Part 11

2K 110 6
                                    


Entah sudah berapa kali Abbygael beralasan sakit untuk tidak masuk sekolah, karena menuruti rasa malasnya. Dan tanpaknya kali ini alasannya tidak bisa di pakai lagi, karena pihak sekolah sudah menelfon ayahnya untuk masuk.

"Gaby, aku benar benar masih sakit." ucap Abbygael sambil memelas.

"Tapi kita sebentar lagi ujian By. Kamu harus masuk," Gabriel sudah sangat gerem dengan kelakuan adiknya.

"Kamu ga lihat tangan, aku masih di giniin ?" Abbygael menunjukkan tangannya yang masih di perban.

"Itu kan dua hari lagi di lepas, jadi ga usah banyak alasan Abby. Capat pakai seragam kamu, Kita nanti bisa telat." ucap Gabriel.

Dengan malas, Abbygael masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju tidurnya dengan seragam sekolah. Tanpa membasuh badannya terlebih dahulu. Memakai sepatu, mengambil ponsel dan tidak membawa tas dengan alasan 'tanggan saya sakit bu. Jadi ga bisa bawa tas.'

Sesampainya di dalam kelas, Abbygael langsung diberi semburan ilmu oleh guru gurunya. Karena dia sudah tidak masuk sekolah selama satu bulan lebih.

"Stt...sttt..." Abbygael yang sedang melayang layang dalam imajinasinya merasa terganggu oleh seseorang.

"Stt....stt..." kini Abbygael menatap Lani dengan tajam.

"Apa?" Ketus Abbygael.

"Kantin yo!!" ucap Lani pelan.

"PAK...PAKKK KATANYA LANI. LANI MAU KEKANTIN PAK." teriak Abbygael di tengah tengah kelas yang sedang hening.

Pak Edward langsung memusatkan tatapannya pada Lani. Sedangkan Lani hanya memasang wajah pucat, sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bu-ukan pak," ucap Lani terbata-bata.

Melihat Lani yang terbata-bata, membuat Abbygael menahan tawanya dengan susah payah. Namun berujung gagal.

"Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu ?" Kini Pak Edward menatap Abbygael tajam.

"Lucu liat muka Lani pak. Muka bapak juga lucu HAHAHA," Abbygael tertawa dengan sangat keras di tengah tangah kelas.

"KELUAR KALIAN BERDUA." usir Pak Edward.

Dengan tidak merasa berdosa, Abbygael melangahkan kakinya keluar dari kelas sambil melambaikan tangannya pada seisi kelas termasuk Pak Edward.

"Nah kan kalau gini enak bisa makan di kantin. Ayo Lan," ucap Abbygael sambil mengajak Lani.

"Bisa copot jantungku kalo temanan sama kamu lama lama By," gerutu Lani dan hanya di balas cengiran dari Abbygael.

Ke adaan kantin tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa adik kelas dan murid yang memekai seragam olahraga yang sedang beristirahat.

"Kamu mau pesan apa By ?" Tanya Lani.

"Mie ayam sama hmm- apa ya ? Susu aja. Eh Lan aku ga bawa dompet, ke sekolah cuma bawa kartu atm. Besok aku ganti ya atau nanti kamu main ke rumah aku biar aku ganti," ucap Abbygael sambil mendudukkan bokongnya pada kursi kantin.

"Okey, santai aja." Ucap Lani.

Setelah beberapa saat Lani sudah kembali dengan dua minuman di tangannya dan seorang mas mas yang membawakan makanannya.

"Makasih, mas." ucap Abby dan Lani bersamaan dan di balas anggukan serta senyuman.

"Ini punya kamu dan ini punya aku. Ayo makan,"

Mereka makan dengan lahap, sambil berbincang tentang anak kelas sebelah yang tampan.

"Eh By, By. Itu si Kylie kenapa jalan ke arah kita ya ?" Tanya Lani dengan nada khawatir.

Little BygaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang