Part 7

708 32 0
                                    

Gadis itu sekarang sedang melamun di taman rumah sakit,setelah dia sama Rayn selesai berbicara dia pamit mau pergi ke kantin rumah sakit,tapi itu hanya akal akalannya saja biar jauh dari Rayn dia tidak ingin melihat wajahnya Rayn apalagi sorot matanya yang tajam,gadis itu bisa melihat jika ada yang disembunyikan dari sorot mata yang tajam,tapi dirinya juga tak tahu apa itu.

"Hay,gue boleh duduk disini?"tanya seorang pasien rumah sakit yang umurnya seprtinya tidak jauh beda darinya.

"Oh ya nggak papa kok,lagian ini kan tempat umum."kata gadis itu.Setelah itu tidak ada yang memulai pembicaraan,dua duanya sama sama diam.Sampai suara laki laki akhirnya memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Nama lo siapa?"kata laki laki itu.

"Gue Zeyna Adelyna Alexis panggil aja Zeyna,kalau lo?"gadis yang sedang melamun di taman rumah sakit adalah Zeyna.

"Gavino Leonard,panggil aja Gavin,ganteng juga boleh kok kalau buat neng Adel."goda Gavin pada Zeyna.

Setelah kejadian balapan tadi malam,Gavin memang menang dari Rayn,dia juga bahagia bisa menang dari seorang Arnold Rayn Josemy meskipun dengan cara curang sekalipun.Disaat dia ingin pulang ke rumah dia malah kecelakaan akibat dia dan teman temanya merayakan kemenangannya di club sampai mabuk dan berakhir di rumah sakit.

"Haa Adel?siapa Adel,gue kan Zeyna bukan Adel."tanya Zeyna bingung.

"Iya gue tahu,gue pengen panggil lo itu beda dari yang lain emang nggak boleh apa?"tanya Gavin.

"Ya boleh aja sih tapi kaya agak aneh gitu."kata Zeyna sambil menggaruk tengkuknya yang tifak gatal.

"Ohh ya kok lo bisa di rumah sakit,emang lo sakit apa?"tanya Zeyna.

"Gue habis kecelakaan tadi malam tapi gue kan orangnya kuat jadi nggak terlalu parah,wajah gue meskipun luka tapi masih tampan kan."kata Gavin dengan pedenya.

"Ihhh pede gila lo harusnya orang habis kecelakaan itu susah bukannya seneng kaya lo."ucap Zeyna.

"Gue gitu juga ada alesannya,gue pengen di depan orang terlihat tegar meskipun hati gue rapuh tapi gue tetap berusaha untuk nutupin itu,gue akuin gue nakal suka main ke club,suka balapan,suka bolos sekolah,suka berantem tapi gue lakuin itu biar keluarga gue kasih perhatian ke gue,tapi apa?orang tua gue sibuk dengan dunia pe
bisnis,emmh sorry gue jadi curhat sama lo,dan lo pasti jijik ya temenan sama cowok kaya gue,nggak papa sih,gue pantes nggak punya temen."entah bagaimana seorang Gavin tiba tiba bisa terbuka untuk orang yang baru beberapa menit dikenalnya apalagi dia seorang perempuan pula,tapi menurutnya Adel merupakan sosok perempuan yang beda dari yang lain.

"Gue bersedia kok jadi temen buat lo bahkan gue mau jadi sahabat lo,dan gue sebagai sahabat mau kasih saran,gini gue tahu perasaan lo sekarang pasti lo kecewa sama bokap dan juga nyokap lo tapi mereka semua kerja itu demi masa depan lo juga,jadi tolong ngertiin kedua orang tua lo,dan jangan sampai lo membenci mereka."kata Zeyna pada Gavin.

"Makasih buat saran lo,gue nggak benci sama mereka tapi gue cuma mau kasih sayang mereka dikit aja buat gue gitu aja gue udah seneng banget,contohnya sekarang mereka aja jenguk gue aja enggak boro boro jenguk,tahu kalau gue di rumah sakit aja enggak."kata Gavin tersenyum miris.

"Kenapa lo nggak hubungi orang tua lo?"

"Udah sampai beberapa kali rumah sakit hubungi orang tua gue,tapi apa ngangkat telpone aja enggak."kata Gavin sambil menatap seorang pasien yang disuapi ibunya,dan ayahnya coba untuk menghiburnya.

"Udah jangan dipikirin lagi nanti lo makin sakit lagi,sini peluk?."masih tidak ada jawaban dari Gavin.

"Lo nggak mau ya gue peluk,beneran ini bukan modus yah,padahal ini cuman pelukan sebagai sahabat kok dan gue juga mau nenangin lo,tapi kalau lo ngakk mau ju..."sebelum selesai menyelesaikan perkataannya Gavin tiba tiba menyerangnya dengan sebuah pelukan.

"Makasih udah mau jadi sahabat gue,gue janji bakal jagain lo."ucao Gavin du pelukan Zeyna.

"Iyah sama sama,yaudah kamu balik gih ke kamar kamu,aku juga mau jengukin teman aku dulu."kata Zeyna sambil melepas pelukan itu.

"Iya,gih sana temen lo nungguin."kata Gavin.

"Oh ya ini no.hp gue,kalau lo butuh temen curhat gue siap."kata Zeyna sambil menyodorkan nomor hpnya.

Tanpa mereka sadari sejak tadi Rayn melihat mereka berdua yang begitu dekat,apalagi setelah dia tahu kalau cowok itu orang yang bikin dia celaka.

"Gue nggak bakal biarin Zeyna deket sama lo."kata Rayn dengan tangan mengepal dan tatapan tajamnya.Setelah dia tahu mereka selesai bicara dia segera kembali ke ruang kamar inapnya.

Setelah sampai di ruangannya Rayn duduk di samping ranjang rumah sakit,sampai dia mendengar suara decitan pintu.

"Darimana lo?"tanyaku dengan sorot mata tajam.

"Gue kan udah bilang tadi,kalau gue mau ke kantin lo nggak tuli kan?jawab Zeyna.

"Pembohong."lirih Rayn dengan senyum sinis.

"Lo bilang apa tadi?"tanya Zeyna.

"udahlah gue capek mau tidur."setelah berkata seperti itu,Rayn membelakangi Zeyna dalam tidurnya.

"Rayn kenapa?perasaan tadi pagi dia nggak cuek amat lah kenapa sekarang jadi cuek banget sama aku emang aku salah apalagi sih."kata Zeyna dalam hati.

"Woy lo marah ya sama gue?emang gue salah apalagi sih perasaan kalau gue dimata lo itu serba salah ya."

"Bacot lo,diem deh."

"Yaudah kalau gitu mending gue balik nonton drakor dan lihatin oppa oppa ganteng yaudah bay."

"Eh tunggu gue nggak nyuruh lo balik ya,lo inget kan lo itu masih babu gue,jadi lo nggak boleh kemana mana tanpa persetujuan dari gue."daripada Rayn bosen sendiri di rumah sakit mending dia tahan aja Zeyna agar menemaninya.

"Kan lo itu aneh deh lo itu berkepribadian ganda kayaknya bentar bentar marah,cueknya minta ampun,tapi juga kadang kadang manis sih,yaudah gue akan nungguin lo disini."jawab Zeyna.

Zeyna memilih duduk di sofa yang disediakan di ruang inap ini,karena dia bosen dia lebih memilih untuk nonton vidio EXO dia itu paling suka diantara member EXO adalah Sehun.

"Aduh sehun pacarnya aku ganteng banget sih jadi pengen buat nikahin dia deh,udah ganteng,imut,lucu,pinter dance lagi cowok idaman gue banget tu,apalagi tatapan matanya gila bikin jantung deg deg kan,eh tapi senyumannya bikin meleleh juga."kata Zeyna dengan teriak teriak heboh,begitulah kalau Zeyna lihat vidio atau foto Sehun.

"Berisik bego,lagian ganteng juga gue daripada si siapa tadi sehan, sehen,siapalah itu lagian gue juga imut,lucu,senyuman gue juga manis,dan tatapan gue tajam,masuk juga tuh seperti cowok idaman lo."

"Ihh sebel gue sama lo namanya itu Sehun Oppa bukan sehen maupun apalah itu,lagian gantengan Sehun Oppa kali daripada lo,lagian lo nggak bisa dance kan."

"Tahu bodo amat yang penting gue nggak suka lo nyebut cowok lain di hadapan gue lagi."kata Rayn dengan sifat possesifnya yang keluar.

"Mak...maksud lo apa?"

"Bego lo,gue nggak mau lo nyebut cowok lain di hadapan gue inget itu kalau nggak awas aja lo."ancam Rayn pada Zeyna.

"Lo cemburu?"

"Gue cemburu sama lo ya enggak kali kan gue udah putus sama lo buat apa gue cemburu."

"Oh gue kira lo..."

"Udah deh mending lo diem gue nggak bisa tidur gara gara teriakan lo yang kaya toa itu."

"Issshh dasar nyebelin."


Next.....
Vote+comen
Intinya aku banyak ucapin makasih sama kalian semua ya...
Love you All:)

ArrepentiráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang