Part 45

988 90 21
                                    

Kalau ada kata yang salah kasih tau gue ya. Makasih.

" Semua barang sudah ga ada yang tertinggal ?"

Abbygael menggelengkan kepalanya. Mulutnya masih asyik mengunyah permen karet berwarna pink hasil memalak salah satu anak kecil yang ada di Lobby hotel.

"Ponsel kamu ? Tiket ?" Tanya Adam memastikan.

Abbygael menunjuk salah satu saku celana jogernya yang berisi ponsel miliknya dan menunjuk Alan. "Tiket aku sama Kak Alan."

"Lan ?"

"Ada, udah gue pegang. Aman." Ucap Alan.

"Ya sudah, sekarang masuk ke mobil. Koper jangan lupa di kunci yang benar !"

Abbygael memutar bola matanya malas. Dari sejak pagi hari tadi, Adam tidak henti-hentinya mendikte mereka. Memastikan semua aman dan baik-baik saja. Bahkan Adam juga yang membantu Abbygael untuk memasukan seluruh barang-barang. Dan sekarang, koper hitam milik Abbygael juga sudah ada di tangan Adam.

"Kipir jingin lipi di-" Abbygael meniru cara bicara Adam dan meledek pria itu.

"Sekali lagi kamu kayak gitu, bibir kamu aku buat bengkak !"

"Sikili li- BERCANDA OM. BERCANDA !!!" Dengan sigap Abbygael menangkap wajah Adam yang hampir saja mendekat dengannya.

"IH MESUM NIH !!!" Teriak Abbygael.

Alan menutupi wajahnya, malu. Mereka berempat sudah menjadi pusat perhatian sejak dari tadi. Lalu ditambah Abbygael yang baru aja berteriak, membuat semakin banyak yang memperhatikan mereka dengan curiga.

"Malu bego !!!" ucap Alan dengan kesal.

"Lagian Om Adam ga jelas nih. Mesum lagi. Aku aduin Komnas perlindungan anak nih !"

"Coba dong." Tantang Adam.

"Berisik lo berdua. Lo ga lihat apa dari tadi Sara udah masuk ke mobil. Gue tinggalin lo berdua. Jalan kaki sampai Jakarta."

"Adek laknat." Umpat Adam.

Abbygael duduk di dalam mobil dengan tidak tenang. Rasa permen karet yang sedari tadi dikunyah dalam mulutnya sudah hilang dan menjadi hambar.

"Om aku punya sulap !!!" Ujar Abbygael dengan semangat.

"Apa ?" Tanya Adam dengan lembut.

"Pinjam telapak tangannya."

Dengan malas, Adam mengarahkan telapak tangannya di atas pangkuan Abbygael. Memperhatikan gadis itu dengan lekat. Abbygael benar-benar sangat cantik ketika sedang tersenyum.

"SIM SA LA BIM JADI APA PROK PROK PROK !!!"

"Sayang, jorok dong." Adam membuang nafasnya berat. Mengambil tissu yang tersedia di dalam mobil dan membersihkan telapak tangannya yang terkena permen karet yang masih hangat dari dalam mulut Abbygael.

"Kamu tidur aja, sini." Abbygael menggelengkan kepalanya. Menolak perintah Adam.

"Ga mau !!!"

"Sini." Adam segera menarik bahu Abbygael mendekat padanya.

"Ga mau..."

"Diam bayi besar !!!" Abbygael pasrah dalam pitingan Adam. Bukan rangkulan lagi, melainkan Adam sudah mengunci leher Abbygael di sela ketiaknya.

"Bau ga, By ?" Tanya Alan penasaran.

"Engga. Wangi banget." Jawab Abbygael cepat.

"Hirup yang banyak, ini cara mabok alami." Ujar Adam.

Little BygaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang