pemandangan luar yang sangat begitu menyejukkan mata.Zeyna berjalan menghampiri Rayn,tetapi Rayn sadar jika ada orang yang menghampirinya langsung berbalik menghadap Zeyna.

"Ngapain?"

"Rayn kamu marah ya sama aku gara-gara kejadian tadi pagi?tapi kan bukan aku yang peluk Sam,dia yang peluk aku duluan lagian mungkin  Sam hanya bercanda jangan dibawa serius dong,kamu tahu kan kalau sifatnya Sam itu gimana?"Rayn yang mendengar penjelasan Zeyna hanya diam malah dia mengabaikan Zeyna yang ada di belakangnya.

"Rayn aku tuh lagi ngomong sama kamu,kenapa kamu malah cuek in aku?"tanya Zeyna sebal dengan kelakuan Rayn,untung dia mau minta maaf duluan.

"Terus?"

"Rayn hubungan kita baru saja membaik,jangan hanya karena masalah sepele hubungan kita retak,aku nggak ingin itu terjadi."kata Zeyna serius.Spontan Rayn yang mendengar perkataan Zeyna langsung menyahuti perkataannya.

"Siapa juga yang mau hubungan ini retak,kalau hubungan kita retak berarti itu gara-gara kamu,kamu yang nggak bisa ngertiin aku,aku udah pernah bilang kan dulu jangan pernah deket sama cowok lain selain aku,papamu,dan papaku,apa susahnya sih jauh dari mereka?kamu tahu Zey aku cowok yang cemburuan dan posessif jika menyangkut sesuatu yang disukainya."

"Kok kamu malah salahin aku,lagian Sam itu sahabat kamu,aku juga nggak bakal suka sama dia,aku juga nggak pernah lupa sama kata-kata kamu dulu kalau aku nggak boleh deket-deket cowok lain,tapi apa aku salah jika aku hanya sekedar berteman dengan Sam dan juga Liam?salah kah?enggak kan,lagian tadi itu hanya bercanda doang,oke kalau aku emang salah aku minta maaf,kalau kamu nggak bisa maafin aku sekarang juga nggak papa."ucap Zeyna yang mulai mengeluarkan air mata.Rayn yang sadar jika Zeyna menangis langsung memeluk Zeyna.

"Hey kok nangis sih,aku hanya bercanda,lagian aku tahu kalau Sam tadi hanya bercanda,nggak mungkin juga aku bawa serius masalahnya karena Sam sendiri merupakan sahabat ku,udah ya jangan nangis,jelek tahu kalau kamu nangis."

"Oh jadi tadi kamu cuma kerjain aku iya?iahh jahat banget sih,nggak lucu tahu bercanda nya."kata Zeyna sambil memukul-mukul dada Rayn.

"Yaudah iya aku minta maaf,tapi tadi aku nggak bercanda ya waktu ngambeknya,kamu sih mau aja dipeluk sama si Sam yang tengil itu."

"Iya aku tahu,yaudah sekarang kan udah nggak ngambek tu,yuk balik ke kelas!"ajak Zeyna pada Rayn.

"Males."

"Rayn aku paling nggak suka sama orang yang suka bolos,jadi kalau kamu mau masih tetap bolos aku bakal diemin kamu satu Minggu full."ancam Zeyna.

"Kok gitu,nggak adil dong,orang lain aja yang bolos cuma di laporin ke BK,kenapa aku malah di diemin kamu?"

"Aku hitung sampai tiga,kalau masih banyak omong aku simpulin kalau kamu pilih pilihan kedua yaitu aku diemin satu Minggu,satu.......dua....tig.."sebelum selesai mengatakan tiga tiba-tiba Rayn sudah menarik tangannya terlebih dahulu untuk pergi kembali ke kelas.Zeyna yang tangannya ditarik hanya tersenyum simpul.

Sesampainya di kelas ternyata masih tidak ada guru yang mengajar,yaudah otomatis mereka berdua langsung masuk.

"Cih katanya cuma mau bilang ke Rayn jangan bolos,tapi ngapain aja mbak lama banget nyusul mas nya."goda Sam pada Zeyna.

"Berisik lo,udah deh ngapain sih kepo amat."kata Zeyna.

"Itu bukan kepo namanya tapi penasaran neng."

"Sama aja Sam,astaga kenapa gue punya temen soplak kayak dia."

"Iya iya,eh tapi kayak ada yang udah baikan nih pakai pegangan tangan lagi,nggak mau dilepas tuh betah amat."kata Sam tersenyum geli.

"Udah Rayn sikat aja tuh si Sam,dari tadi cari masalah aja sama lo."ucap Liam.

"Ngapain sih lo ikut campur,dasar kudanil."kata Sam.

"Apaan dah lo."kata Liam.

"Udah-udah kenapa jadi suka berantem sih kalian?heran deh nanti kalau nggak ketemu katanya kangen."ucap Harsya.

"Ogah."jawab Liam dan juga Sam serentak.

"Cie kompakan jawabnya."goda Harsya.

"Udah duduk sana ke tempat kalian masing-masing,gue mau pangil Bu Hesti."ucap Zeyna.

"Kenapa di panggil sih,enak tahu jamkos gini."kata Sam.

"Sebagai ketua kelas yang baik bukannya kita harus panggil guru, jikalau guru tersebut belum datang ke kelas saudara Sam yang terhormat?"

"Yaudah Sono panggil aja tuh guru."

"Rayn lepasin tangan ku dulu yah,aku mau panggil Bu Hesti dulu."bukannya melepas genggaman tangan nya,Rayn malah semakin menggegam erat tangan Zeyna.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kenapa tanganku nggak kamu lepasin Rayn,aku cuma mau panggil guru sebentar kok nanti juga balik lagi."

"Biarin aja."

"RAYN."tegas Zeyna pada Rayn.

"Oh udah berani ngebentak?"

Zeyna hanya menghembuskan nafasnya,"Rayn bukannya gitu,tolong lah ngertiin posisi aku,aku disini ketua kelas,jadi udah jadi tanggung jawab ku jika itu menyangkut kelas ini."

"Yaudah."kata Rayn sambil melepas genggaman tangannya,setelah lepas Zeyna pergi untuk memanggil guru.



HAPPY READING

Yeyyy,akhirnya aku update lagi nih😁,mumpung mood lagi baik ya....
Mohon maaf ya jika masih banyak typo typo...
       Yaudah next aja yuk
⬇️⬇️⬇️⬇️
Cap cuss;)

ArrepentiráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang