Netra indah itu terbuka,dan yang ia dapatkan masih sama, kosong.
Sekarang akhir pekan tapi tak ada yang berkunjung,boleh ia berbesar hati bahwa akan ada rekan kerja yang sangat ia sayangi datang sekedar memberi do'a untuknya dan berbincang sesaat?
"Berubah" gumamnya,mendudukan diri di atas kasur yang err sangat bau obat,jendela yang memang jarang ia tutup menghembus kan Angin mengenai freekles cantik miliknya.
"Bosan" masih bergumam,lengan nya meraih benda persegi panjang tipis dari nakas,cukup sulit bukan karna ia lemas tapi karna ia terlalu malas untuk bergerak.
Jemari lentik nya membuka ponsel itu,tanpa password karna sang pemilik tidak ingin sulit dan sebagainya,persetan jika hilang.
"Ah mereka berlibur" sakit rasanya melihat snap rekan kerja tersayang nya sedang berlibur tanpa dirinya,di fhoto itu mereka tersenyum lebar tanpa beban "aku juga ingin begitu" gumam nya.
Dan ya akhir pekan itu dihabiskan oleh nya dengan menatap sang Surya,tidak terjadi efek samping pada kemo seakan memang takdirnya hanya duduk diam di balkon tanpa melakukan apapun.
"Aku juga ingin bermain,ingin ke Lotte world,ke Disneyland,ke Namsan tower,wuhh anganku saja" dan di iringi kata penyesalan lainnya,pintu terbuka menampilkan sosok perawat yang memberi nya makan.
"Kok gak dimakan?" Jangan tanya kenapa bahasa si perawat begitu frontal,Felix terlalu akrab dengan pegawai rumah sakit "gak nafsu" balas nya.
"Yang pagi enggak,yang siang enggak,sekarang yang malem enggak,liatin aja tuh bulan entar diliatin balik begidik" ya, hari sudah malam dan Felix tak beranjak dari duduk nya menatap sang Surya yang sekarang sudah terganti dengan rembulan.
"Obat dimakan gak?" Pertanyaan itu dibalas gelengan "huft,kamu udah putus asa?" Tanya lembut sang perawat,Felix menatap nya Dimata itu tersirat rasa lelah.
"Yaudah tidur aja kalo itu mau kamu" ucap si perawat lalu membereskan kasur Felix dan pergi,Felix tidak beranjak dari duduk nya,Felix ingin menunggu rekan kerja tersayang nya.
"Udah ah ngantuk" ucapnya,tapi perutnya tak bisa diajak kompromi,ia lapar sekarang "kayak puasa aja udah ini mah" ucap nya lalu meraih makan malam nya.
Saat makan dering ponsel Felix memekik telinga,ternyata panggilan video.
"Hai"
"Haiii FELIXXXXXX"
"FELIXXXXXX HAIIIII"
"Felix maaf kami tak bisa datang tadi""Ah tak apa"
"Kau tak marah kan?"
"Tidak"
Sakit rasanya mereka disana berkumpul memakan makanan yang sangat menggiurkan dan dirinya yang hanya duduk sendirian.
.
TBC
Boleh titip pesan gak?
*Hai temen ku,aku gak tahu kamu baca cerita aku apa enggak tapi aku cuma mau bilang I hated you for 10 minutes,maaf. Tadi perilaku mu sangat diluar batas dan aku membencinya,tapi sekarang enggak kok hehe love you. Haha terkadang kita harus membenci orang terlebih dahulu untuk tahu apa sifat busuk nya,jika ia membicarakan mu ketika ia membencimu berarti ia tiba benar benar berteman denganmu.begitu bukan? Haha love youPendek ya?hehe maaf
Makasi yang masih stayyyyyy AAA SAYANG.
LOVE YOU KALIANNNNNNNNN
MAKASIH YANG UDAH VOTE UWUUUUUUUIloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] DO NOT GO | LEE FELIX
Fanfiction"Makasih udah percaya aku bakal sembuh , padahal orang yang kalian percaya in gak yakin bakal sembuh" - Felix Lee Antara karir,pertemanan dan takdir . "Bukan stray kids jika tak ada kamu fel" - bang Chan (N) Saya tidak berniat mengcopy dari ceri...