Part 27

89 8 0
                                    

Firasat Zeyna tentang Vanessa ternyata benar,semenjak bel istirahat berbunyi Vanessa selalu menempel pada Rayn dan yang membuat Zey lebih kesal Rayn malah menanggapi Vanessa,bahkan dia yang pacarnya Rayn sendiri seakan tidak ada celah untuk berbicara.

Flashback on

Setelah bel berbunyi Zey berniat menghampiri Rayn yang masih duduk di bangkunya dan berniat mengajaknya ke kantin bersama.

Tapi sebelum dia menghampiri Rayn, tiba-tiba seseorang telah bergelayut manja di lengan Rayn.Dan Zeyna yang melihat itu seketika terdiam,senyum manis yang ia pancarkan perlahan memudar.

"Hay Rayn,we meet again baby,do you miss me?"

"Hai I Miss you Ness."jawaban dari Rayn membuat perempuan di depannya menjadi bahagia.Sedangkan disisi lain Zey menatap mereka dengan tatapan sendunya.

"Rayn aku kangen banget tahu sama kamu,lagian di London itu ngebosenin kalau nggak ada kamu,oh ya kamu mau nggak nemenin aku keliling sekolah?"tanya Vanessa dengan nada manjanya.

"Tapi.."

"Ish kamu masa ngebiarin aku keliling sendiri sih nanti kalau kesasar bagaimana?lagian nih ya aku disini cuma kenal sama kamu,mau ya ya!"kata Vanessa yang masih bergelayut manja pada lengan tangan Rayn.

"Huftt oke,tapi setelah itu lo harus mandiri jangan terlalu bergantung sama gue."

"Siap boy."setelah itu Vanessa menarik dan menggenggam tangan Rayn keluar untuk keliling halaman sekolah.Saat ingin keluar kelas pandangan Rayn dan Zey bertemu dan Zey yang melihat tatapan Rayn yang merasa bersalah karena tadinya mereka udah janjian buat ke kantin bersama tetapi gagal hanya tersenyum paksa seakan memberi tahu bahwa dirinya baik-baik saja.

Flashback off

"Udahlah Zey jangan terlalu dipikirin,gue yakin kalau Rayn gak bakal tergoda sama tuh cabe."ujar Harsya pada Zeyna.

Sejak Rayn dan Vanessa keluar dari kelas,Zeyna hanya berdiam diri di bangku kelasnya ia menjadi tak selera untuk makan ke kantin.

"Tunjukkin kalau lo itu kuat Zey,mana Zeyna yang dulu gue kenal.Oke mungkin lo akan jadi Zeyna yang lemah saat lo kembali ke rumah,tapi seenggaknya lo harus jadi Zeyna ketua kelas yang disegani karena sifat tegas lo."

"Thanks sya,lo emang sahabat yang baik,gue nggak akan jadi Zeyna yang lemah dan suka nangis-nangis hanya karena masalah kecil kaya gini,lagian dalam menjalin hubungan harus ada rasa saling percaya kan?nah mulai detik ini gue akan bangun kembali rasa percaya gue sama Rayn,yah meski hati gue nggak sepenuhnya percaya."ucap Zeyna dengan raut muka sedih saat mengucapkan kata terakhir.

"Nggakpapa itu wajar karena lo pacarnya,tapi gue seneng lihat lo kembali bangkit."

"Maafin gue sya,gue lakuin ini agar lo nggak khawatir sama keadaan gue."ucap Zeyna dalam hati.

"Sekarang kita kantin yuk,laper banget gue selagi bel masuk belum bunyi."ajak Harsya pada Zeyna.

"Sorry sya,gue mau dikelas aja buat tidur sebentar kepala gue sedikit pusing."

"Lo sakit?mau ke uks ayo gue anterin."raut wajah Harsya terlihat sanagt khawatir.

"Enggak usah sya mending lo ke kantin sana,lagian bentar lagi juga udah ilang pusingnya kalau gue buat tiduran."

"Yaudah lo mau nitip nggak?"Zeyna hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kalau gitu gue pergi dulu ya,kalau lo merasa pusing banget sana ke uks nanti gue izinin sama guru."

"Iya."

Disisi lain Rayn dan juga Vanessa memutuskan untuk beristirahat di taman sekolah setelah selesai berkeliling.Rayn dari tadi hanya diam sambil mendengarkan cerita Vanessa yang daritadi berceloteh tentang kehidupan Vanessa setelah Rayn kembali ke Indonesia.

"Rayn,kamu tahu nggak aku tuh seneng banget bisa ketemu sama kamu lagi,saat tahu kamu kembali ke Indonesia tanpa beri tahu aku rasanya hati aku sakit banget,aku pikir kamu emang enggak bener terima aku jadi teman kamu."kata Vanessa sambil menyenderkan kepalanya pada bahu Rayn.

"Gue nggak bermaksud gitu Nes,gue bener bener ikhlas temenan sama lo dan gue minta maaf kalau gue nggak sempet pamit sama lo,gue hanya nggak mau lo sedih lagian kita masih bisa kontekan."

"Iya sih,tapi rasanya beda kalau nggak ketemu sama kamu,oh iya emangnya alasan kamu kembali ke Indo apa?jangan bilang buat temuin cewek yang kamu suka?"tanya Vanessa.

"Enggak Nes,gue kesini karena mama gue yang minta gue lanjutin sekolah disini,tapi gue nggak nyesel pindah kesini."jawab Rayn.

"Kenapa?"tanya Vanessa dengan raut muka penasarannya.

"Gue bisa minta maaf sama dia."ucap Rayn dengan senyum tulus diwajahnya.

"Maksudnya?"

"Sebelumnya gue pernah cerita sama lo kalau gue punya pacar tapi gue putusin hanya karena gue nggak mau lihat dia sedih karena gue pindah ke London kan?"

"Iya terus?"

"Takdir emang lucu ya,gue bahkan nggak nyangka bakal ketemu dia secepat itu,gue aja nggak tahu kalau sebenarnya dia itu tetanggaan sama gue.Saat itu gue kaget karena tiba-tiba dia ada di depan rumah gue,meskipun pertemuan pertama kurang baik karena dia nolak kehadiran gue,tapi gue tetep berusaha buat minta maaf sama dia dan ngejelasin apa yang sebenarnya terjadi dan sampai akhirnya gue bisa dapetin maaf sama dia."jelas Rayn dengan senyum yang masih bertahan di wajah tampannya.

Sedangkan Vanessa yang mendengar penjelasan dari Rayn berusaha kuat untuk menahan rasa sakit yang berserang di dadanya.

"Apa lo balikan saa dia?"tanya Vanessa dengan nada bergetar.

"Iya."

Deg...

Seketika jawaban yang keluar dari mulut Rayn membuat hatinya hancur berkeping-keping.Selama ini dia yang selalu menemani Rayn ketika Rayn kesusahan.Dia juga butuh waktu yang lama buat menjadi sedekat ini dengan Rayn.Bahkan dulu dia juga sempet di maki-maki sama Rayn sampai akhirnya Rayn mau menerima dirinya sebagai temannya,meskipun dia sudah pernah di maki-maki sama Rayn hatinya tidak bisa menolak bahwa dia mencintai laki-laki yang ada dihadapannya sejak pandangan pertama.

Bahkan dirinya sampai menyusul Rayn ke Indonesia hanya untuk memperjuangkan cinta yang selama ini ia pendam sendiri.

Tapi orang yang diperjuangkan sudah mendapatkan dambaan hatinya kembali,lalu apa yang harus ia lakukan sekarang?merelekannya atau merebutnya?dirinya bingung.

Rayn yang melihat Vanessa melamun mengibaskan tangannya di depan muka Vanessa.

"Heh malah ngelamun."

"Ha?oh enggak,aku seneng lihat kamu balikan sama dia."ucap Vanessa sambil memaksakan senyumnya.

"Iya dong harus,sebagai teman lo harus ngedukung gue,kalau gitu gue mau balik ke kelas,lo ikut nggak?"

"Duluan aja."

"Nanti lo nyasar gimana?"

"Aku inget kok jalannya."

"Yaudah."setelah itu Rayn berjalan menjauh dari Vanessa.Vanessa yang melihat punggung Rayn semakin menghilang hanya termenung.

Setelah sekian lama terdiam Vanessa kembali tersenyum,tapi senyum itu bukan senyum ketulusan seperti biasanya melainkan senyum smirk,dirinya akan menunjukkan bahwa semua yang diinginkannya harus tercapai entah itu kebaikan atau bahkan keburukan.

"Kamu cuma milik Vanessa,enggak ada yang bisa milikiin kamu selain Vanessa sekalipun perempuan yang ada di hati kamu sekarang.Let's play game baby."ucap Vanessa dengan senyum liciknya.






Happy Reading Guys.....

Maaf lama gak update ya

19 Oktober 2020

ArrepentiráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang