"fel-mphh"
Jisung di bekap dari belakang , sosok tadi menoleh pada Jisung .
"Bawa dia ke kamar saya" yang membekap mengangguk patuh .
Jisung membulatkan mata nya tak percaya , dihadapannya benar - benar Felix !
Felix berjalan santai menuju kamar nya , sedikit mengintip ke arah ruang tamu dimana banyak orang yang menangisi dirinya .
"Dia datang" gumam Felix Kala matanya menangkap sosok wanita paruh baya berjalan angkuh ke arah ibu dan ayah nya , segera ia berlari ke kamar nya .
Ceklek !
"FELIX !?" Jisung yang tak tau apa - apa di bekap oleh Felix "jangan teriak Jisung ih"
Jisung mengangguk membuat Felix melepas bekapan nya .
"Jadi ada apa ? Bukan kah kau ma-"
"Gak usah di lanjutin" dengus Felix membuat Jisung mengatup mulut nya .
Felix suruh Orang yang membekap Jisung tadi untuk membawa para member stray kids ke kamar nya .
Butuh waktu lama untuk itu , Jisung menatap Felix takut , masih tak percaya dengan yang dihadapannya .
"Gak usah takut sung , ini aku Felix" menyadari ketakukan Jisung membuat Felix terkekeh .
Para member stray kids datang dengan keterkejutan .
"Astaga ? Felix !?" Ujar hyunjin dengan ekspresi tak Ter-kontrol .
"Jangan berisik" peringat felix , setelah meredam keterkejutan teman - temannya , Felix menghela nafas , siap menjelaskan .
"Seperti yang kalian liat , Aku masih hidup" ujar Felix , sebelum ada yang bertanya Felix mulai benar - benar menjelaskan semuanya .
"Ingat Sasaeng fans yang ternyata bibi ku yang pernah menyakiti ku di taman jyp ?" Yang mendengar serentak mengangguk .
"Ayah pernah bilang , karna aku penerus satu - satu nya perusahaan aku harus hidup , tapi jika aku emm 'mati' kemungkinan perusahaan jatuh ke bibi ku , karna ia masih lumayan muda dan tangkas untuk mengurus perusahaan"
"Bukan kah tak apa jika bibi mu memimpin perusahaan ?" Tanya changbin membuat Felix menghela nafas .
"Memang awal nya tak apa , tapi ternyata bibi ku itu licik . Terlalu buta akan segala nya , hanya tau harta harta harta " balas Felix lirih .
"Itu sebab nya bibi mu melukai mu ? Supaya kau tiada dan ia bisa menguasai uang perusahaan ?" Tanya Minho dibalas anggukan Felix .
"Lalu ? Apa rencana mu ?" Tanya chan setelah diam sedari tadi .
"Biarkan aku pura - pura tiada terlebih dahulu , nanti bibi ku akan mengambil alih perusahaan , disana kami akan menjebak bibi . Pasti bibi akan berbelanja dengan kartu perusahaan yang dapat ku akses untuk mengetahui transaksi apa yang bibi ku lakukan" jelas Felix
"Aahh , seperti menjebak koruptur ?" Tanya hyunjin , Felix mengangguk .
Bibi , permainan keponakan mu akan dimulai .
Sudah 3 bulan tepat setelah berita meninggal nya Felix , sang bibi yang semakin hari semakin sering memakai barang keluaran terbaru yang berbeda di setiap hari .
Felix sibuk di kamar nya mengotak - Atik komputer milik nya , bibi nya baru saja ber transaksi di toko baju ternama .
"Sampai kapan ia akan membeli barang mahal yang hanya ia pakai sekali ? Seperti artis saja , eh ? Aku kan pernah jadi artis , tapi memakai pakaian berkali - kali" gumam Felix , memang benar , biasanya para artis memakai pakaian satu kali saja , tetapi ia memakai pakaian yang itu - itu saja selama hidup .
Kembali mendapat notif di komputer bahwa bibi nya sekarang bertransaksi di sebuah kedai kopi yang sama - sama ternama .
Mulai bosan , felix turun ke dapur untuk mencari makanan , ia lapar .
Suara TV dari ruang keluarga bisa ia dengar dan juga bisa ia lihat TV tersebut karna hanya terhalang kaca transparan yang lumayan tebal .
Setelah menyiapkan sereal , ia ambil langkah nya menuju sofa di depan TV .
"Gak ada yang nonton ? Boros listrik" tukas Felix , baru saja akan ia matikan namun TV menayangkan teman - teman nya .
'saksikan stray kids hanya di channel *** wawancara eksklusif bersama stray kids , spesial untuk flx corp'
"Ha ? Ngapain ?" Gumam Felix , ia dudukan diri di sofa kala sang bibi tampil di layar kaca televisi .
'ini hari ulang tahun ku , dan kebetulan aku menyukai stray kids makanya aku mengundang mereka'
Rasanya Felix ingin muntah saja , menyukai katanya ?
Ah sudahlah , setelah itu hanya omong kosong yang bibi nya ucapkan .
Saat tiba di kamar , banyak notif dari hasil transaksi bibi nya di komputer .
"Astaga bisa abis dalam waktu 5 bulan uang perusahaan kalo gini terus" gumam Felix , ternyata mengundang stray kids cukup mengorek kocek yang cukup dalam .
"Kalian sudah populer sekali ya sekarang , aku bangga" ujar Felix dengan senyum tulus .
Mendudukkan diri di kursi , menyimpan mangkuk sereal yang sisa setengah di meja .
"Sekarang saja , aku muak " Felix menutup sambungan telepon
"3 2 1"
Ting !
- pemimpin perusahaan flx corp dikabar kan korupsi selama memimpin -
- pemimpin perusahaan flx corp korupsi uang perusahaan -
Dan masih banyak berita lainnya membuat Felix tersenyum puas .
Sedangkan bibi Felix yang baru saja sampai di perusahaan dengan kopi yang masih mengepul di tangannya terkejut kala langkah nya di hentikan polisi .
"Anda kami tahan atas kasus korupsi dan per cobaan pembunuhan"
"Tapi.. tidak ak-"
"Jelaskan di kantor , mari ikut saya"
"Tidak aku tidak melakukan kejahatan"
Pada akhirnya semua berakhir bahagia bukan ? Felix yang berhasil sembuh , dan para member stray kids yang ikut sukses di luar sana walau tanpa Felix .
Seperti yang Chan ucapkan "bukan stray kids jika tak ada kamu fel" tetap saja , mereka sama - sama berjalan beriringan walaupun berbeda jalur .
Felix dengan perusahaan ayah nya dan stray kids dengan karir mereka .
END
Finally ini end .Maaf jika kurang memuaskan , aku masih manusia yang tak sempurna .
Terimakasih yang setia , aku selaku orang satu - satu nya di balik do not go pamit undur diri .
Mari bertemu di karya ku yang lain .
Terimakasih juga untuk 10,9k pembaca dan 1,24k vote .
Jangan pernah menyerah seperti Felix , dunia ini seperti roda , kadang diatas dan kadang dibawah , dibalik yang buruk pasti ada si baik yang menunggu .
Sampai jumpa ! Love you .
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] DO NOT GO | LEE FELIX
Fanfic"Makasih udah percaya aku bakal sembuh , padahal orang yang kalian percaya in gak yakin bakal sembuh" - Felix Lee Antara karir,pertemanan dan takdir . "Bukan stray kids jika tak ada kamu fel" - bang Chan (N) Saya tidak berniat mengcopy dari ceri...