Tiga hari telah berlalu....
Semenjak percakapannya dengan Rayn tempo lalu,Zeyna lebih banyak diam dan sedikit menjaga jarak dengan Rayn.Dia berusaha meyakinkan hatinya untuk percaya kepada Rayn tetapi entah kenapa dirinya tidak bisa melakukan itu,Zey merasa bahwa hubungan yang ia jalin bersama Rayn akan berantakan ketika sosok perempuan yang merupakan sahabat dari kekasihnya itu datang.
Dan semenjak itu pula dia tinggal di rumah tantenya,tanpa membawa handphonenya.Dirinya sengaja menghindar untuk menenangkan diri dan juga hatinya tanpa ada gangguan dari siapapun,bahkan Zeyna izin tidak sekolah selama tiga hari.
Sore ini dia berniat untuk pulang agar dirinya bisa sekolah besok pagi.Meskipun,sebenarnya dirinya masih ragu dengan Rayn,tapi dia merasa sedikit lebih tenang deripada tiga hari yang lalu.
"Kamu mau pulang sekarang sayang?"tanya tante Lily.
"Iya tante,Zey kan besok harus sekolah."
"Yaudah,tapi kamu harus sering-sering main kesini dong,tante terkadang kesepian di rumah sebesar ini sendiri,lagian om kan kerja terkadang pulang malem bahkan om sering keluar negeri buat pekerjaannya terus Alva juga sekolah di London."ucap tante Lily.
"Siap tante,oh ya kapan kak Alva pulang?masa nggak ada waktu libur gitu,lagian apa tu anak nggak kangen sama mama,papanya."
"Katanya nanti waktu liburan akhir semester dia pulang dan kayaknya dia juga akan ngelanjutin sekolah di sekolah kamu."
"Beneran tan?oh ya boleh nggak kalau aku minta nomornya kak Alva,kayaknya nomornya yang dulu udah nggak aktif."
"Yaudah,nanti tante kirim sekarang kamu segera pulang ya,takutnya keburu malam juga,nggak baik anak gadis keluar malam-malam sendiri."
"Kalau gitu aku pamit pulang tante,makasih karena udah izinin Zeyna nginep disini dan salam buat Om Arga."
"Iya sama-sama,kamu hati-hati ya."Zeyna hanya mengangguk sebagai jawaban,setelah itu dia masuk ke dalam taksi online yang sudah ia pesan dan melambaikan tangan kepada tantenya.
••••
Disisi lain Rayn sedang berada di rumah Zeyna,dia sedang menunggu kedatangan Zeyna,dirinya mendapat kabar dari mamanya Zey,kalau Zey akan pulang sekarang.Selama tiga hari belakangan ini Rayn merasa tidak tenang karena tiba-tiba Zeyna pergi dari rumah tanpa bilang apapun kepadanya.Meskipun dia tahu dari mamanya Zey kalau Zeyna menginap di rumah tantenya karena ingin menemani tantenya,tapi apakah Zey tidak bisa meluangkan sedikit waktunya untuk memberitahu dirinya bahwa dia ingin menginap di rumah tantenya.Apakah Zeyna tidak sadar,bahwa perilakunya membuat seorang Rayn uring-uringan tak jelas karena tidak memberi kabar apapun selama tiga hari belakangan.
"Rayn,makan dulu sayang tante udah masakin makanan kesukaan kamu sama Zeyna,lagian kamu dari tadi siang belum makan kan?"
"Makasih tan,nanti aja sekalian nunggu Zeyna dateng."Setelah mengatakan itu,Rayn mendengar suara mobil di depan rumah dan kemungkinan itu adalah taksi yang di tumpangi Zeyna.
"Tan kayaknya itu Zeyna udah dateng."
"Yaudah yuk kita keluar."
Setelah bergegas keluar,mereka melihat Zeyna yang turun dari taksi,Zeyna yang melihat Rayn ada di depannya hanya tersenyum tipis,setelah itu dia mengalihkan pandangannya ke mamanya dengan senyuman lebarnya dan berhambur ke pelukan mamanya.
"Mama Zey kangen banget tahu,tiga hari serasa setahun gak ketemu mama."ucap Zeyna manja.
"Ya lagian siapa suruh nginep di rumah tante."
"Kan Zeyna nemenin tante kasian sendirian,lagian om sibuk terus kak Al juga gak di sini."
"Yaudah yuk makan,oh ya tuh nak Rayn udah kangen sama kamu,lagian kamu gak pamit ke dia."
"Ya kan Zey lupa bawa hp mamaku sayang."
"Iya udah terserah,sekarang kamu mau makan apa mau kangen-kangenan sama Rayn hm?lagian daritadi dianggurin nak Rayn nya."goda mama Zeyna.
"Apaan sih ma."
"Tante,saya izin mau ngomong sama Zeyna."ucap Rayn.
"Iya,kalau gitu tante masuk dulu ya."Setelah peninggalan mamanya Zey,Rayn hanya menatap Zeyna dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.Zeyna yang melihat tatapan Rayn hanya berusaha menahan rasa rindunya.
"Mau bicara apa?"tanya Zeyna
"Kamu ngehindar."jawab Rayn dengan mata tajamnya.
"Maksudnya?"tanya Zeyna dengan rasa gugupnya.
"Kenapa?aku salah?"bukannya menjawab Zeyna,Rayn malah balik bertanya.
"En..ggak gi..tu Rayn,aku cuma nemenin tante doang."
"Pembohong."ucap Rayn dengan lirih tak lupa senyuman sinisnya.
"Rayn aku cuma nemenin tante dan nenangin diri udah itu doang,kenapa kamu marah?"
"Kamu tanya kenapa aku marah?PACAR MANA YANG NGGAK MARAH KALAU PACARNYA NGGAK NGASIH KABAR SAMA SEKALI,PIKIR PAKE OTAK ZEY."ucap Rayn dengan emosi yang menggebu.
Zeyna yang mendengar Rayn membentaknya terkejut dan segera menundukkan kepalanya.
"Ma..af."ucap Zeyna dengan air mata yang mulai menetes di pipinya.Rayn yang melihat Zey menangis berusaha untuk menahan emosinya.
"Apa aku punya salah sama kamu hm?kenapa menghindar?"tanya Rayn sambil mengusap air mata Zeyna.
Zeyna tidak berani untuk menjawab pertanyaan Rayn,dia hanya diam sambil menangis sesenggukan karena terkejut dengan bentakan Rayn tadi.
"Yaudah kalau nggak mau bicara sekarang gakpapa,udah dong nangisnya aku nggak bakal bentak kamu lagi,maaf tadi kelepasan."Ucap Rayn,dan Zeyna hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Sekarang masuk dulu yuk makan,mama kamu udah masak kesukaan kamu tuh,setelah itu istirahat kayaknya kamu lelah dan butuh istirahat,kalau gitu aku pulang dulu ya udah malam,besok aku kesini buat jemput kamu sekolah,salam buat mama kamu."
"Iya."Setelah itu Zey berjalan masuk ke dalam rumah.Rayn yang melihat Zeyna udah masuk dirinya segera berbalik untuk kembali ke rumahnya.
Happy Reading Guys....
02 September 2020Maaf ya update nya lama wkwk hampir dua bulan ya😂
Thankyou yng udah mau baca cerita ini:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...