Part 10

494 24 0
                                    

Zeyna dan Rayn saat ini masih menjalankan hukuman dari bu Ratih untuk lari di lapangan sebanyak 20 kali,dan saat ini mereka masih berlari sebanyak 10 putaran itu aja udah buat Zeyna ngos-ngosan.

"Kamu kalau capek istirahat aja dulu."kata Rayn pada Zeyna.

"Siapa yang capek?orang gue biasa aja kok."bohong Zeyna.

"Singkirin keras kepala kamu Zeyna,kalau kamu nggak kuat mending istirahat dari pada kamu nanti pingsan."jelas Rayn.

"Udah deh mending lo diam."

"Zey,aku tahu kalau kamu masih marah sama aku,tapi jangan gini juga perhatiin kesehatan kamu,kamu tadi belum makan kan?nanti kamu bisa pingsan Zeyna."

"Udah deh mending lo diem,lagian nih ya siapa juga yang marah sama lo."elak Zeyna.

"Buktinya aja kamu masih pakai lo-gue."Zeyna hanya mengabaikan perkataan Rayn,dan masih terus berlari,sampai pada putaran terakhir Zeyna sudah kehilangan keseimbangannya sampai semua menjadi gelap dan akhirnya Zeyna pingsan.Syukur tadi Rayn yang melihat pergerakan aneh dari Zeyna segera menghampirinya dan ternyata benar Zeyna pingsan di pelukan Rayn.Dengan segera dia mebawa Zeyna ke UKS.

Sesampainya di UKS Rayn langsung membaringkan Zeyna di UKS dan segera mengambil minyak kayu putih untuk Zeyna dan segera mengarahkannya pada hidung Zeyna,tapi Zeyna masih belum bangun juga,akhirnya dia memilih untuk menunggu Zeyna sampai sadar.

"Keras kepala sih,udah dibilangin kalau nggak kuat jangan diterusin masih aja nekat,gini kan jadinya berakhir dengan pingsan."kata Rayn pada Zeyna yang masibmh pingsan.sampai-sampai Rayn dikejutkan oleh sebuah teriakan Harsya yang merupakan sahabatnya Zeyna.

"ZEYNA,KENAPA LO BISA PINGSAN?"teriak Harsya.

"Berisik Sya,Zeyna masih belum sadar jadi bisa nggak diem."kesal Rayn pada Harsya.

"Hehehe sorry Rayn,kan gue nggak tahu kalau Zeyna masih belum sadar."

"Mangkanya jangan main asal nyelonong aja,oh ya lagian kenapa lo bisa disini?bukannya masih jam pelajaran ya?"Rayn yang sekarang sudah sedikit nggak terlalu cuek seperti dulu karena apa?ya jelaslah karena dia udah balikan sama Zeyna.

"Ya Bolos lah,padahal tadi sih izinnya ke toilet sih,kok gue ngerasa aneh ya sama lo."kata Zeyna.

"Parah lo,kalau sampai Zeyna tahu kalau lo bolos bakal di depak lo,lagian gue aneh kenapa sih orang biasanya juga gini?"

"Lo kok nggak cuek kayak biasanya ya?aahh udah lah lupain maslah lo nggak penting,oh ya kenapa Zeyna bisa pingsan?"tanya Harsya.

"Dia telat terus dihukum lari di lapangan sebanyak 20 kali,padahal tadi pagi dia belum makan dibilangin keras kepala sih."

"Zeyna emang dari dulu keras kepalanya nggak pernah hilang."

"Masuk kelas!!"perintah Rayn pada Harsya.

"Ogah,gue mau jagain Zeyna aja."

"Kalau Zeyna tahu dia bakal marah,mending lo balik ke kelas biar gue yang jagain dia."

"Iya-iya,yaudah jagain dia gue ke kelad duluan."

"Hm."setelah itu Harsya segera keluar dari UKS dan kembali ke kelas.Pada saat di koridor tanpa sengaja Harsya bertemu dengan Liam dan juga Sam.

"Woy sya,lo tahu dimana boss kulkas nggak?"tanya Sam.

"Boss kulkas?"beo Harsya.

"Maksudnya Sam,lo tahu dimana Rayn nggak?"kata Liam.

"Oh bilang dong dari tadi lagian lo sih Sam manggil Rayn dengan nama boss kulkas kan gue jafi bingung."jelas Harsya.

"Gue nggak suruh lo nyerocos ya,gue cuma nanya dimana Rayn?"kata Sam dengan nada kesalnya.

"Siapa juga yang nyerocos orang gue biasa aj..."sebelum selesai bicara,Sam sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Sekali lagi gue tekankan,lo tahu dimana Rayn,Harsya Victoria?"tanya Sam.

"Dia lagi di UKS tuh nemenin Zeyna yang lagi pingsan."jawab Harsya.

"Oh jadi tadi lo keluar nggak beneran ke toilet tapi malah keluyuran?tanya Liam penasaran.

"Gue nggak keluyuran ya,gue itu jenguk Zeyna tapi dianya belum sadar."

"Oh gitu."

"Mangkanya jadi orang tuh jangan asal nuduh kalau nggak tahu kebenaranya,lagian lo berdua ngapain keluar kelas?kalau Zeyna sadar gue laporin kalian berdua kalau kalian mau bolos."

"Eh jangan gitu dong my sweety hany buny."goda Sam pada Harsya,tadi aja Sam kesel sama dia sekarang balik lagi jadi Sam yang playboy.

"Ihh jijik bego."

"Jijik apa cinta nih?"goda Sam sambil menaik turunkan alisnya, sedangkan Liam hanya mendengus tak suka.

"Gue cinta sama lo?ngimpi lo ketinggian Sam,udah ah gue mau balik ke kelas daripada nanti gue lama-lama disini malah makin kesel mending gue balik ke kelas,bay Liam."kata Harsya sambil meninggalkan mereka berdua.

"Kok lo doang yang di pamiti,gue kan juga ada disini."kata Sam dengan nada tak terima.

"Lo jelek sih."kata Liam.

"Enak aja lo,gue gini-gini banyak yang ngantri jadi pacar gue."

"Pede gila lo,udah ah yuk cabut."

"Kemana?"ucap Sam.

"Ke hotel."jawab Liam.

"Ngapain bego kita kesana?wah wah lo mau apain gue ngajak gue ke hotel,lo homo ya?jangan-jangan selama ini lo suka sama gue."

"Dasar bego,gue kagak homo kali,ya kali Sam gue mau ngajak lo ke hotel,gue malah jijik kali."

"Lah tadi apa buktinya?"

"Astaga lo anak siapa sih sumpah gue kesel baget sama lo,tau dah Sam gue mau cabut ke kantin,lo iku kagak nih?"

"Ayo aja sih tapi lo yang bayar ya?"Dan dijawab dengan deheman saja oleh Liam.

Sedangkan di UKS Rayn masih setia menunggu Zeyna bangun dari pingsannya.Sudah hampir satu jam Zeyna pingsan.Sampai akhirnya Zeyna membuka matanya perlahan,Rayn yang sadar kalau Zeyna bangun dari pingsannya segera menerjangnya dengan berbagai pertanyaan.

"Kamu udah sadar?gimana ada yang sakit?kamu mau apa?minum,makan,atau apa kamu bilang aku aja."kata Rayn dengan nada khawatir.

"Udah deh diem lo,gue pusing."

"Oh pusing,sini aku pijitin biar nggak pusing."

"Nggak perlu."jawab Zeyna yang masih cuek pada Rayn.

"Katanya pusing?sini aku pijitin,aku nggak papa kok."

"GUE BILANG NGGAK YA NGGAK."bentak Zeyna sedangkan Rayn yang dibentak hanya terkejut,ia tidak menyangka kalau Zeyna membentaknya dimana mereka yang baru mulai balikan,apakan Rayn salah jika dirinya khawatir pada Zeyna?Rayn memaklumi kalau Zeyna masih marah atas kejadian tadi pagi tapi apa harus kaya gini??

"Apa gue salah kalau gue khawatir sama pacar sendiri?oh apa selama ini lo cuma pura pura masih suka sama gue,atau jangan jangan lo pacaran sama gue karena terpaksa?gue daritadi khawatir sama lo,gue nungguin lo sampai lo sadar,tapi apa? setelah lo sadar lo malah bentak bentak gue,ok kalau lo mau gue ngejauh gue akan jauhin lo."setalah berkata seperti itu,Rayn keluar dari UKS dengan raut wajah yang menahan amarah.

Holaaa...yeyy aku bisa update setelah sekian lama nggak up nih...
Maafin author ya kalau masih banyak typo..

Makasih buat semua yng udah mau baca ceritanya

ArrepentiráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang