Pagi harinya,Zeyna sudah bersiap dengan seragam sekolahnya.Untuk kali ini Zeyna berusaha melupakan masalah kemarin dan mencoba untuk positif thinking bahwa Rayn tidak akan berpaling darinya.
"Pagi ma."sapa Zeyna dengan senyuman manis di wajahnya.
"Pagi juga sayang,kamu mau makan apa biar mama ambilin?"
"Em sandwich aja ma,oh ya papa udah berangkat ke kantor ya?"
"Iya,papa berangkat saat kamu belum bangun."jawab mama Zeyna sambil memberikan sandwichnya ke Zeyna.
"Ish papa mah sibuk terus sampai gak ada waktu buat Zeyna,kapan sih papa liburnya?Zey kangen liburan bareng sama kalian."ucap Zeyna sambil mengerutkan bibirnya.
"Sabar ya sayang,papa kan kerja buat kita juga,nanti kalau ada waktu buat liburan kita liburan bareng."Zeyna hanya mengangguk sebagai jawaban atas pernyataan mamanya.
"Yaudah kalau gitu Zey berangkat ke sekolah dulu ya,sekalian nunggu Rayn di depan."pamit Zeyna.
"Iya,suruh nak Rayn hati-hati bawa motornya jangan kebut-kebutan."
"Siap ma."setelah itu Zeyna berjalan ke luar rumah dan bertepatan dengan Rayn yang baru datang untuk menjemput Zeyna.
"Naik."ucap Rayn.
Mendengar perkataan Rayn dengan segera Zeyna memakai helmnya dan menaiki jok belakang motor Rayn.Perjalanan kali ini terasa sepi tanpa ada bahan pembicaraan diantara keduanya.
Sesampainya di sekolah pun,Rayn masih diam saja dan Zeyna juga tidak berniat untuk bertanya macam-macam.
Saat di koridor,Zey mendengar banyak gosip tentang anak baru.
"Eh kalian tahu nggak?hari ini kayaknya kita kedatangan murid baru dan katanya dia pindahan dari London."
"Cewek apa cowok?
"Cewek dong dan katanya dia cantik banget."
"Kayaknya Zeyna bakal ada saingannya nih."
"Selain cantik,katanya dia juga friendly banget anaknya."
Saat ini,Zeyna hanya berpikir bahwa anak baru yang dimaksud oleh murid-murid disini adalah sahabat Rayn.Dan hal ini,membuat dirinya kembali berpikir yang tidak-tidak.Tetapi,dia harus bicara terlebih dahulu terhadap Rayn untuk membuktikan bahwa apa yang ada dipikirannya adalah benar.
"Rayn,apa yang dimaksud anak baru itu temen perempuan kamu?"tanya Zeyna dengan nada sendikit ragu.
"Iya,dia bakal sekelas sama kita."
"Em ka...lau ak..u min..ta kamu nanti jangan terlalu dekat sama dia,apakah kamu keberatan?"Rayn yang mendengar pertanyaan dari Zeyna berhenti sebentar dan menghadap ke arah Zeyna sambil memegang tangan Zeyna.
"Zey dengerin aku,aku sama dia cuma temen gak lebih,aku juga nggak punya rasa apapun sama dia,lagian kalau aku deket sama dia itu wajar karena dia disini itu sendiri dan mungkin aku juga akan sering sama dia.Karena itu aku mohon pengertian dari kamu dan aku minta izin sama kamu dari sekarang."
"Tapi kamu harus bisa bedain perhatian kamu ke aku sama dia Rayn,dia perempuan aku juga perempuan dan kalau ada laki-laki yang bersikap manis pasti akan terbawa perasaan Rayn."
"Iya aku tahu,aku akan berusaha untuk nggak bakal kasih perhatian lebih selain perhatian sebagai teman,tapi mungkin dengan kedatangan dia waktu untuk kita berdua bisa berkurang."Zeyna yang mendengar perkataan Rayn hanya tersenyum miris.
"Nggak papa,asal kamu bisa jaga perasaan kamu dan kita juga saling percaya,mungkin kedepannya akan baik-baik saja begitu pula sebaliknya."
"Padahal dia baru akan datang,tapi kenapa kita udah sedikit berselisih pendapat."kata Zeyna dalam hati.
"Yang harus kamu tahu Zey,aku cuma sayang dan cinta sama kamu inget itu,sekarang masuk yuk bentar lagi juga mau bel."ucap Rayn sambil menarik pergelangan tangan Zeyna.
Sesampainya di kelas,dia langsung duduk di samping Harsya dan Rayn yang berjalan mendekati kedua sahabatnya Liam dan juga Sam yang asik mengobrol.
"Zey lo tahu kelas kita kedatangan murid baru?"tanya Harsya.
"Iya,orang dia sahabatnya Rayn."
"What?bukannya dia cewek ya,sejak kapan Rayn punya sahabat cewek,bukannya dia anti banget sama yang namanya perempuan kecuali sama lo sama keluarganya?"
"Sya kalau boleh jujur sebenarnya feeling gue udah gak enak sejak Rayn cerita tentang sahabatnya itu,kalau dilihat dari cerita Rayn,cewek itu suka bahkan mungkin terobsesi sama Rayn."jawab Zeyna dengan lirih agar Rayn tidak mendengar perkataannya.
"Kenapa lo bisa ngomong kaya gitu?"
"Dia perempuan yang gak gampang nyerah buat bisa temenan sama Rayn sya,dia udah ngejar-ngejar Rayn dari dulu sampai akhirnya Rayn luluh dan mau temenan sama dia dan besar kemungkinan kalau dia bakal buat Rayn jauh dari gue."
"Gatel banget jadi cewek,oke sekarang mending lo jangan mikir macem-macem dulu.Sebentar lagi kita akan tahu sifat dia kalau dia udah masuk ke kelas kita,dan kalau meskipun benar tuh cewek bener-bener ganjen,lo tenang aja Zey,gue akan selalu ada buat lo dan percaya sama lo."ucap Harsya sambil mengusap pundak Zeyna.
"Thanks sya,lo emang sabahat paling care sama gue."jawab Zeyna sambil memeluk Harsya.
"Woy kalian berdua ngapain pelukan,belok ya lo pada?"ucap Sam secara tiba-tiba.Hal ini mengundang tatapan aneh dari murid yang ada di kelas.Dan seketika Zeyna segera melepaskan pelukannya dari Harsya.
Sedangkan Harsya terlihat kesal karena acara curhat-curhatannya dengan Zey di ganggu oleh temen gilanya itu,dengan segara Hardy meraih pulpen di atas mejanya dan melemparkannya ke arah kepala Sam.Dan yah berhasil mengenai kepala Sam.
Tuk....
"Rasain lo,emang enak."kata Harsya dengan nada sinisnya.
"Bwuhahaha,kena juga kan lo amukan dari singa betina,mangkanya jangan ganggu para perempuan yang asik gosip."seketika tawa Liam meledak dan sesekali mengejek ke arah Sam.
"Bangsat dasar temen gak tahu diri."ujar Sam sambil mengelus kepalanya yang nyeri karena terkena lemparan bolpoin.
"Kamu ngapain peluk-pelukan sama Harsya?"tanya Rayn tiba-tiba berjalan mendekati Zeyna.
"Hah eng..gak cuman terharu aja sama cerita Harsya."
"Yaudah."setelah itu bel masuk berbunyi dan Rayn segera kembali ke tempat duduknya.
Setelah lima menit menunggu guru datang,akhirnya wali kelas mereka datang dengan seorang gadis cantik di belakangnya.
"Kali ini kita kedatangan murid baru,dan kamu silahkan perkenalkan diri kamu."
"Hai,kenalin nama aku Vanessa Putri Bistora,kalian bisa panggil aku Vanessa,aku pindahan dari London,semoga kita bisa berteman dengan baik."ucap Vanessa dengan senyuman di wajahnya.
"Wih gila dia cantik banget."
"Iya,dia juga kayaknya perempuan lembut orang ngomongnya masih aku kamu."
"Iya beda banget sama Zeyna,iya sih dia cantik tapi galak."
"Udah-udah sekarang kamu bisa duduk di bangku yang kosong."
"Baik Bu."setelah itu dia menuju bangku kosong yang ada di belakang Rayn dan saat melewati Rayn dia tersenyum ke arah Rayn dan dibalas senyuman kembali oleh Rayn.Zeyna yang melihat hanya bisa tersenyum paksa.
"Udah jangan dilihatin daripada sakit hati."bisik Harsya terhadap Zeyna.Dan Zeyna hanya mengangguk sebagai jawaban atas perkataan Harsya.
21 September 2020
Spesial update di hari ultahnya Chen wkwk😂Happy Reading ya guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...