part 24

1.2K 86 5
                                    

"Ayah, kapan pulang ? kata ayah hanya seminggu, tapi ini sudah satu minggu lebih ayah diluar kota"

'"ya sayang, sebentar lagi ayah pulang." Abby bisa mendengar helaan nafas Rafael dibalik ponselnya.

"Ayah, masih ingat ada Abby dan Gaby yang selalu nungguin ayahkan ?'' Abbygael menggigit keras ujung jarinya, agar air matanya tidak keluar.

"Abby, ayah bekerja juga buat kalian. Jadi jangan pernah bertanya seperti itu lagi. Mengerti ?"

"Abby ga akan pernah mau ngerti. Abby hanya mau ayah pulang, ayah udah punya banyak uang, mobil, perusahaan yang besar, ayah kurang apa ?'

"Sayang, Adam yang akan urus kamu sementara. Okey ?"

"ADAM ITU HANYA ORANG ASING YANG MASUK KE DALAM KEHIDUPAN ABBY. DAN TUGAS AYAH YANG HARUSNYA ADA DISINI BUKAN ADAM."

"Ayah mengerti, ayah minta maaf, ayah kerja-"

"Secupu itu, ayah ga bisa ngehadapin Abby tanpa alasan kerja, kerja dan kerja ?!!'

"Ayah mau tau ga, saya cape jadi anak seorang Rafael Alexander William." tambah Abby.

"Kamu boleh marah sama ayah, tapi jangan pernah kamu berucap seperti itu Abby."

"Orang-orang bilang, menjadi salah anak keluarga William enak. Kenyataannya ga sama sekali, bahkan ayah tau ga kalau uang yang sering ayah kirim ke rekening Abby ga pernah Abby pakai."

"Kamu harus memakainya sayang."

"Abby ga butuh. Kalau Abby boleh meminta pada TUHAN, Abby akan minta untuk diberikan kasih sayang bukan dikasih uang. Abby sudah ga punya mama, harapan satu satunya untuk mendapat kasih sayang itu hanya dari ayah. Tapi itu juga Abby ga mendapatkannya. Sedihkan ?"

"Ayah minta maaf Abby." hati Rafael sudah hancur, mendengar semua ucapan yang keluar dari putrinya itu.

"Abby yang gagal jadi anak baik atau ayah yang gagal jadi orang tua ?"

"Ayah mohon sayang, kamu harus bisa bersikap dewasa."

"Okey, Abby yang gagal menjadi anak baik ya,"

"Abby."

"Sudah ?" Tanya Abbygael dengan nada datar.

"Sudah apa, By ?"

"Sudah lelah belum jadi orang tua Abby ? Kalau sudah Abby mau cari yang baru."

"Jaga ucapan kamu. Saya peringatkan pada kamu." ucap Rafael dengan nada tegas.

"Setiap rumah mempunyai peraturannya masing masingkan. Jadi kalau ayah sudah merasa tidak membutuhkan rumah dan keluarga, ayah boleh keluar dari rumah ini kok. Ayah bisa beli rumah barukan ? oh ya, ayahkan punya banyak rumah. Ha ha ha Abby lupa,"

"Abby sayang ayah." Abbygael menutup bibirnya rapat rapat. Namun air matanya tak bisa berbohong. Seluruh pipinya sudah dibasahi oleh air mata.

"Ayah lebih menyayangi kamu Abby."

"Tapi Abby benar benar serius dengan ucapan Abby. Kalau ayah tidak tau aturan silahkan keluar dari rumah ini dan cari keluarga baru. Malam." Abbygael langsung mematikan sambungan telefon dengan Rafael.

Little BygaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang