Felix terbagun pukul 9 kebingungan karna tidak menemukan siapapun di dorm.
Netranya menemukan secarik kertas tertempel di kulkas.
'felix,kami akan berlatih. Di lemari ada roti makanlah. Jangan lupa minum obat. Jangan menyusul !'
Felix mendengus kesal membaca tulisan diakhir "tau aja mau nyusul"
Seperti yang dikatakan surat tadi Felix membuka lemari yang ada di atas kompor,ada 2 bungkus roti yang tampak masih baru.
Felix meraih satu namun membuat yang dibelakang bungkus roti itu terlihat. Terpampang lah ramen cup berbagai rasa disana.
"Salah nyembunyiin" kekeh Felix. Menyimpan bungkus roti ditangan nya meraih ramen cup.
Setelah berkutat dengan dapur kini jadilah ramen cup ala Felix hanya ditambahkan sosis,keju mozzarella yang entah punya siapa dan kimchi milik lino.
"Aaaaaaa aku sangat merindukan mu" Felix berujar dengan senang,menyalakan televisi dihadapannya tanpa berhenti mengunyah ramen pedas ditangannya.
Kringggggg
Kringggggg
Telpon rumah mengalihkan perhatian Felix,sedikit kesal karna posisi wenak nya terganggu.
"Halo hah?"
"Feli? Kau sudah makan roti nya? Aku lupa bilang selai nya aku simpan di dekat tepung bekas kemarin"
"Iya shhh sudah"
"Kenapa kau seperti kepedasan?"
Pertanyaan Chan membuat Felix menjauhkan telpon dan menetralkan lidah dan bibirnya.
"Ah tidak tadi shh lidah ku tergigit jadi agak sedikit perih"
"Makannya hati hati fel"
Felix berdehem pelan,setelahnya Chan pamit akan melanjutkan latihan.
Kembali pada posisi awal Felix kembali meraih ramen cup nya dan menonton televisi. Hanya tayangan drama yang ditampilkan tv.
"Huft bosannnnn" rengek Felix ketika ramen cup nya habis.
Felix ingat hyunjin kemarin berkata pada Felix untuk bebas memainkan game di komputer nya.
Bermain among us tidak ada salahnya kan?
Oke komputer hyunjin sudah ada di hadapannya, seperti niat nya Felix memainkan game fitnah memfitnah itu.
---
"Hah hah hah" deru nafas tak beraturan bersautan di ruangan berkaca besar yang diisi 7 lelaki tampan.
"Istirahat dulu deh makan siang" semuanya mengangguk.
Changbin yang langsung merebahkan diri di sofa,bang Chan dan Lino yang mengobarkan diri mengambil jatah makan ke kantin perusahaan, seungmin yang terduduk di dekat speaker dan sisanya terbaring.
"Felix dah makan belum ya?" Tanya hyunjin entah pada siapa.
"Udah" mereka terkejut,dengan cepat menatap ke arah pintu ada Felix tapi tidak dengan pakaian latihan.
"Yak? Bukankah baru saja kau bilang ingin memainkan komputer ku? Kenapa sudah ada disini lagi?" Felix terkekeh mendengar penuturan hyunjin.
"Bosen game nya among us doang,dosa Felix lama lama kalo maen itu"
"Kenapa dosa lix?"tanya seungmin penasaran "soalnya game nya mendorong kita untuk fitnah orang"
"Astaga" gumam jisung namun di dengar 1 ruangan.
Ceklek
"Makanan dat-- loh Felix? Kan Hyung bilang jangan nyusul" Felix menggaruk leher belakangnya canggung.
"Felix kesini gak akan latihan,liatin kalian aja" balas Felix namun bang Chan tak percaya.
Meneliti apa yang Felix pakai,celana jeans,kaus hitam jaket denim dan topi serta masker sangat tidak memungkinkan untuk latihan.
"Oke Hyung percaya" Felix tersenyum membuat 1 ruangan gemas.
"Udah udah sini makan" Chan mendorong Felix pelan "loh? Emang buat Felix ada?" Lino mengangguk "selalu ada. Bahkan saat kau dirumah sakit jatahmu jisung dan hyunjin habiskan" Felix menatap sengit hyunjin dan jisung.
"Tak apa" hanya 2 kata membuat hyunjin dan jisung lega rasanya.
Mereka makan bersama dibumbui candaan jisung,hyunjin dan changbin juga kata savage dari seungmin.
'tuhan,tolong seperti ini lagi lebih lama'
TBC
Huaa dikit. MaapMakasih yang udah baca dan vote
Iloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] DO NOT GO | LEE FELIX
Fanfiction"Makasih udah percaya aku bakal sembuh , padahal orang yang kalian percaya in gak yakin bakal sembuh" - Felix Lee Antara karir,pertemanan dan takdir . "Bukan stray kids jika tak ada kamu fel" - bang Chan (N) Saya tidak berniat mengcopy dari ceri...