"Bagaimana rasanya tidak merasa bersalah ?" Pria itu menarik rambut Abbygael dengan sangat kencang.
"Menyenangkan." Jawab Abbygael dengan tertawa.
BRAK...
Benturan keras yang di dapat pada kepala Abbygael, membuat keningnya sedikit terluka mengeluarkan darah. Rasa pusing seakan menghantam kepalanya dan ditambah lagi penglihatannya pun mulai buram.
"PELACUR KECIL SEPERTI MU MEMANG PANTAS MATI !!!"
"Lakukan yang kau mau. Kita satu sama." Ujar Abbygael.
"JALANG!!!" Tamparan keras mendatar tepat di pipi Abbygael. Rasanya memang sangat perih, namun tidak semenyakitkan luka yang ada di dalam hatinya.
"NILUFER !!! Ayo kita main !!!" Teriak Abbygael dari depan gerbang.
Bocah kecil itu sudah berada di depan gerbang sejak lima belas menit yang lalu dan terus menerus berteriak tanpa berhenti.
"NILUFERRRR!!!" Teriak Abbygael lagi.
Abbygael berusaha meraih pangait gerbang rumah Nilufer. Lalu mendorong dengan sekuat tenaga yang dia miliki.
"NILUFER AKU MASUK YA ?!"
Abbygael segera masuk ke dalam rumah berwarna putih besar itu. Berlari menaiki anak tangga, sebelum ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya.
"Nilufer..." Panggil Abbygael pelan.
"Nilufer buka pintunya ini aku." Ujar Abbygael di depan pintu perwarna merah muda.
"Abby. Kenapa kamu ada di sini ? Masuk ! Cepat masuk. Papa ada di bawah ?"
Abbygael memperhatikan wajah Nilufer. Hidung temannya itu merah, dengan mata sedikit membengkak seperti habis terbentur.
"Papa kamu ga ada di bawah. Rumah kamu sepi banget. Mata kamu kenapa ?" Tanya Abbygael bingung.
"Ini- aku ga nurut sama papa, jadi papa pukul aku. Tapi aku gapapa kok, nanti juga sembuh sendiri." Nilufer menarik Abbygael untuk duduk di atas kasur berwarna merah muda miliknya.
"Kamu kok bisa masuk ?" Tanya Nilufer.
"Hari ini aku lagi tidak berlatih karate. Gurunya lagi sakit katanya, jadi aku bisa main." Jawab Abbygael.
"Aku tanya kamu, kenapa bisa masuk ? Bukan kenapa kamu ga latihan hari ini, Abby." Ujar Abbygael dengan kesal.
"Apa bedanya ? Sama saja." Jawab Abbygael acuh.
"Beda !!! Kamu kayaknya kebanyakan berlatih bela diri deh." Ucap Nilufer.
"Memangnya kenapa ?" Tanya Abbygael.
"Kecapean jadi ga nyambung." Ujar Nilufer.
"Apanya nyambung ?" Abbygael menarik salah satu boneka kuda bertanduk milik Nilufer yang ada di atas ranjang.
"NOH KAN GA NYAMBUNG !!!" Teriak Nilufer.
"Aku sundul kamu pake tanduk baru tau rasa !!!" Abbygael mengarahkan tanduk boneka yang sedang di pegangnya ke arah Nilufer.
"NILU !!! NILU !!!"
"Mama ? Mama kenapa ?" Abbygael tersenyum lebar saat melihat mama Nulifer masuk ke dalam kamar Niluefer.
"Hai... Aunty." Sapa Abbygael.
"Abby ? Kenapa kamu ada di sini ?"
"Lagi main." Jawab Abbygael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Bygael
Fiksi RemajaJANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE KAKAK KAKAK 🤟🏻 "Semua masalah itu ga ada yang berat, Abby. Tergantung cara kita menghadapi dan menyikapinya. Kalau kamu sudah ketakutan duluan, maka kamu akan menilai itu masalah berat. Itu menurut aku, gatau deh orang...