Bel pulang sekolah berbunyi,banyak murid yang berhamburan keluar kelas agar cepat-cepat untuk pulang ke rumah masing-masing.Salah satunya Zeyna,dia sedang menunggu Rayn mengambil motornya di depan gerbang sekolah.
"Naik."tiba-tiba Rayn datang mengejutkan Zeyna.
"Iss ngagetin tahu nggak."kesal Zeyna,setelah itu dia manaiki motor Rayn dan segera melenggang pergi meninggalkan sekolah.
Di perjalan mereka berdua hanya diam.Zeyna yang biasanya cerewet pun hanya diam tanpa berniat mengeluarkan sepatah kata pun.Tetapi setelah dirinya sadar bahwa Rayn menjalankan motornya tidak menuju arah jalan pulang,akhirnya Zeyna angkat suara.
"Rayn,ini mau kemana?harusnya kan jalan pulang itu lurus bukan belok ke kanan."tanya Zeyna penasaran.
"Diem."Zeyna yang mendapat jawaban dingin dari Rayn hanya menghela nafas,entah kenapa dirinya merasa bahwa Rayn masih marah kepadanya.
Sekitar sepuluh menit akhirnya mereka sampai di sebuah taman.Setelah itu Zeyna segera turun dari motornya Rayn.
"Ngapain kesini?Rayn,pulang aja yuk lagian aku belum izin sama mama kalau pulang sekolah mau pergi."ucap Zeyna.
"Ckk diem bisa nggak sih,lagian aku udah izin sama mama kamu."setelah berkata demikian,Rayn menggandeng tangan Zeyna untuk duduk di sebuah bangku taman di bawah pohon.
"Kita ngapain kesini?"
"Gantiin jalan-jalan yang batal kemarin."jawab Rayn,dan Zeyna hanya mengangguk sebagai jawaban.
Tiba-tiba Zeyna berniat menanyakan hal yang sudah dari tadi berputar mengganggu pikirannya.
"Rayn."panggil Zeyna.
"Kenapa?"
"Emm kamu masih marah sama aku?"tanya Zeyna sambil menundukkan kepala,dirinya takut kalau Rayn tiba-tiba marah karena dia menanyakan hal itu.
"Ngapain nanya kaya gitu?"
"Sebenarnya aku merasa kalau kamu masih marah sama aku,ya meskipun aku nggak tahu apa yang salah dari aku,kamu beda Rayn."jelas Zeyna sambil menatap mata Rayn.
"Nggak ada yang beda dari aku Zey."
"Aku merasa kalau kamu lebih dingin sama aku dari kemarin Rayn,bahkan dulu sebelum kita balikan kamu nggak sedingin ini,apa aku buat kesalahan yang besar tanpa aku sadari?kalau emang iya tolong beritahu aku apa kesalahan itu,kalau kamu diem aja nggak bakal selesai masalahnya,apa kamu marah besar karena kemarin aku masuk kamar kamu gitu aja?atau kamu marah karena aku mau bantuin Gavin?atau ada hal lain yang kamu sembunyikan dari aku?jawab Rayn jangan diem aja."lirih Zeyna.
"Kalau aku masih marah,nggak bakalan aku ajak kamu jalan Zey."
"Tapi kamu beda."
"Zey,aku cuman minta jika suatu saat ada seseorang yang hadir di hubungan kita,tolong kamu percaya sama aku kalau aku cuman cinta sama kamu."
"Kenapa ngmong kaya gitu?Apa akan ada perempuan spesial selain aku dihati kamu Rayn?"tanya Zeyna dengan perasaan yang mulai tidak tenang,dirinya takut bahwa yang dia bilang ternyata memang benar.
"Kalau aku ceritain semua,apa kamu bakal marah dan jauhin aku setelah ini?"
"Rayn,aku nggak bakal marah kalau kamu mau cerita,aku juga bakal berusaha buat ngertiin kamu."
"Zey,aku selalu ngelarang kamu buat deket sama cowok lain apalagi sampai sahabatan sama cowok,tapi aku sendiri punya temen perempuan Zey,kemarin aku nggak marah sama kamu malah sebaliknya aku marah sama diri aku sendiri karena aku merasa kalau aku khianatin kamu."
"Kamu gak khianatin aku kalau kamu cuma punya temen perempuan Rayn,lagian aku juga punya temen cowok seperti Gavin sama Sam."
"Tapi ini beda Zey,dia perempuan yang pantang menyerah dan jika ia menginginkan sesuatu dia pasti bakal berusaha buat dapatin kemauannya,dulu ketika dia nyapa aku di sekolah pasti aku abaikan, sampai setahun kemudian dia nggak nyerah buat berusaha jadi temen aku dan aku merasa nggak ada salahnya mencoba membuka diri dengan orang yang baru,dan saat aku putus sama kamu,kamu tahukan aku jadi cowok yang dingin dan penutup bahkan aku di sekolah nggak punya temen bukannya mereka yang nggak mau temenan sama aku tapi aku yang nggak mau buka diri buat temenan sama mereka."jelas Rayn.
"Sampai segitunya perubahan diri kamu setelah putus sama aku?"tanya Zeyna.
"Iya,terus selama sebulan aku mengenal perempuan tersebut,ternyata dia tidak terlalu buruk dia sangat pengertian dan berani dan sampai akhirnya sedikit demi sedikit aku lebih terbuka sama dia,bahkan dia mengganggap aku sahabatnya,dan kayaknya dia akan datang ke Indonesia buat nemuin aku."setelah mendengar penjelasan Rayn,Zeyna hanya diam sambil menatap ke depan dengan tatapan ksosong.
Di dalam hati Zeyna berpikir secara logis,setelah mendengar penjelasan Rayn dia bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya perempuan tersebut tidak hanya menginginkan persahabatan dengan Rayn tapi lebih dari itu.Dirinya hanya takut kalau Rayn akan berpaling darinya dan memilih sahabatnya,apalagi dilihat dari sifat perempuan itu bahwa dia sangat pantang menyerah dan berani ditambah dengan Rayn yang kayaknya nyaman di dekat sahabatnya.
Zeyna mulai merasakan kekhawatiran itu apalagi perempuan itu mau datang ke Indonesia buat nemuin Rayn.Dia takut Rayn terlalu percaya pada sahabatnya di banding dengan dirinya,entah kenapa hati Zeyna berkata bahwa hubungannya dengan Rayn akan memburuk setelah kedatangan sosok perempuan tersebut.
"Zey,kamu kenapa?kamu marah sama aku karena aku punya temen perempuan?kalau emang iya aku minta maaf sama kamu aku tahu kalau disini aku yang salah."
"Jika aku minta kamu jauhin dia apa kamu mau Rayn?"tanya Zeyna sambil menatap kedua manik mata Rayn dengan tatapan penuh harap bahwa Rayn akan menjauhi perempuan tersebut demi Zeyna.
"I'm sorry Zey, but I can't stay away from him. He was the woman who had accompanied me when I was sad while in London."jawab Rayn dengan suara lirih.
Seketika setelah mendengar jawaban dari Rayn,Zeyna semakin takut dan ragu terhadap Rayn.
"Nggak papa,aku akan coba buat ngertiin kamu sama dia,tapi aku harap kamu juga selalu percaya sama aku dan bedain perhatian kamu antara pacar dan sahabat,aku cuman nggak mau dia terlalu berharap sama kamu kalau kamu kasih perhatian yang lebih dari seorang sahabat."jelas Zeyna dengan senyuman yang dipaksakan.
"Makasih Zey,kamu udah mau ngertiin posisi aku,aku beruntung bisa dapat perempuan sebaik dan setegar kamu."ucap Rayn dengan senyum yang mengembang tak lupa dia juga memegang kedua tangan Zeyna sebagai tanda terimakasihnya karena Zey sangat pengertian terhadap dirinya.
"Iya sama-sama,yaudah sekarang pulang yuk aku udah lelah banget mau tidur."ucap Zeyna.
"Siap baby."jawab Rayn dan Zeyna hanya tersenyum mendengar jawaban dari Rayn.
Akhirnya update juga setelah hampir dua bulan nggak up wkwkwk😅
Makasih banyak buat kamu-kamu semua yang udah mau baca cerita saya:) semoga kalian suka sama ceritanya.
Maaf jika masih banyak kesalahan sama cerita saya,mohon dimaklumi ya karena ini cerita pertama saya.
Jika kalian tidak suka sama ceritanya juga nggakpapa,kalian bisa meninggalkan cerita ini.
Next part tunggu aja ya:)
Thankyou Guys......
5 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...