Lembayung jingga mulai menghiasi langit sore dengan sorot mentari yang masih terlihat samar tertutup mendung. Namun dua insan itu masih enggan untuk beranjak dengan tautan tangan yang tak pernah lepas.
Jungkook menoleh sekilas saat Tzuyu meletakkan kepala di bahunya. Lelaki itu tersenyum sebelum mendaratkan ciuman singkat di pucuk rambut Tzuyu. Hatinya selalu menghangat dengan kehadiran gadis disampingnya dan kini ia berterimakasih pada Tuhan, karena setelah semua yang terjadi Tuhan masih mengizinkan gadis itu tetap berada di sisinya.
"Jungkook..."
Lelaki itu sedikit menoleh dan hanya menyahut dengan dehaman.
"Apa setelah ini kita akan pulang?"
"Kenapa? Kau masih mau bersama Ayah dan Ibu?" Tanyanya lembut.
Jungkook memang memutuskan untuk kembali ke kediamannya setelah semuanya membaik, tapi jika memang kondisi sang istri masih belum memungkinkan--mengingat Tzuyu juga masih dalam masa penyembuhan--ia tak menolak tinggal lebih lama di kediaman keluarga Chou.
Tzuyu sedikit mengangkat kepala dan memandang Jungkook yang ternyata kini juga menatapnya teduh.
"Bukan begitu. Aku hanya..."
"Jika kau mau Ibu dan Mina bisa tinggal bersama kita beberapa hari"
Tzuyu menunduk membuat Jungkook mengangkat dagunya dan membawa pandangannya kembali bertemu.
"Aku tau kau mungkin kesepian saat aku bekerja, jadi mungkin dengan kehadiran mereka bisa membantu"
Jungkook mengusap lembut rambut Tzuyu dan menyelipkan beberapa helai ke belakang telinga sang istri.
"Maaf aku merepotkan,"
Jungkook menggeleng kuat
"Apa yang kau katakan, kita keluarga sekarang. Jadi tidak ada yang merepotkan"
Tzuyu ikut tersenyum saat pria itu membelai pipinya dengan tangan hangatnya. Ia bergerak mendekat dan menghamburkan diri pada pelukan Jungkook. Tempat dimana ia mendapatkan posisi ternyaman yang membuat hatinya lebih tenang.
Cukup lama mereka terdiam dan menikmati waktu membuat hari semakin beranjak petang. Namun Tzuyu masih enggan untuk bangkit membuat Jungkook tak ada pilihan lain selain menuruti keinginan sang istri.
"Jungkook..."
"Hmm..."
Tzuyu lebih dahulu diam sebelum melanjutkan ucapannya membuat Jungkook sedikit menoleh ke bawah.
"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanyanya saat melihat Tzuyu kini memainkan tautan tangan mereka.
"Sebenarnya aku penasaran akan sesuatu,"
"Dan apa itu?"
Tzuyu menarik napasnya sejenak mencoba menguatkan diri. "Apa kau juga marah padaku?"
Ucapan Tzuyu membuat Jungkook menautkan alis. Pria itu mencoba melepas pelukannya namun Tzuyu menahannya.
"Kenapa harus marah?"
Tzuyu kembali diam membuat Jungkook tiba-tiba menjadi tak tenang.
"Tzuyu..."
"Karena aku tak bisa menjaga anak kita"
Jungkook terkatup mendengar ucapan Tzuyu. Entah mengapa mendengar pertanyaan itu membuat hatinya berdenyut, apalagi saat ingatan dimana hancurnya sang istri juga tindak bodohnya membuat Jungkook menandai itu sebagai masa yang kelam. Dan sungguh ini diluar dugaan karena Tzuyu menanyakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement [COMPLETED]
Fiksi PenggemarDisaat sebuah keterpaksaan menjadi sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan. Semua begitu rumit untuk bisa diungkapkan karena semua datang begitu saja bahkan tanpa menyadarinya. Namun, dikala satu persatu masalah dari masa lalu mulai ikut menghakimi, Ak...