Semenjak kedatangan murid baru tersebut,hubungan Rayn dan juga Zeyna semakin merenggang.Sudah seminggu ini Rayn hanya ada waktu buat Vanessa tanpa ada waktu untuk dirinya.Bahkan Rayn setiap hari mengantar jemput sahabat perempuannya itu.
Dan semenjak itu pula,tidak di rumah maupun di sekolah dia bahkan cuma ketemu sama Rayn pada waktu pembelajaran di kelas.
Saat pulang sekolah biasanya dia pergi main ke rumah Rayn untuk bertemu,tetapi apa yang Zeyna dapatkan hanyalah kekecewaan.Saat dia datang di rumah Rayn pasti yang ada cuma mamanya.Dan pasti mamanya Rayn selalu bilang bahwa Rayn pergi berdua dengan Vanessa.
Seperti saat ini,dirinya pergi menenangkan pikiran setelah datang ke rumah Rayn.Mungkin dengan pergi ke taman untuk jalan-jalan dia bisa melupakan masalahnya meskipun hanya sebentar.
"Sendirian aja neng."ucap cowok yang tiba-tiba berada di sampingnya.
"Apaan sih Vin,ngagetin aja lo."jawab Zeyna dengan nada kesalnya.
"Ya lagian lo bengong sambil jalan nanti kalau nabrak pohon gimana?canda Gavin.
"Lo doain gue nabrak pohon ya?"tuding Zeyna dengan jari yang menunjuk ke arah muka Gavin.
"Eh..engg..ak gitu maksudnya,gue bercanda kali Adel,lo nya aja yang baperan."
"Gue gak suka ya di panggil Adel,nama gue Zeyna bukan Adel."tekan Zeyna.
"Eh tapi kan nama lo ada Adel-adelnya kenapa nggak boleh manggil Adel,padahal itu panggilan kesayangan dari gue buat beda dari yang lain."jawab Gavin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Zeyna hanya memutar bola matanya malas.
"Nggak usah gombal,kalau lo masih manggil gue dengan sebutan Adel gue nggak mau temanan lagi sama lo."
"Apaan kok gitu ngancemnya?nggak asik lo,yaudah oke gue ngalah gue nggak akan manggil lo Adel lagi tapi Zeyna."ucap Gavin sambil menekankan nama Zeyna.
"Nah gitu dong,oh iya lo mau kemana tumben jalan kaki motor lo mana?
"Sengaja mau nemenin lo,kayaknya lo lagi butuh teman kan?"
"Tapi kan...."
"Udah nggak usah banyak tanya,sekarang kita jalan-jalan dan gue akan traktir lo,apapun yang lo mau lo tinggal bilang,anggep aja ini salam pertemanan kita."
"Bener nih?"Gavin hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Gue tahu akhir-akhir ini lo nggak baik-baik aja,cowok lo emang pengecut Zey dia lebih mentingin sahabatnya daripada pacarnya.Dan gue pastiin dia bakalan nyesel suatu saat nanti."ucap Gavin dalam hati.
"Sekarang gue mau es krim yuk kita ke kedai es krim."ajak Zeyna dengan antusias.
"Iya,tapi sebelum itu gue punya satu permintaan."ucap Gavin dengan nada serius.
"Permintaan apa?"tanya Zeyna sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Gue mau lo untuk hari ini aja lupain masalah lo sejenak,gue mau lihat Zeyna yang terus bahagia diiringi dengan senyuman manis lo."
Zeyn seketika terdiam atas perkataan Gavin.Tetapi,apakah dirinya bisa melupakan semuanya walau hanya sesaat?dirinya ragu untuk hal ini.
"Vin,lo...."
"Gue mohon sekali aja?untuk hari ini doang Zey."ucap Gavin dengan nada memohon.
Zeyna menghela nafas,mungkin benar apa yang dikatakan Gavin,dirinya harus bisa melupakan masalah kali ini meskipun hanya sebentar,dirinya berhak untuk bahagia untuk kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...