22 : menyesal? terlambat!

793 86 0
                                    

"k-kak Minho?"

Yang dipanggil memberikan raut bingung "maaf,tapi.. siapa ya?" Tanya Minho lembut mengundang rasa terkejut bagi jisung.

"K-kok?" Jisung memberikan pandangan tanya pada kedua dokter di dalam ruangan itu.

"Iya,dia Lee Minho atau ah Lee know. Ia kehilangan ingatan nya Karna berturan keras reruntuhan kapal" jelas dokter moon atau dokter yang merawat jisung.

"Ah ya seperti itu,apa kita saling mengenal sebelumnya? Aku merasa tak asing dengan wajah mu" ujar Minho membuat jisung tersenyum "ayo aku ceritakan apa yang telah kita lalui"

Para dokter disana memilih keluar membiarkan 2 anak Adam itu melepas rindu.

"Nama ku Han,Han jisung. Aku produser lagu grup kita bersama Chan san changbin Hyung. Kami menyebut diri kami 3 racha. Dan Hyung,Felix dan hyunjin adalah dance racha. Aku selalu mendengar Felix iri pada dance mu yang sangat lihai padahal ia juga bagus" jisung menghentikan katanya kala air mata sudah menumpuk di matanya.

"Lalu kita pergi ke Dubai untuk jadwal,mirisnya pesawat yang kita tumpangi meledak disaat kita baru saja turun,kita tertimpa reruntuhan kapal dan Hyung yang menjaga ku" isakan Han semakin menjadi "dan lebih mirisnya banyak berita yang bilang kapal kita meledak di atas air hanya untuk mendramatisir keadaan"

"Apa sedekat itu aku dan kau sampai aku melindungimu?"tanya Minho membuat jisung tersenyum tulus "kita saling menyayangi hanya pada dasarnya kekuatan kita yang berbeda,aku jadi menyesal menolak gym bersama Chan Hyung" lirih Han pelan.

"Tunggu.ada apa dengan Felix?" Tanya Minho menatap wajah pucat Felix "Hyung ingat Felix?" Tanya jisung terkejut yang ditanya menggeleng kan kepalanya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kemarin kita berkenalan dan mengenang hal lama tapi aku masih tidak ingat" gumam Minho yang masih didengar oleh Han.

"Bukankah banyak yang bilang jika kita berbicara dengan orang yang koma orang tersebut bisa mendengar kita dari alam bawah sadar nya" ucap Han,Minho mengangguk ragu "aku tak tahu"ucap Minho merasa bersalah.

"Ah tak apa, setidaknya kita beri semangat pada Felix" ucap Han di angguki Minho.

Ruang rawat Han
Han sudah mendengar kabar bahwa Chan koma di rumah sakit ini,dunia ternyata sempit para member nya ada disini,tapi ia tak tahu apa hyunjin,seungmin dan changbin ada dimana.

Sedangkan Ayen,dokter moon bilang Ayen terkena trauma yang sangat-sangat trauma. Kemungkinan ia akan ketakutan dan membanting benda jika bertemu Han.

Dan Han masih ingat ketika hyunjin menatapnya dibawah reruntuhan kapal,tatapan sayu dengan goresan di wajah tampannya,dan Minho yang ada di atas nya menatap nya seolah berkata kita akan baik-baik saja

Setelahnya semuanya hitam,dan ia terbangun di kasur berbau obat ini mengira bahwa itu adalah mimpi tapi nyatanya itu benar-benar terjadi,kakinya lumpuh namun tidak permanen.

Mengharuskan ia mengikuti terapi untuk membuat kakinya tidak terlalu kaku dan dapat berjalan.

Tentang orang tua yang ada di Malaysia,orang tua jisung sangat ingin pergi ke Korea tapi jisunh melarang tak ingin hal sama terjadi.

Ceklek

Terdengar pintu ruangan terbuka mengalihkan pandangan jisung dari langit biru menjadi ke arah pintu, pandangan nya berubah datar raut muka yang menahan amarah.

"Mau apa kesini?" Tanya nya dingin,yang ditanya masih setia bungkam "setelah membuat semua member ku celaka" gumam jisung yang masih bisa didengar.

"Kau tak apa?" Tanya nya membuat Han mendelik tajam lalu menghela nafas "tolong temukan sisanya" lirih han.

Kalian penasaran siapa yang ia ajak bicara? Itu jyp,bos nya,agak canggung sebenarnya tapi mau bagaimana lagi? Han harus bertemu dengan seluruh member nya.

"Ya,aku sudah mengerahkan banyak bodyguard dan kepolisian" ucap jyp duduk di single sofa yang ada disana.

"Sudah bertemu Chan?" Tanya jyp sembari membuka iPad nya "belum,aku tak sanggup" Han menjawab dengan pandangan yang masih pada langit biru.

"Minho sudah kesana tapi ya kau tahu Minho tak ingat apa-apa" ucap jyp membuat Han menghela nafas "semuanya akan baik-baik saja aku yakin" gumam Han menyemangati dirinya sendiri.


Keesokan hari nya
Hari ini Han ada jadwal terapi untuk kakinya menuju ke ruang terapi Han bertemu Minho sedang berjalan santai menyeret infusan.

"Hyung!!" Panggil Han namun refleks Minho menoleh bahkan Minho bingung mengapa tubuhnya merespon?

"Oh halo h-han hehe" ucap Minho agak canggung "Hyung mau kemana?" Tanya jisung dengan menyuruh dokter moon si pendorong kursi roda jisung untuk mendekat pada Minho.

"Mau ke Felix terus ke Chan" jawab Minho membuat jisung memicing "Chan hyung,panggil dia Chan Hyung dia lebih tua dari mu Hyung" ucap jisung pura pura ketus.

"Ah begitu maaf" setelahnya Minho berpamitan,dokter moon melajukan kembali kursi roda Han menuju ruang terapi.

"Kalau tidak kuat jatuh saja jangan dipaksakan nanti semakin memburuk jika kau tetap berdiri. Mengerti?" Amanat dokter moon diangguki han.

Setalah terapi menyakitkan itu Han meminta dokter moon untuk menemani nya menuju Felix yang lansung di sanggupi oleh dokter moon.

Karna dokter moon sudah biasa membantu dokter Lee ke ruangan tersebut tanpa mengetuk ia membuka pintu rawat Felix tanpa diduga ada dua oknum sedang memegang masing-masing lengan Felix menangis pilu.

"Permisi" ucap Han,spontan kedua oknum itu menatapnya betapa terkejut nya Han kala tahu siapa mereka.

"Bibi lee? Paman Lee?" Tanya han memastikan bibi Lee tersenyum hangat "kau selamat Han terimakasih" ucap bibi Lee mengelus pelan kepala Han.

"Mengapa kalian kesini? Saat Felix drop seperti ini baru kalian datang? Kemana kalian dulu? Jiak Yamada kamu mungkin Felix hanya diisi keheningan di sisa hidupnya" ucap jisung ketus,kedua oknum yang kita ketahui orang tua Felix itu terdiam karna memang perkataan Han ada benarnya.

Kemana mereka dikala anak nya butuh pelukan? Dimana mereka kala sang anak butuh penyemangat? Mengapa mereka hanya memperburuk keadaan? Kenapa perusahaan lebih penting dari sang anak yang sedang berjuang mati Matian.

"Aku tak tahu Felix akan bahagian atau sedih ksla tahu ini,aku permisi" ujar Han kau pergi dari ruangan tersebut dibantu dokter moon.

"Sayang maafin mama ya,ayo bangun mama janji masakin kesukaan Felix" kembali menangis,ibu Lee menangis menyesal atas perbuatannya.

"Sayangnya ayah maafin ayah selama ini hengkang Felix ayah salah. Maaf dulu ayah cuma pengen kamu lanjutin perusahaan ayah dan pengen perusahaan ayah jaya terus. Bangun yu ayah janji gak hengkang lixeu" begitu penyesalan kedua nga berlanjut dengan tangisa menyesal akan mereka yang dulu.



















TBC
Ada yang nungguin kah?
Makasih yang vote,coment sama share.
Baca work baru aku ya.

Iloveyou guys 💚

[✓] DO NOT GO | LEE FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang