Part 13

349 13 0
                                    

Sepulang sekolah mereka berlima berkumpul di rumah Rayn,sama seperti yang dikatakan Liam.Dan kali ini mereka tengah menunggu pesanan makanan.

"Gimana ceritanya nih kalian bisa jadian?"tanya Liam dengan nada menggoda.

"Gk usah kepo."jawab Rayn seadanya.

"Sumpah ya nih anak cueknya kebangetan sukur ganteng kalau enggak udah gue jibek."kata Liam dengan kesalnya.

"Lagian udah tahu Rayn kaya gitu,masih aja lo tanyain."sahut Harsya.

"Ya kan gue cuma mau tahu aja nggak masalah dong!"jawab Liam.

"Udah-udah ngapain jadi ribut sendiri sih,mendingan sambil nunggu pesanan makanan kita main game."ujar Zeyna.

"Game apa?"

"Kalian ada ide nggak?gini aja deh gimana kalau kita main tentang kejujuran."kata Zeyna.

"Maksutnya?"

"Jadi gini nanti kita duduk melingkar di tengah meja ini,nah lalu kita puter bolpoin ini dan sampai akhirnya bolpoin ini berhenti menghadap siapa,nah berarti itu dia yang harus jawab jujur,intinya mainnya seperti kita main TOD,paham kan?"

"Okay gue setuju."jawab Liam.

"Gue juga setuju."jawab Sam dan Harysa kompakkan.

"Rayn kamu setuju kan?"tanya Zeyna.

"Ngikut aja."

"Yaudah kita mulai ya?"tetapi sebelum mereka mulai permainannya,pesanan makanan mereka sudah datang.Rayn segera keluar untuk menemui kurir pengantar makanan itu.

"Permisi dengan saudara Rayn?ini pesanan anda semoga menikmati."kata sang pengantar makanan.

"Iya,terimakasih."meskipun mengucap kata terimakasih,Rayn masih saja bersikap dingin.

"Kalau begitu saya permisi."kata sang kurir.Setalah kurir itu pergi Rayn kembali masuk dengan membawa pesanan makanan.

"Widih kayaknya enak banget tuh,cepet buka oi gue lapar banget."kata Sam.

"Lo tuh yah sukanya makan aja dasar nggak tahu diri orang itu yang bayar Rayn dan bukan lo."sengit Harsya.

"Jangan marah marah dong beb,kata siapa sih gue hanya suka makanan,padahal aku lebih suka ke kamu loh."kata Sam sambil menarik turunkan alisnya.

"Jijik banget dah."

"Kalian tuh ya berantem mulu,awas aja nanti kalau saling suka."kata Liam.

"Ogah banget dah gue suka sama Sam."kata Harsya sambil bergidik ngeri.

"Kamu kok gitu sih beb,padahal aku sayang beneran lo ke kamu."jawab Sam dengan nada melasnya.

"Udah deh jangan banyak bacot lo."kata Harsya,sedangkan Zeyna,Rayn,dan juga Liam hanya diam sambil menonton perdebatan mereka.

"Daripada lo berdua debat,mending makan dulu."ucap Zeyna.

"Bener tuh,lagian tadi bukannya lo kelaparan ya Sam?"kata Liam.

"Eh iya sampai lupa gue kalau lapar,ini gara-gara Harsya tuh."

"Apaan lo bawa-bawa nama gue?"

"Selow dong cantik,aku tuh lupa sama lapar gara-gara ngomong sama kamu bikin aku seneng."goda Sam pada Harsya.

"Udah deh jangan mulai,mending makan aja sana,gue mau ke toilet dulu."ucap Harsya.

"Mau dianterin nggak?"tanya Sam.

"OGAH."jawab Harsya dengan nada kesalnya sambil membentak.Setelah Harsya sudah pergi Zeyna bertanya kepada Sam.

"Sam,lo beneran suka sama Harsya ya?"tanya Zeyna.

"Kata siapa?orang aku sukanya sama kamu."jawab Sam dengan menggoda.

"Ulangin lagi,lo habis disini."kata Rayn dengan nada menahan cemburu.

"Yang punya ngamuk tuh."ejek Liam sambil terkekeh.

"Apaan sih kak,Sam itu bercanda kali nggak mungkin dia suka sama aku,kalau emang dia suka sama aku mana berani dia,soalnya kan ada kamu."jawab Zeyna.

"Dengerin tuh."

"Oh ya kan tadi gue tanya sama lo,Lo beneran suka sama Harsya?"

"Ya enggak lah ya kali gue suka beneran sama tuh si kucing garong."jawab Sam.

"Tapi awas aja ya kalau sampai Harsya baper dan itu gara gara lo,gue sebagai sahabat nggak bakal tinggal diem."ancam Zeyna pada Sam.

"Tenang aja kali,lagian nggak mungkin Harsya suka beneran sama gue."

"Hati orang siapa yang tahu,bisa aja Harsya kalau di luar seperti benci sama lo tapi jika dia lagi sendiri sebenarnya dia suka sama lo,dan gue peringatin kalau lo suka sama Harsya kejar dia,dan kalau enggak lebih baik dari sekarang lo jangan terlalu deket sama dia."

"Iya, lagian napa sih lo nanyanya begituan mending kita makan."kata Sam.

"Bukannya gitu Sam,ini demi kebaikan bersama tahu."

"Ngomongin apaan nih kalian?"tanya Harsya yang baru saja kembali dari toilet.

"Bukan apa-apa,hanya bercanda dikit tadi sama Sam."bohong Zeyna.

"Oh gitu,yaudah yuk makan,nah ini kenapa belum disiapkan sih makanannya?"

"Nungguin lo tadi."

"Yaudah kan sekarang gue udah ada,mending kita bawa ke dapur dan siapin ini semua Zey!"ajak Harsya.

"Nanti kalian bertiga nyusul aja,aku mau ke dapur sama Harsya."

Setelah 30 menit akhirnya mereka sudah selesai untuk acara makan makannya sambil bercanda.Akhirnya Sam,Liam,Harsya,dan tentunya Zeyna pamit untuk pulang dari kediaman Rayn.

"Thank you bro untuk traktirannya,lain kali boleh nih traktiran lagi."kata Sam.

"Serah."

"Rayn kalau gitu kita pamit,sampai ketemu besok di sekolah."ucap Liam.Setalah Liam,Sam,dan Harsya udah pulang,kini tinggal Rayn dan juga Zeyna,lagian kan rumah Zeyna deket jadi yah tinggal jalan kaki sampai.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya,sampai ketemu besok."saat ingin berbalik pulang Rayn memegang pergelangan tangannya.

"Ada apa?"tanya Zeyna.

"Sini aja,aku masih kangen sama kamu."ucap Rayn sambil memeluk Zeyna.

"Lepasin Rayn, enggak enak tahu kalau dilihat tetangga."kata Zeyna sambil berusaha melepaskan pelukan nya,tapi Rayn terlalu kuat meluknya.

"Bodo amat,aku masih pengen ketemu sama kamu."

"Tadi kan udah ketemu Rayn,lagian rumah kita itu deket tahu,kalau kamu kangen datang aja ke rumah."

"Ckk tadi ada banyak curut gak bisa bebas."kata Rayn sambil melepas pelukannya.

"Ya ampun,udah ah aku mau pulang dulu."

"Yaudah sana pulang."kata Rayn kembali dengan wajah datarnya.

"Bener nih boleh pulang aku?"tanya Zeyna..

"Hm."

"Cuek amat sih pacar aku,ya udah aku pulang sampai ketemu besok."kata Zeyna sambil mencubit pipi Rayn,setelah itu Zeyna pulang ke rumah.








Akhirnya setelah sekian lama aku bisa update juga....sorry nih ngaret banget,banyak tugas lagian juga jarang buka Wattpat.

Makasih yang udah mau baca cerita ku.

See you next chapter:):)





ArrepentiráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang