Semenjak Abbygael menginap di rumah Adam, membuat hubungan mereka semakin dekat. Abbygael sudah tidak kecanggungan lagi pada Adam. Bahkan Abbygael sudah menganggap Adam sebagai kakaknya sendiri, sama seperti Gabriel. Tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka.
Abbygael sedang menggerutu karena Adam mendadak mengajaknya ke salah satu pusat perbelanjaan. Bagaimana tidak, Abby hanya mengenakan seragam sekolah yang sudah lecek, serta sepatu hitam yang sudah usang dengan rambut dikuncir satu seperti kuda menambah kesan kegembelan menurut Abby. Sedangkan Adam, memakai pakaian kantor yang masih rapi dan bersih.
"Om, Ayo pulang aja. Malu aku, kayak anak ilang." pinta Abbygael sambil menarik narik lengan Adam.
"Sebentar lagi. Aku belum menemukan barang yang aku cari," ucap Adam.
"Beli online saja. Duh, malu di liatin orang orang,"
"Kamu bawel banget. Kita cari dulu barang yang aku mau. Baru nanti kamu aku antar pulang."
"Om, Abby lapar," ucap Abbygael dengan wajah memelas.
"Pantas bawel. Harusnya dari tadi kamu bilang kalau kamu lapar. Mau makan apa ?" Adam dengan gemas mengacak acak rambut Abbygael.
"Astaga om. Rambut aku udah berantakan semakin kayak gembelkan deh," Abbygael menangkap tangan Adam yang ada diatas kepala, lalu mencubit dengan sangat keras.
"Awhh. Sakit sakit,"
"Makanya jangan iseng. Ayo makan,"
"Kamu mau Makan apa sayang ?" Tanya Adam dengan lembut.
"Ga usah panggil sayang sayang. Aku bukan pacar om. Om aja ga pernah nyatain perasaan ke aku. Jadi ga usah panggil sayang sayang," ucap Abbygael dengan kesal, lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Adam.
Dengan cepat Abbygael berjalan meninggalkan Adam, Lalu masuk ke dalam salah satu restoran makanan jepang.
"Om ngapain ikut ikutan ? Sana cari barang yang om mau."
"Lagi jagain calon istri, biar ga ilang."
"Ngapain om jagain. Ga akan ilang juga, "
"Iya sih, ga akan ilang. Penculik juga mikir mikir kalau mau culik kamu. Makannya banyak,"
"Nyebelin banget sih, Liat aja aku bakal pesen makanan yang mahal. Terus om yang bayar, biar uang om abis."
"Tau ga By. Biasanya kalau aku ngajak makan perempuan lain, pasti mereka makannya sedikit banget. Terus kode kode mau bayar sendiri, padahal kayaknya sih engga. Tapi kenapa kamu kalau makan banyak banget ya ? Kamu kok ga kayak malu malu gitu sih minta dibayarin ?"
"Ngapain malu. Punya om yang dompetnya tebal tuh harus dimanfaatkan dengan seksama untuk kepentingan bersama. Aku cacingan deh kayaknya. Tapi kok cacingnya ga mati ya ? Padahal aku udah banyak minum alkohol." ucap Abbygael dengan polos.
"Ga gitu konsepnya Byyyy," jawab Adam sambil tertawa.
"Ga ga ga. Aku minum vodka yang alkoholnya 45 persen. Masa cacingnya ga mati mati. Berarti dia kuat bangetkan,"
"Anak kecil kayak kamu, ga boleh sering sering minum kayak gitu. Mending kamu minum susu biar cepat tinggi,"
"Ya ya ya," jawab Abbygael dengan nada kesal. Tubuh Abbygael memang tidak setinggi Adam. Adam memiliki tinggi lebih dari Gabriel. Sedangkan Abby, jika di sejajarkan oleh Adam hanya sampai dada Adam saja.
Abbygael menghabiskan semua makanan yang dia pesan tanpa tersisa. Lalu menatap Adam dengan kesal.
"Bayar sana om," perintah Abbygael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Bygael
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE KAKAK KAKAK 🤟🏻 "Semua masalah itu ga ada yang berat, Abby. Tergantung cara kita menghadapi dan menyikapinya. Kalau kamu sudah ketakutan duluan, maka kamu akan menilai itu masalah berat. Itu menurut aku, gatau deh orang...