Abbygael sedang berada di tepi kolam renang di rumahnya. Tempat yang paling mamanya suka.
Dia sedang menghisap gulungan putih yang beraroma apple sambil sesekali meminum wine yang sangat dia suka.
"DOR...."
Abbygael kaget dan rokok yang ada disela sela jemarinnya terjatuh masuk ke dalam kolam. Dengan kesal dia membalik badan dan mendapatkan kembarannya yang sedang memasang senyum lebar, sambil mengangkat tangan dan mengeluarkan dua jadi membentuk huruf v.
"Gaby monyet. Liat tuh ah elah. Jatuh kan rokok aku," protes Abby sambil menunjuk nunjuk rokoknya yang tercebur.
"Lagian kamu asik sendiri. Kamu mau ikut aku ga ?" Tawar Gabriel.
"Ke mana ?"
"Temanin aku basket," jawab Gabriel sambil menggerak gerakan alisnya.
"Lama ga ?" Tanya Abbygael lagi.
"Kayaknya sih engga. Lumayan loh By, kalo kamu ikut banyak yang ganteng." tawar Gaby.
"Ya udah aku ikut," dengan semangat Abbgael membuntuti kakaknya itu ke arah pintu keluar rumahnya, sambil menggenggam tangan Gabriel.
Sampi di depan pintu Gabriel melepas genggaman tangannya dan tangan Abby. Memakaikan adiknya helm dan membantu adiknya menaiki motor sport miliknya
Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di lapangan basket, tempat yang cukup ramai dan banyak pedagang yang berjualan.
"By, lapangannya disana kenapa kamu malah jalan ke sana ?" Tanya Gabriel bingung.
"Aku ga tertarik liat kamu latihan. Aku mau jajan. Bye," dengan santai Abbygael berjalan menjauhi Gabriel, menuju penjual makanan yang tampak lebih menggiurkan.
Abbygael sudah memesan banyak makanan dan sudah menghabiskan semuanya. Mulai dari somay, soto, bakso, seblak dan cilok. Dan sekarang Abbygael sedang memegang satu tusuk sosis bakar berukuran jumbo. Dia merogoh saku celana pendeknya namun nihil. Celana yang dia pakai tidak memiliki saku.
Abby malai kebingungan dengan cara apa dia membayar semua makanan yang sudah dimakan.
"Mba, aku lupa bawa uang. Aku ke minta ke kakak aku dulu ya ?" ucap Abbygael sambil senyum senyum.
"Loh gimana sih eneng, kalo mau makan banyak ya bayar dong. Kalo gini kan saya bisa rugi. Mana eneng makannya banyak lagi," protes penjual.
"Ih mba, jangan marah marah dong. Orang nanti saya bayar. Ayo temanin saya ke kakak saya," ucap Abbygael dengan sengit.
Abbygael berjalan ke arah lapangan bersama mba mba penjual tadi yang mengikuti di belangnya.
"GABY." teriak Abbygael memanggil Gabriel yang masih asik dengan teman temannya.
Gabriel yang mendengar suara teriakan adiknya, langsung memberhentikan kegiatan lalu mencari Abbygael. Bukan hanya Gabriel saja yang menengok, tapi satu lapangan menatap Abbygael.
"Kenapa By?" Tanya Gabriel dengan khawatir.
"Aku lupa bawa uang. Tolong bayarin ya." pinta Abbygael dengan nada manja.
Mba mba yang tadi mengikut Abbygael terus menatap ke arah Gabriel tanpa berkedip. Gabriel tampak risih dengan tatapan mba mba yang ada di samping Abbygael. Sedangkan adiknya itu malah asik dengan sosis yang ada di genggamannya.
Dengan cepat Gabriel berjalan ke arah bangku untuk mengabil tas olahraga yang tadi di bawa dan mengambil dompetnya, lalu mengeluarkan satu lembar uang berwarna biru.
"Ini mba," Gabriel menyerahkan uang itu pada mba mba yang dari tadi menatapnya.
"Eh mas ganteng ini kurang. Adik mas makannya banyak banget. Somay, soto, bakso, seblak dan cilok. Oh iya itu sosis bakar juga trus tadi juga minum es jeruk sama jus alpukat. Totalnya seratus tiga puluh mas," protes mba mba itu.
Gabriel menatap adiknya itu dengan sengit. Jika bukan di depan orang banyak, sudah pasti Gabriel akan memarahi adiknya yang seperti orang tidak pernah di kasih makan.
"Ini mba. Ambil kembaliannya," Gabriel mengeluarkan dua lembar uang berwarna pink, lalu menyerahkan kepada mba mba itu.
"Makasih mas. Nomor telefon saya kembalinnya mau ga ?" Tawar mba mba itu sambil mengedipkan sedelah matanya.
UUUWEKKKK
Abbygael yang melihat kelakuan mba mba itu mendadak mual. Gabriel melihat tingkah adiknya itu tersenyum, lalu menggeleng gelengkan kepalanya.
"Ga usah mba, nanti mas mas somay cemburu sama saya. Itu udah di liatin soalnya," tolok Gabriel dengan santai sambil melirik abang abang somay yang terus memperhatikan mereka dari jauh.
"Ah bisa aja mas ganteng," ucap mba mba itu sambil mencolek lengan Gabriel.
"Ehhh, jangan pegang pegang pacar aku," protes Abbygael.
"Loh. Tadi bilang kakak kok sekarang jadi pacar," ujar mba mba itu dengan bingung.
"Ih, terserah aku dong. Iya kan beb ?"
"Bener banget sayang," Gabriel gamas dengan kelakuan adiknya langsung mencium pipi Abbygael dengan cepat.
"Astaga, mata ku ternodai." mba mba itu segera menutup matanya, lalu berjalan menjauh dari mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Bygael
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE KAKAK KAKAK 🤟🏻 "Semua masalah itu ga ada yang berat, Abby. Tergantung cara kita menghadapi dan menyikapinya. Kalau kamu sudah ketakutan duluan, maka kamu akan menilai itu masalah berat. Itu menurut aku, gatau deh orang...