32. Antara Dua Hati

859 115 14
                                    

Seorang wanita baya tersenyum melihat kedatangan wanita cantik dengan beberapa kantung plastik berisikan bahan makanan dan beberapa sayuran.

"Tzuyu, kau datang"

Tzuyu hanya membalas tersenyum sebelum akhirnya mengikuti sang Ibu yang berjalan masuk lebih dahulu.

"Kau seharusnya tidak perlu membeli sebanyak ini, Mina juga sudah berbelanja kemarin"

Boo Ra membantu Tzuyu mengeluarkan beberapa sayur dan meletakkannya di lemari pendingin. Sudah menjadi rutinitas baru bagi Tzuyu, untuk selalu bertandang ke rumah sang mertua paling tidak seminggu sekali. Karena selain bertemu Boo Ra Tzuyu juga lebih akrab dengan Mina. Ikatan keduanya kian terlihat bukan hanya sebagai saudara ipar, tapi lebih pada saudara kandung.

"Tidak masalah Ibu, lagipula aku juga menantikan masakan Ibu"

"Jadi semua ini tidak gratis?"

"Ibu lebih tau itu," Boo Ra hanya terkekeh mendengar ucapan sang menantu.

"Tapi tenang Ibu, karena Mina eonni tidak ada aku akan membantu Ibu" Tzuyu bangkit dan meraih apron yang ada di sampingnya, menunjukkan pada Boo Ra dan membuat wanita itu kembali terkekeh.

Wanita baya itu ikut bangkit dan kini mengamati Tzuyu yang sedang memotong beberapa sayuran.

Layaknya anak kandung hubungan Tzuyu dengan Boo Ra memang terjalin kuat. Semenjak kedatangannya kembali ke Korea dan bertemu dengan Tzuyu, Boo Ra sudah menganggap Tzuyu layaknya anak sendiri. Dan saat melihat Tzuyu Boo Ra seakan merasa bahwa Tzuyu adalah gambaran dirinya saat muda. Dan Boo Ra sangat menanti-nanti jika kelak Tzuyu tak akan bernasib sama sepertinya.

Bukan salah takdir memang jika ia harus mengingat semua kenangan pahit itu hingga sekarang, tapi Boo Ra hanya merasa bahwa semua itu membekas begitu dalam di hatinya. Luka penghianatan juga kebencian terasa masih begitu lekat dalam hidupnya. Tapi sekarang, setelah bertemu Jungkook dan menyelesaikan semua kesalahpahaman yang telah lalu, semua terasa lebih baik. Luka itu perlahan mulai memudar dan tergantikan dengan kenangan baru yang mulai menghiasi harinya.

Bahkan setelah semua, Boo Ra merasa bersyukur karena Jungkook telah ditakdirkan bersama Tzuyu, mungkin tanpa gadis itu hubungannya dengan Jungkook tak kan pernah membaik apalagi memaafkannya. Juga Jungkook tak akan pernah menerima kehadiran Mina sebagai Kakak tirinya.

"Tzuyu,"

Tzuyu menghentikan pergerakannya saat kini Boo Ra menatapnya lekat. Gadis itu tersentak saat tiba-tiba Boo Ra memeluknya erat.

"Terimakasih nak, kau telah hadir di tengah keluarga kami"

Tzuyu masih terdiam bahkan saat wanita itu telah melepas pelukannya dengan mata yang berair.

"Ibu, apa terjadi sesuatu?" Tanya Tzuyu cemas, mendapati perubahan sikap Boo Ra.

Wanita baya itu hanya menggeleng, dan beralih mengenggam tangan Tzuyu erat.

"Ibu hanya bersyukur karena kau yang ditakdirkan bersama Jungkook dan membuat semuanya membaik seperti sekarang"

"Tanpa kau, mungkin Jungkook tak akan pernah memaafkan Ibu"

Tzuyu terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya kembali memeluk Boo Ra tak kalah erat.

"Tidak Ibu, Jungkook juga sangat menyayangimu"

Boo Ra tersenyum dan melepaskan dekapannya, menatap Tzuyu lekat dan menghapus air mata yang sempat singgah di pipinya.

"Ibu harap kalian akan tetap bersama hingga maut yang memisahkan"

Love Agreement [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang