34 : terlambat tuan

569 67 4
                                    

Pukul 1 malam , namun ponsel yang Felix buat moda getar terus bergetar membuat nya harus terbangun bahkan Han pun terbangun .

Yeah , para member memilih menginap dan membolos latihan esok pagi nya .

"Siapa lix ?"

"Bukan siapa - siapa , fans kali" Han mengangguk lesu kemudian melanjutkan tidurnya .

Berbeda dengan Felix , pesan masuk tadi sungguh menganggu pikiran Felix  .

Felix , sorry .

Hanya 2 kata namun entah mengapa berbeda , apa yang ibu nya rencanakan atau pikirkan ?

Seperti nya taman rumah sakit di malam hari seperti ini cukup untuk menenangkan hati .

[Supaya feel nya dapet boleh di stel vid hyunjin di atas , kalo yang punya lagu nya boleh di putar ya , gk wajib]

"Hahh" helaan nafas terdengar dari Felix , dingin memang tapi entah mengapa hati nya menghangat hanya melihat kunang - kunang di sisi kaki nya .

"Maaf in ayah gak bisa nangkep kunang - kunang buat kamu , cepet bangt terbang nya"

"Fel liat ayah bawa yang lebih terang dari kunang - kunang"

"Lucu kan Lampu nya?"

Tersenyum miris kala sekelebat bayangan masa kecil nya bersama sang Ayah , hangat .

Felix tak ingin munafik ia pun merindukan masa bersama sang ayah .

"Mau jadi apa kamu kedepannya nanti? Badut ? Kamu tuh penerus pertama perusahaan Lee felix !"

"Terserah apa mau mu , Ayah tak punya anak yang bermimpi menjadi badut"

Hanya seperkian detik , kehangatan itu hilang hanya karna mimpi nya .

"I miss you dad, really" biarkan Felix menumpahkan tangisan nya , biarkan Felix menyesali apa yang harus ia sesali .

"Maaf yah , Felix gak tau ayah sebenci itu sama mimpi Felix hiks" Isak Felix , entah apa yang harus Felix salah kan , mimpi nya ? Atau ayah nya yang terlalu egois ?

"Ayah , bintang nya sekarang banyak . Kalo pake teleskop pasti lebih banyak dan bagus hiks.. ayah , kunang - kunang nya juga gak cepet terbang nya hiks"

"Maafin Felix hiks"

Mungkin jika ia mengubah mimpi nya sekarang , semuanya sudah terlambat , bahkan hidup nya saja tak lama lagi .

"Nanti Felix liatin ayah sama ibu nya dari atas , Felix.. Felix.. ahk" kesadaran Felix terenggut , salahkan cuaca yang dingin .

"your dad will surely understand , fel"  itu Chan , saksi ocehan Felix sedari tadi .

"Felix kenapa ?" Tanya Minho , Chan menggeleng , UGD tampak sepi bahkan semilir angin bisa terdengar .

Tak... Tak..

Suara high heels wanita terdengar dari arah pintu masuk "What's wrong with Felix? "

Semua menoleh , terkejut mendapati orang tua Felix dan 2 bodyguard di belakang mereka .

"Tidak terjadi apa - apa"

"Tolong katakan" kekeh ibu Felix , Chan menghela nafas "untuk apa ?"

"Karna kami orang tua nya"

"Orang tua macam apa yang menentang mimpi anak nya sendiri ?" Tanya Jisung sarkas , tuan Lee berdehem pelan .

"Saya tau , sebagai seorang ayah saya sudah salah besar , maka dari itu saya ingin berubah , membiarkan Felix dengan jalannya . Perkataan Felix ditaman sungguh menyentuh hati saya"

Ternyata , tuan Lee dan nyonya Lee sama - sama melihat semuanya .

Atensi mereka beralih pada dokter yang baru saja keluar , sang dokter menghela nafas "bad"

Satu kata , hanya satu kata itu membuat dunia mereka hancur , apalagi tuan Lee , baru saja ia ingin menyesali perbuatannya pada sang anak , tetapi mengapa sang anak malah terbaring tak membuka mata nya .

"Maaf , semua ini salah saya"















TBC
Hai !
O - M - G
Aku tinggal seminggu :) MAAF IH .
Otak ku blank banget gak ada ide , penuh sama tugas :(
Makasih yang nungguin ! Ih sayang !
Makasih yang vote !

Sarangek 💚

[✓] DO NOT GO | LEE FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang