Zeyna telah tiba dirumahnya dan dirinya masih tidak menyangka atas kejadian yang terjadi pada hari ini. Sebenernya terasa aneh ketika dia dan juga Vanessa menjadi teman dekat. Tapi, yaudahlah mungkin emang udah jalannya seperti ini.
Dan dirinya tak sabar bercerita hal ini kepada satu-satunya sahabat cerewet nya itu.
Saat asik merenung sendiri di kamarnya, tiba-tiba bundanya mengetuk pintu kamarnya.
Tok..tok..tok..
"Sayang, di cariin Rayn tuh di bawah cepet turun!! Bunda mau pergi dulu." Ucap bunda Zeyna di balik pintu.
"Iya Bun, Zeyna turun." jawab Zeyna. Setelah itu dirinya segera keluar dari kamar untuk menemui pacar kesayangannya.
Sesampainya di bawah ia melihat Rayn yang sedang duduk di ruang tamu dengan bingkisan yang ada di samping tempat duduknya.
"Rayn, kangen." Rengek Zeyna sambil berlari memeluk Rayn erat-erat. Rayn yang dipeluk Zeyna tiba-tiba pun hanya membalas pelukan sayangnya pada Zeyna.
"Tumben manja hmm?" tanya Rayn sambil mengelus lembut rambut kekasihnya.
"Ish kamu mah aku manja salah aku dingin juga salah, terus gimana dong!" Ucap Zeyna sambil melepas pelukannya.
"Bukan gitu sayang, aku suka kamu manja apalagi kalau manjanya tiap hari ke aku." Jawab Rayn sambil tersenyum manis.
"Apasih,itu mah maunya kamu." Ucap Zeyna dengan senyum yang ia tahan dan jangan lupakan pipinya yang merah merona.
"Ciee pacar aku blushing." Goda Rayn sambil menoel-noel pipi tembam gadisnya.
"Aaaaa jangan gitu aku malu." Rengek Zeyna sambil menutup muka dengan kedua tangannya karena merasa malu atas perilaku dan ucapan Rayn barusan.
"Udah ah ngapain malu sama pacar sendiri juga, oh ya nih aku bawain martabak kesukaan kamu. Jangan lupa dimakan ya cantik." Ucap Rayn sambil menyodorkan bingkisan martabak tersebut pada Zeyna.
"Makasih, pacar aku pengertian banget sih, jadi tambah sayang." Ucap Zeyna dan tak lupa senyum manisnya yang menampakan gigi rapihnya.
"Sama-sama." Jawab Rayn sambil mengusap lembut rambut Zeyna.
"Rayn kamu tau nggak tadi aku ngapain?" Tanya Zeyna sambil menatap mata Rayn.
"Ya nggak tau lah sayang kan aku baru aja dateng, emang kamu tadi ngapain hmm?"
"Tadi Vanessa minta ketemuan sama aku." Rayn yang mendengar perkataan Zeyna pun terkejut.
"Tumben kenapa? Tapi dia nggak ngapa-ngapain kamu kan? terus dia juga nggak bilang yang aneh-aneh kan?" Tanya Rayn secara beruntun dengan nada tergesa-gesa dan tak lupa raut muka yang cemas.
"Kamu mah kalau tanya satu-satu dong,aku kan jadi bingung jawabnya."
"Yaudah iya,sekarang ceritain hal apa yang buat Vanessa mau ketemuan sama kamu dan jangan lupa ceritanya gak boleh setengah-setengah harus komplit gak boleh dilebih-lebihin dan dikurang-kurangin." Tegas Rayn pada Zeyna.
"Dia minta maaf sama aku."
"Minta maaf kenapa?" Tanya Rayn penasaran.
"Untuk masalah yang dia baru datang terus bikin hubungan kita gak baik waktu itu. Dia juga janji sama aku gak bakal gangguin hubungan kita. Dan yang terakhir dia minta aku buat jadi temen nya." Jelas Zeyna pada Rayn.
"Kan apa yang aku bilang, Vanessa gak sejahat itu buat hancurin hubungan teman nya. Kamu nya aja dulu yang cemburu banget sama dia."
"Yah mau gimana lagi orang dia datang tiba-tiba terus lengket banget lagi sama kamu, kamu nya juga gak nolak. Aku kan jadi overthinking." Jawab Zeyna seadanya.
"So,kamu gak bakal marah atau cemburu lagi kan kalau semisal aku deket sama Vanessa?"
"Ya nggak deket banget juga, awas aja kalau kamu kaya gitu nanti dia baper kamu mau tanggung jawab?" Kesal Zeyna pada Rayn.
"Tanggung jawab ngapain?orang aku gak hamilin dia."
"Ooohh jadi kamu niat mau hamilin dia gitu?" Ucap Zeyna dengan suara yang mulai naik tanda ia mulai emosi dengan pembicaraan ini.
"Apaan sih aku nggak bakal gitu juga kali,udah ah yang penting kamu sama Vanessa udah baikan. Aku pun ikut seneng dengernya." Sela Rayn, karena jika pembicaraan ini terus dilanjut ia yakin mereka pasti akan bertengkar lagi karena gak akan ada yang mau ngalah.
"Pokoknya kamu harus janji gak boleh terlalu dekat sama dia terus dan kalau semisal dia hubungin kamu butuh bantuan aku harus di ajak biar gak ada lagi yang namanya salah paham, ngerti kan?" Tegas Zeyna.
"Iya sayang iya, kamu tenang aja meskipun semisal aku deket sama dia pun hati aku tetep milik kamu."
"Iya hati milik aku,tapi raga bukan milik aku sendiri. Gitu kan maksud kamu?" Tanya Zeyna sinis.
"Zey apaan sih jangan mulai ya,kalau kamu gini terus aku pun capek kamu larang-larang terus. Kamu sebagai pacar aku harus ngertiin posisi aku jangan main asal ngomong kaya gitu." Ucap Rayn sambil mengacak-acak rambutnya karena merasa tersulut emosi atas perkataan Zeyna yang terlalu menyudutkannya.
"Apa? Cepek? kamu segini aja udah ngeluh Rayn gimana sama aku yang dari dulu kamu kekang. Apa aku dulu sering ngeluh ke kamu? Enggak kan? Aku kaya gitu dulu bukannya gak capek tapi aku ngehargain kamu karena aku ngerasa kamu posesif in aku karena kamu sayang sama aku nggak ada alasan yang lain Rayn." Ucap Zeyna lirih
"Kita pasti selalu gini kalau bahas sahabat cewe kamu itu berantem terus. Jujur aku capek sebenernya. Aku gak tau lagi gimana hubungan kita kedepannya kalau kaya gini terus. Mungkin emang bener disisi lain dia orang yang baik apalagi aku sekarang temenan sama dia, tapi kalau kaya gini terus apa hubungan kita masih bisa berlanjut?" Lanjut Zeyna dengan air mata yang menggenang di kedua mata indahnya.
Seketika Rayn menjadi terdiam. Dirinya bukan bermaksud seperti itu. Tapi, ahh udahlah Rayn jadi kesel sendiri sama dirinya sendiri.
Dirinya pun segera menarik Zeyna pada pelukannya.
"Udah ya jangan diterusin, oke aku minta maaf sama kata-kata aku tadi dan aku janji gak akan terlalu deket sama Vanessa lagi. Itu semua aku lakuin demi kamu Zey, gadis satu-satunya Rayn yang paling Rayn sayang." Ucap Rayn di balik pelukannya sambil menenangkan Zeyna dengan mengusap lembut punggung Zeyna.
"Hapus dulu air matanya, gadisnya Rayn gak boleh cengeng harus kuat okee?" Ucap Rayn sambil mengusap air mata yang menetes di pipi gadis kesayangannya.
Dan Zeyna hanya berusaha untuk ternyum kembali seperti sedia kala bener kata Rayn dia bukan gadis yang cengeng jadi ia harus tetep kuat jalani apa yang akan terjadi selanjutnya.
Happy Reading...
.
.
.Update lagi guys👏👏👏
Sebenarnya lagi bingun aja tadi mau ngapain terus tiba-tiba kepikiran buat lanjutin cerita ini deh.
Okee see you guys.. ..
02 Juni 2022
Salam hangat dari Vie : v
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...