25 : just dream?

623 81 6
                                    

Lelaki dengan wajah datar dan balutan jaket hitam tebal tengah berjalan menuju ke arah sebuah pintu,ia menghela nafas sejenak lalu mendorong pintu tersebut.

Ceklek

Suara yang di timbulkan lelaki tersebut mengundang pandang seorang yang berada di dalam ruangan.

"C-changbin?" Tanya gugup seorang itu,changbin yang dipanggil menunjukan smirk andalan nya dibalik masker hitam miliknya.

"Sedang apa pak bos? Sedang memalsukan berita grup ku ya?" Pertanyaan changbin membuat jyp terkejut untuk kedua kalinya.

"Apa maksudmu changbin" changbin terkekeh pelan,lalu duduk dihadapan bos nya itu,kini hanya meja dengan tumpukan kertas diatasnya.

"Ugh apa-apaan ini,kau menyebutkan Minho Hyung masih belum ketemu padahal kau menemuinya di rumah sakit,ahh dan juga kau menyebutkan Han lumpuh permanen? Bukankah Han hanya lumpuh sementara? Dan juga apa ini? Felix masih dalam masa penyembuhan dan tidak ikut ke Dubai. Ish kedengarannya seperti Felix jahat" ucap changbin kala merebut kertas yang ada di hadapan bos nya.

"Dan,untuk i.n dimana kau sembunyikan dia? Kenapa dia menghilang dari rumah sakit? Oh dan hyunjin. Kau sudah menemukan nya bukan?" Ucap changbin dengan tatapan mengintimidasi,jyp hanya bungkam sedari tadi.

"KENAPA DIAM?" changbin menggebrak meja membuat jyp terkejut untuk kesekian kalinya.

"Ya,maaf berita palsunya dan,aku tidak.menyembunyikan i.n orang tuanya membawa ke kampung halaman nya dan jangan sampai ada yang tahu,untuk hyunjin dia memang belum ketemu changbin" ucap jyp,changbin memejamkan matanya.

Matanya menjadi rusak karna ia melihat jelas ledakan pesawat itu,sedangkan seungmin sedang pergi membeli ice cream kala ledakan itu terjadi.dan changbin melihat jelas dari kejauhan bahwa membernya sedang saling melindungi,bodohnya dia yang tetap diam.

Dan sekarang retina matanya mengalami kerusakan membuat nya harus memakai kacamata, dokter menganjurkan untuk memakai nya setiap waktu namun changbin tak melakukanya.

"Minho hilang ingatan,Han lumpuh,chan koma,Felix yang semakin memburuk,semuanya kacau hiks" changbin menangis semua nya hancur.

Tak ada latihan bersama kembali,tak ada Han yang selalu ribut distudio,tak ada Felix yang selalu ada di dapur membuat kue.

Mengapa Tuhan begitu jahat? Apa apaan ini?


















"HAH HAH HAH" seseorang terbangun dengan cara sekaligus membuat pening dikepalanya "m-mimpi?" Tanya nya pada diri sendiri.

Pandangannya beredar ke penjuru ruangan,teman sekamarnya ada,ingin memastikan kembali ia berjalan ke ruang tv,lalu mendekati 2 orang hang tengah tertawa.

"Han?" Tanyanya membuat sipemilik nama menoleh "ya changbin Hyung?kenapa?" Tanya han kebingungan.

"Coba berdiri" ucap changbin membuat Han bingunv tapi tetap ia lakukan "kenapa sih Hyung?" Pertanyaan Han dibalas gelengan oleh changbin.

"Jadi?semua mimpi?kita tidak kecelakaan pesawat?" Han dan Minho terkekeh "kan kita libur 2 Minggu bin mana mungkin kecelakaan pesawat" ucap Minho,changbin masih terdiam.

"Sudahlah mungkin Hyung terlalu banyak menonton tv" ujar i.n yang sedari tadi ada di kursi pojok ruangan mendengarkan "ah mungkin begitu" ucap changbin lalu kembali pada kamarnya.

Ia menatap jam dinding ternyata sudah sore,jalan jalan sore tidak buruk kan? Jadi ia mengetuk ointu sebelah kamar nya.

Tampak pemuda bak pangeran yang sudah rapih,ia dan hyunjin sudah janjian di chat tadi jadi hyunjin sudah rapih.

Di taman kota banyak anak lalu lalang ada juga para remaja yang tengah dimabuk asmara.

"Dah tau mimpi Hyung kan?" Hyunjin mengangguk "aku juga bermimpi hampir sama seperti itu hanya saja aku bukan kecelakaan pesawat,kecelakaan bus" ujar hyunjin "dan rasanya sangat nyata" lanjutnya dengan eyesmile.

"Ke Felix yuk" ajak changbin dibalas ungkapan setuju dari hyunjin.

Sekarang keduanya tengah berada di depan pintu ruang rawat Felix,suster berkata bahwa Felix sedang tidur jadi jangan terlalu menggangu nya.

Changbin mendorong pelan tapi tak ada Felix yang tertidur di kasur nya,matanya beredar dan Felix tengah terduduk di sofa dengan majalah di pangkuannya.

Dejavu,Bukankah ini pandangan Han di mimpinya?

Mencoba menghilangkan semua teori di pikiran nya changbin dan hyunjin memasuki ruangan.

"Kata suster tidor tapi melek" sindir hyunjin,Felix menoleh lalu tersenyum lucu.

"Gak ngantuk,masa gak ngantuk harus dipaksain tidur" ujar Felix lalu membenarkan letak bannie miliknya.

"Gimana?dah baikan?" Tanya changbin lalu duduk di sofa sebrang Felix,Felix mengangguk kembali.

Hyunjin pergi ke arah kulkas mini milik Felix,mengambil 2 air mineral dingin dari sana.

"Suka minum dingin lix?" Tanya hyunjin Feli kembali mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah membuat hyunjin dan changbin merebutnya bersamaan.

"Oh pemotretan kemarin,cepet banget udah dipublish" ujar changbin diangguki hyunjin "kalian keren disana" ucap Felix membuat keduanya menoleh "tapi,sayang hanya 7 anggota. Maaf" lanjut Felix membuat keduanya merasa bersalah.

"Emm,kapan kalian comeback?" Tanya Felix,hyunjin menatap changbin seakan mengerti changbin kemudian berkata "kami tidak akan comeback tanpa mu,3 racha tidak mengajukan lagu untuk comeback kita karna tak mungkin comeback 7 anggota"

Felix tertengun mendengar penuturan changbin "ka-kalian percaya a-aku akan sembuh?"




















TBC
Huhu suka gak kalo gini? Aku gak bisa misahin straykids ಡ ͜ ʖ ಡ jadi ku buat mimpi aja.gpp kan?.
Chap selanjutnya ada konflik deh ( ˘ ³˘)♥

Iloveyou guys 💚

[✓] DO NOT GO | LEE FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang