Part 3

2.8K 136 0
                                    

Bel istirahat telah berbunyi, semua siswa dan siswi telah berlarian keluar dari dalam kelas mereka masing masing.

"Abby, kamu mau ke kantin buat beli makan ga ?" Tanya Lani.

"Boleh deh." jawab Abby.

Mereka berdua berjalan ke arah kantin bersama. Keadaan kantin sangat ramai dan Abby bisa melihat Gabriel yang sedang berkumpul dengan teman temannya. Namun Abby tidak memerdulikan Gababriel lalu melengos pergi kesalah satu penjual makanan.

Lani mencari tempat duduk untuk dirinya dan Abby. Dia menemukan disudut kantin, lalu segera memanggil Abby agar duduk disana.

Mereka menyantap makanan mereka dengan lahap sambil berbincang dengan riang. Hingga...

BRAKK

"NGAPAIN LO DUDUK DIBANGKU INI." bentak perempuan itu sambil menggebrak meja yang ditempat Abby dan Lani menyantap makanan mereka.

Abby mengangkat wajahnya, lalu menatap perempuan yang menggebrak meja yang sedang ditempati. Tatapan Abby berubah menjadi sangat tajam dan jari jarinya sudah tergepal dengan kuat.

"Apa ?" Tanya Abby.

"LO GA BUDEKKAN ?" bentak perempuan itu lagi.

"Pelanin nada bicara lo," desis Abby.

"LO SIAPA BERANI NGATUR GUE ?" bentak perempuan itu untuk kesekian kalinya.

Dengan emosi yang sudah memuncak, Abby menonjok wajah perempuan itu dengan keras. Hingga perempuan itu terjatuh ke atas lantai dan darah bercucuran dari hidung perempuan dempulan itu.

Gaby yang dari tadi hanya menjadi penonton segera berlari ke arah Abby untuk menenangkan kebrutalan kembarannya.

"By, udah By," Gaby memeluk adiknya dengan lembut, sambil mengelus bahu Abby agar bisa meredam emosinya.

"Lepas Gab. Dia udah berani bentak aku," Abby masih memberontak dalam dekapan Gaby. Tangannya pun masih tergepal dengan kuat, menandakan emosi yang masih ada dan belum berkurang.

"NAT, CAPETAN BAWA KYLIE KE UKS UDAH BERDARAH DARAH DIA." teriak Gabriel agar temannya cepat membantu Kylie agar menjauh dari Abby.

Dengan keras Abbygael mendorong Gabriel, hingga kakaknya itu terbentur meja kantin dengan lumayan keras.

Semua orang yang berada di dalam kantin sekolah menatap was was pada Abbygael. Karena Abby mulai mendekat ke arah Kylie yang belum sempat diselamatkan oleh teman teman Gaby.

Abbygael menarik wajah Kylie dengan kasar agar menatap ke arahnya. Dengan senyum yang sudah terbit di bibirnya karena melihat keadaan Kylie dengan darah yang bercucuran dari hidungnya dan membuat seragam sekolahnya menjadi penuh dengan darah membuat Abby merasa senang.

"Sudah aku peringatkan, jangan membentak." ucap Abby dengan santai sambil tersenyum.

Lani yang melihat itu secara dekat menatap ngeri ke arah teman barunya. Pasalnya Abby memiliki tinggi hanya 165cm kurang lebih tapi memiliki kekuatan yang lumayan besar, hingga Gabriel yang tingginya 185 dengan postur badan yang besar dan penuh dengan otot bisa serbanting lumayan keras.

Abby mencengkram wajah Kylie dengan kuat, hingga Kylie terlihat sangat kesakitan dan air mata yang sudah membasahi kedua pipi miliknya.

"Kenapa kok kamu nangis ? Perlu aku lapin ya kayaknya," tangan Abby mengelap darah darah dari hidung Kylie, lalu melumuri ke arah pipi perempuan itu dan membuat setengah wajah Kylie dipenuhi oleh darah.

Gabriel menatap adiknya dengan sendu. Sifat dan sikap Abby yang dulu sudah mulai kembali. Abby melirik ke arah Gabriel, lalu tersenyum dengan indah sambil mengedipkan sebelah matanya.

"By..." panggil Gaby dengan nada lembut.

Abbygael segera menjauhkan dirinya dari Kylie. Gaby dengan cepet menyuruh teman temannya membawa Kylie ke UKS sekolah. Sedangkan abby hanya menatap mereka dengan tatapan santai, lalu mengambil minuman miliknya dan mengajak temannya kembali ke kelas mereka.  


Haiii tinggalin jejak kalian yaaa 

Vote dan komen
Terimakasihhhhhh ❤️❤️❤️

Little BygaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang