Pada malam harinya,Zeyna keluar dari rumah dan duduk di taman komplek sekitar rumahnya,Zeyna hanya ingin menikmati angin malam.Biasanya kalau malam begini pasti ke rumah Rayn kerjain tugas bareng atau enggak main,tapi hari ini Zey sengaja keluar tanpa pamit terlebih dahulu kepada Rayn, kalaupun dia pamit pasti tidak diizinkan keluar malam-malam.Zeyna hanya diam sambil menatap bintang dan juga bulan yang sangat begitu indah di matanya.
"Hey!"sapa cowok yang sebenarnya sudah dari tadi memperhatikan Zeyna dari jauh.
"Gavin,sini duduk gue kira siapa tadi."kata Zeyna sambil tersenyum manis.Entah kenapa Zeyna mudah tersenyum jika bersama Gavin,padahal sebelum dekat lagi bersama Rayn dia masih Zeyna yang galak dan cuek,dan dia bertemu dengan Gavin juga sebelum dirinya baikan bersama Rayn.Meskipun dirinya mudah tertawa di dekat Gavin bukan berarti dia menaruh perasaan pada Gavin,dia hanya suka aja kalau ada di dekat Gavin,dan dia juga ingin menjadikan Gavin menjadi orang yang lebih baik,mungkin dengan menjadi sahabatnya Zeyna bisa membantu Gavin untuk berubah lebih baik.
"Ngapain malam-malam sendiri di sini?"tanya Gavin sambil menatap Zeyna.
"Nggak ngapa-ngapain cuma ngerasain angin malam sama ngelihatin bintang aja."jawab Zeyna.
"Oh gitu,oh ya gue mau ucapin makasih sama lo,karena udah mau jadi temen sekaligus sahabat cewek gue satu-satunya."
"Santai aja kali Vin,eh tunggu deh kok lo bisa ada di sekitar komplek rumah gue ya?"
"Tadi habis di rumah temen di sekitar sini."Zeyna hanya mengangguk sebagai balasan.
"Oh ya Del,gue pindah sekolah di sekolah yang sama kaya lo."jelas Gavin.
"Hah?ngapain pindah?"kata Zeyna sambi terkejut atas perkataan yang diucapkan Gavin.
"Pengen deket sama lo."jawaban Gavin seketika membuat Zeyna menautkan alisnya.
"Aneh lo,lagian meskipun kita nggak satu sekolah kan bisa ketemu Vin,atau enggak kita chatting an atau teleponan."
"Gue tahu,tapi gue ingin aja sekolah di tempat lo dan deket sama lo."
"Emang lo tahu ya gue sekolah di mana?"tanya Zeyna.
"Tau,di SMA Nusa Bangsa kan?"
"Lo stalking in gue ya?hayo ngaku!"
"Emang,oh ya gih pulang sono udah malam nggak baik cewek malam-malam kelayapan di luar."
"Oke gue pulang lo juga harus pulang,dan oh ya besok kalau lo nggak punya temen di sekolah baru lo,cari gue aja."
"Siap cantik."
"Duluan ya,pulang langsung ke rumah Vin jangan ngebut kalau pake motor nanti jatoh lagi."
"Iya my baby darling."
"Is apaan sih lo,yaudah gue pulang duluan Vin."setalah itu Zeyna pergi meninggalkan Gavin yang masih menatap punggung Zeyna yang semakin menghilang sambil tersenyum.
"Kenapa gue bisa begitu percaya sama lo Zey,padahal kita baru kenal,tapi seenggaknya sekarang gue punya seseorang yang bikin hari gue semangat."kata Gavin pada Zeyna yang sudah mulai tidak kelihatan karena jarak yang sudah jauh.
Zeyna sudah sampai di depan rumahnya,dan ingin segera masuk untuk membuka pintu,tapi bersamaan dengan Rayn yang ingin kembali pulang untuk membuka pintu rumah Zeyna.
"Ayam!"kata Zeyna dengan raut muka terkejut.
"What?kamu manggil aku ayam,nggak salah ya?orang ganteng gini di bilang ayam."kata Rayn dengan sebal.
"Kamu ke pedean,lagian kamu sih nganggetin aku jadi kan reflek panggil ayam."
"Ckk darimana kamu?"kata Rayn yang mulai serius.
"Hehehe aku dari taman daerah sini,deket kok."kata Zeyna sambil cengengesan.
"Kenapa nggak bilang?"
"Kalau aku bilang sama kamu nanti jadinya nggak akan diizinin kan."jawab Zeyna sambil memutar bola matanya.
"Kalau udah tahu,kenapa masih ngotot pergi?"sarkas Rayn.
"Kamu terlalu berlebihan,lagian aku cuma ke taman doang lihat bintang sama jalan-jalan sebentar."
"Kamu tahu Zey,kenapa aku larang kamu buat keluar malam-malam?itu karena angin malam nggak bagus buat kamu nanti kamu bisa masuk angin dan bisa jatuh sakit,dan kalau kamu sakit,aku ngerasa gagal buat jagain kamu."jelas Rayn pada Zeyna.
"Kamu kok jadi sweet gini ya?nggak cocok ah,kamu tu cocoknya jadi cowok yang cuek bebek."
"Aku bersikap kaya gini hanya sama kamu dan buat kamu nyaman sama aku."
"Rayn,aku nggak butuh kamu yang romantis seperti cowok lain diluar sana,aku hanya ingin kamu jadi diri sendiri,aku ngomong gini bukan berarti aku nggak suka sama sikap kamu yang romantis,tapi aku hanya ingin kamu menjadi diri sendiri dan buat aku bahagia dengan cara seorang Rayn yang aku kenal."
"Aku tahu,gih sana masuk setelah itu langsung tidur jangan sibuk main hp sampai lupa untuk istirahat,yaudah aku pulang duluan."kata Rayn.
"Eh tunggu Rayn!"
"Kenapa?"
"Nggak ada yang penting,tapi aku hanya penasaran,kenapa kamu datang ke rumahku?"
"Tadinya aku nungguin kamu di depan teras rumah aku kirain kamu mau main ke rumahku,setelah aku tunggu-tunggu ternyata kamu belum juga datang,dan aku memutuskan untuk datang ke rumah kamu tapi saat sampai di rumah kamu,malah kamunya nggak ada,jadi ya gitu."Zeyna hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Oh ya aku mau bilang sesuatu sama kamu,takutnya nanti kamu marah kalau nggak dikasih tahu."
"Apa?"
"Boleh nggak kalau aku punya sahabat cowok?""ucap Zeyna dengan nada lirih sambil menunduk.
"Hey kenapa nunduk?kalau kamu nggak salah ngapain aku marah."
"Ta..pi kayaknya kamu bakal marah."
"Tadi kamu bilang apa?aku nggak kedengaran."
"Tapi janji dulu kalau kamu nggak bakal marah!"
"Iya aku janji."
"Sebe...nar..nya ak..u pun..ya sa..habat co..wok."kata Zeyna sambil terbata-bata.
"Kamu tahu peraturan yang aku buat?"Zeyna hanya mengangguk.
"TERUS KENAPA KAMU LANGGAR HA?"kata Rayn dengan membentak Zeyna.
"Tapi dia broken home Rayn,aku hanya ingin ngehibur dia."
"Kamu pernah dengar kalau sahabat antara cowok sama cewek itu pasti ada kata cinta?aku nggak mau sampai kamu jatuh cinta sama cowok lain ataupun sebaliknya,kamu hanya milikku."
"Ta...pi..."
"Udah jangan bahas itu lagi kalau kamu nggak mau aku marah,sekarang masuk ke kamar dan segera tidur,aku pulang."setelah berkata seperti itu Rayn langsung pergi begitu saja.
Udah segitu dulu ya......
Tunggu part selanjutnya!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrepentirá
Teen FictionSemua orang mengatakan bahwa waktu akan menunjukkan kebenaran dan kejujuran. Sepasang mantan kekasih mengharapkan waktu tersebut segera datang untuk mengungkap kebenaran atas kehidupan masa lalunya. Dimana laki-laki yang kembali dengan penyesalannya...