Part 16

1.6K 99 2
                                    

Abbygael memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelasnya dengan bosan. Entah sudah berapa kali Abby menguap dan mengucek kedua matanya kerena menahan kantuk. Dengan malas Abby mengeluarkan buku tulis dari dalam tasnya, lalu mencabut bagian tengahnya. Dengan lihai Abby melipat kertas itu menjadi sebuah pesawat.

"Huh huh."Abbygael meniup bagian depan pesawat kertasnya entah buat apa.

Abbygael menerbangkan pesawat kertasnya, dengan mata bersinar. Pesawat itu terbang dari bangku Abby hingga menabrak papan tulis, lalu jatuh dengan mengenaskan diatas lantai.

Satu kelas menatap Abby dengan tajam, termasuk guru yang sedang mengajar di depan kelas. Abby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Semua mata menatap tajam Abby, lalu dibalas cengiran oleh Abbygael.

"KELUAR !!!"

"Maaf Pak, ta-"

"KELUAR SAYA BILANG !!!"

Dengan wajah memelas Abbygael mengambil kotak bekalnya, lalu berjalan keluar dari dalam kelas. Langkah kakinya membawanya ke taman sekolah yang luas dan bersih. Abbygael duduk di salah satu bangku taman yang berada dibawah pohon besar. Abbygael membuka kotak bekalnya, lalu melihat isi kotak bekalnya. Nasi, ayam teriyaki, dan beberapa jenis sayuran. Suapan pertama sudah lolos masuk ke dalam mulutnya dan rasanya sangat enak.

"Kalau makan harus bawa minum. Kalau tersedak gimana ?"

Abby menoleh ke arah bangku yang ada di sebelahnya. Matanya bersinar melihat siapa yang ada di sebelahnya.

"Andrian. Panggil aja Rian,"

"Abby. Makasih waktu itu udah bantuin aku," ucap Abby dengan cepat sambil tersenyum.

"Sama sama, Ini buat kamu. Takut kamu nanti tersedak," Rian menyodorkan satu botol air mineral pada Abbygael.

"Makasih."

"Aku lihat kamu jarang masuk sekolah. Kenapa jarang masuk?" Tanya Rian sambil memperhatikan gerak gerik Abbygael.

Abbygael meletakan sendok yang sedang dia pegang, Lalu menatap wajah Andrian dengan serius.

"Sakit. Terus beberapa hari diskors," ujar Abbygael lalu tersenyum.

"Skors ? Serius ?" Tanya Andrian dengan wajah tak percaya.

"Yaps." ucap Abby, sambil menyuapkan makanannya ke dalam mulut.

"Berantem ?"

"Yaps. Mau ?" Abbygael menyodorkan kotak bekalnya pada Andrian.

"Engga. Aku baru makan," tolak Andrian.

"Kirain takut kena penyakit menular. Habis olah raga atau baru mau olah raga ? " Abbygael memperhatikan Andrian yang memakai baju olah raga sekolah.

"Habis olah raga. Lewat sini terus liat kamu, aku ke kantin deh beli minum sekalian buat kamu."

Harus Abby akui jika Andrian memang tampan, Wajahnya memiliki karakter tersendiri. Tapi jika Abbygael sudah melihat lengan tangan Andrian yang penuh dengan urat dan berotot membuat Abby sedikit tidak bisa mengendalikan mata dan otaknya.

"Hah ?" Abbygael bingung saat Andrian menyodorkan ponselnya kepada Abby.

"Instagram." ucap Andrian.

"Oh," Abbygael langsung mengambil ponsel itu.

"Kamu pacar Gabriel ?" Tanya Andrian, saat melihat foto yang menampilkan Abbygael dan Gabriel sedang berpelukan.

"Eh engga. Gabriel itu kembaran aku."

"Kembar ? Aku baru tau kalau Gabriel mempunyai kembaran. Aku kira kalian pacaran,"

Little BygaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang