61. Past Grudge

728 70 5
                                    

Flashback on

"Ayah..." Suara gadis kecil terdengar riang di susul sosok yang berlari menghampiri sang Ayah yang kini sudah membuka tangannya lebar.

Gadis kecil itu tersenyum riang dan sedikit memekik saat tubuhnya diangkat oleh sang Ayah.

"Kau belajar dengan baik hari ini?"

Gadis kecil itu mengangguk membuat rambut berponinya ikut bergoyang pelan.

"Lalu disini? Apa masih sakit?" Sang Ayah meletakan tangannya di dada kiri putrinya, membuat sebuah gelengan kecil sebagai sahutan.

"Tidak,"

Pria itu mengecup pipi putrinya dan mengusap rambutnya pelan.

"Ayah senang jika aku tidak sakit?" Tanya gadis itu lugu melihat raut bahagia yang Ayahnya tunjukan, berbeda dengan hari-hari sebelumnya saat ia terbaring kesakitan.

"Tentu saja. Apa lagi putri Ayah ini akan berulang tahun besok," Pria itu melangkah masuk dan menurunkan gadis kecil itu di sofa.

"Jadi apa yang kau inginkan?"

Gadis kecil itu nampak berpikir membuat Seo Jun tersenyum.

"Apa Ayah akan mengabulkan semua yang aku inginkan?"

"Tentu, apapun itu"

"Apapun itu?"

Seo Jun kembali mengangguk.

"Jika aku minta besok Ayah mengajakku jalan-jalan apakah Ayah mau?"

Mendengar permintaan putrinya wajah ceria Seo Jun mulai berubah, msmbuat raut bahagia sang putri juga ikut surut.

"Jadi tidak bisa lagi?" Gadis kecil itu mulai memberenggut dengan mata yang berair.

"Lisa, dengarkan Ayah dulu,"

"Aku benci Ayah karena selalu bermain bersama Tzuyu daripada aku" Akhirnya gadis manis itu mulai meneteskan air mata dan kini mengalihkan wajahnya dari sang ayah.

"Lisa, jangan seperti ini. Ayah tidak pernah bermaksud begitu" Seo Jun berusaha membujuk putrinya dan mengusap bahunya pelan, namun gadis kecil itu terus mencoba menjauh darinya.

"Tetap saja. Aku benci Ayah" Dan pada akhirnya gadis kecil itu berlari dan menutup pintu kamarnya keras. Dapat terdengar dengan jelas suara tangisan sang putri yang sangat menyayat hati.

Namun tak banyak yang bisa ia lakukan. jika ia berusaha membujuk Lisa, ia hanya takut tak bisa menepati janjinya. Hari ini ia sudah lebih dahulu berjanji pada Tzuyu bahwa besok akan menemaninya pergi ke pantai. Dan sama seperti Lisa, gadis kecil yang sudah dianggap putrinya sendiri itu begitu antusias karena ini kali pertamanya mendapat izin dari kedua orang tuanya.

Namun disisi lain, ia juga tak melupakan hari itu bersamaan dengan ulang tahun putrinya. Dan tentu jika bisa diberikan pilihan ia akan mendahulukan Lisa daripada majikannya. Tapi sekali lagi sekelebat rasa bersalah selalu menjadi akhir untuk perasaan putrinya.

Bukan tanpa alasan, tapi keluarga Tzuyu sudah sangat berbaik hati pada dirinya dan keluarganya. Semua biaya pengobatan Lisa bahkan ditanggung keluarga Tzuyu. Bukan hanya itu mereka juga membelikan rumah dan fasilitas lain untuk keluarganya. Dan kebaikan itu semua sudah sepantasnya ia balas dengan pengabdian tulus. Namun sebab rasa itulah putrinya selalu salah paham dan menganggap ia lebih mementingkan keluarga Chou daripada keluarganya sendiri.

"Jangan dipikirkan, aku akan membujuknya nanti" Seo Jun menoleh dan kini menatap istrinya yang tersenyum tulus.

Arah matanya kembali pada pintu kamar Lisa dan menatapnya sayu.

Love Agreement [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang