Se sosok wanita paruh baya terlihat sedang berjalan menuju jajaran pintu VIP di sebuah rumah sakit,baru saja melihatnya pasti orang orang akan mengira bahwa yang ia kenakan mampu membeli ginjal nya,ah itu hanya candaan belaka.
Tungkai nya berhenti di depan sebuah pintu,tidak berniat membuka nya atau sekedar mengetuk,ia hanya melihatnya dan mempertimbangkan apa ia harus masuk apa tidak.
Dengan memantapkan diri,lengan indah nya memegang kenop pintu dan mendorong pelan pintu dihadapannya,terlihat pemuda yang bisa ia bilang separuh hidupnya? Sedang tertidur,wajah yang dulu nya sangat cerah begitu pucat.
Di Elus nya pelan rambut lembut sang pemuda, menatap miris ketika rambut lembut itu rontok "maafkan ibu" gumamnya lalu duduk di bangku disana.
"Han han" igauan si pemuda membuat wanita paruh baya itu sedikit terluka "ini ibu bukan han" ucapnya membuat sang pemuda membuka matanya perlahan yang didapatkan nya bukan pandangan jernih melainkan rasa pusing.
"Hoek ahk HOEK" muntah,itu yang terjadi dan yang dimuntahkan sedikit emm ya menjijikan bagi sebagian orang yaitu darah "m-maaf" ucap Felix pelan saat sadar muntahan nya 80% mengenai pakaian sang ibu.
"Tak apa,kemo mu berhasil?" Bukannya menjawab Felix mendudukan dirinya ya walau sedikit susah kepala nya masih berdenyut,setelah dirasa nyaman ia menatap sang ibu seakan menganalisis.
"Ibu kenapa bisa disini? Kok tahu aku abis kemo?" Meskipun pandangan Felix masih memburam tapi ia tahu bahwa di sisinya adalah seorang yang melahirkan nya.
"Dari mana ibu tahu bukan masalah,apa kemo mu berhasil?" Felix menatap tajam mata sang ibu, sebenarnya Felix tak mau membenci ibunya,sang ibu tak pernah menyiksa Felix hanya saja Felix kecewa karna ibu nya tak berbuat apa-apa ketika ia di siksa dulu malah sama dengan ayah nya mengatakan mimpinya itu badut,tapi ibunya tidak menyiksa fisik itu saja.
"Kenapa peduli?" Menusuk rasanya,pertanyaan Felix membuat sang ibu terkejut "karna aku ibu mu lixeu" Felix mengerutkan kening nya "ibu mana yang menentang mimpi putra nya? Ibu mana yang tetap diam padahal anak nya menderita?" Pernyataan dari Felix membuat sang ibu terdiam.
"Maafkan ibu Felix" bukannya menjawab Felix memegangi perutnya,perutnya terasa seperti di aduk perih rasanya,kepelanya berdenyut,jantung nya berdebar sangat kencang wah kombinasi yang sangat bagus.
"Ahk.. s-sakit sek-kali hiks" pegangan kepada perutnya semakin mengerat,sang ibu yang sadar menekan tombol di sisi bantal Felix "tenang sayang,tatap ibu" lengan lembut itu membawa mata nya dengan sang anak bertemu.
"S-sakit sekali•́ ‿ ,•̀" sang ibu memeluk anak nya mencoba memberi kehangatan "tenang,dokter segara datang" benar sekali dokter datang setelah kata otu terucap "boleh nyonya menunggu di luar?" Ibu Felix mengangguk hanya saja pegangan Felix mengerat pada lengan sang ibu.
"Ah baiklah,tetap disini nyonya" Felix tahu dokter Lee sangat peka itu buktinya,pemeriksaan terjalani didepan mata ibu Felix,dari jarum suntik yang menembus kulit mulus sang anak dan muntahan darah dari mulut sang anak,sebegitu parah kah anak nya?
"Sepertinya efek samping kemoterapi seperti biasa lixeu" ucap dokter Lee lalu pamit dari sana "seperti biasa?" Tanya ibu Felix "hmm ya?kenapa?" Felix sudah mengantuk tapi ia masih ingin berbicara dengan sang ibu "sudah berapa kali kemoterapi?" Tanya sang ibu.
"3 kalau tidak salah" sang ibu terkejut "dan yang mengurus mu saat efek samping nya tiba?" Dijawab gelengan oleh Felix "teman teman grup mu?" Felix memutar bola matanya malas "jadwal lah mereka akan datang di akhir pekan" jadi selama ini anak nya menahan sakit sendirian? Betapa bodoh nya ia baru datang hari ini.
"Maafkan ibu ya nak" ucap ibu Felix "ibu gak salah,ibu cuma jalanin kewajiban ibu sebagai istri buat layani suami,dan memihak ke ayah termasuk melayani kan?" Kata kata sang anak sang menusuk nya.
"Aku mengantuk Bu,ibu kalau mau pulang tutup pintunya lagi ya" lalu mata itu terpejam berharap hari esok masih terbuka.
TBC
Pendek ya? Hehe maaf.
Makasih yang udah stay baca cerita garing ini.
Ada yang nunggu kah?Iloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] DO NOT GO | LEE FELIX
Fanfiction"Makasih udah percaya aku bakal sembuh , padahal orang yang kalian percaya in gak yakin bakal sembuh" - Felix Lee Antara karir,pertemanan dan takdir . "Bukan stray kids jika tak ada kamu fel" - bang Chan (N) Saya tidak berniat mengcopy dari ceri...