1. Keputusan

2.1K 171 5
                                    

"Ayah kumohon!" Tzuyu terus memohon kepada Ayahnya, bahkan air matanya sudah meluncur deras membasahi pipi mulusnya.

"Tzu mengertilah, ini yang terbaik untukmu"

"Apa yang terbaik Ayah? ini hanya akan melukaiku. Aku sudah dewasa, aku bisa memilih mana yang baik dan akan membuatku bahagia"

"Aku juga mohon agar Ayah juga mau mengerti" Tzuyu terus berontak dengan keputusan Ayahnya.

"Tzu keputusan ini sudah kami buat sejak kalian masih kecil, dan ini adalah permintaan terakhir dari mendiang Kakekmu" Tuan Chou berusaha memberi pengertian pada putrinya, ia ingin yang Tzuyu bahagia dan ia yakin bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuknya.

"Tolong jangan lakukan ini Ayah!
Aku sudah memiliki seseorang yang ku cintai, dan aku hanya ingin menikah dengannya"

"Cukup Tzu!!"

"Ayah tau ini sulit bagimu, namun apa salahnya jika kau menurut. Ayah selalu mengabulkan permintaanmu, apa yang kau mau Tzu, semua. Dan Ayah hanya meminta kau mau menuruti permintaan Ayah yang satu ini, Apakah itu sulit?" Tuan Chou sudah mulai hilang kesabaran, Ia hanya ingin putrinya mengerti posisinya. Ia Tak ingin memaksa Tzuyu sebenarnya, namun ini sudah menjadi amanah dan janji yang harus ditepati.

Tuan Chou melihat putrinya semakin terisak karena nada bicaranya yang mulai meninggi. Ia tak bermaksud membentak Tzuyu, namun ia hanya ingin putrinya memahami.

"Tzu tolong lakukan ini demi Ayah dan demi kakekmu sebagai permintaan terakhir baginya"

"A-aku tak bisa memutuskan sekarang Ayah, aku perlu waktu" Mendengar Ayahnya yang tetap bersikukuh, Tzuyu tak bisa menjawab lagi. Ia tak berani melawan jika Ayahnya sudah marah. Ini bukan saat yang tepat, dan mungkin Ayahnya akan berubah pikiran saat sudah lebih tenang. Tzuyu bangkit dan beranjak menuju kamarnya, ia butuh ketenangan saat ini.

Flashback on

"Tzu Ayah ingin bicara denganmu,"
Tuan Chou mendekati putrinya yang sedang duduk santai didepan Tv.

"Bicara apa Ayah? apa ada yang penting?" Tzuyu penasaran dengan maksud Ayahnya karena tidak biasanya sang Ayah bersikap seserius ini padanya.

"Sebelumnya Ayah minta maaf karena tidak memberi taumu sedari dulu. Dan Ayah mohon apapun yang terjadi Kau bersedia melakukannya."

Penuturan Tuan Chou membuat Tzuyu semakin penasaran sekaligus panik, apa maksudnya maaf. Dan ada apa ini sebenarnya.

"Apa maksud Ayah? Maaf, untuk apa?
dan apa yang harus kulakukan?" Tzuyu mulai menatap lekat sang Ayah, dan berharap segera ada jawaban darinya.

"Sebenarnya sebelum Kakekmu meninggal, dia pernah berpesan pada Ayah. Bahwa ia pernah berjanji dengan sahabatnya untuk menjodohkan cucu mereka nantinya. Mereka telah sepakat dan berjanji akan melakukannya. Namun Kakekmu meninggal terlebih dahulu sebelum ia berhasil memenuhi Janjinya itu. Dan dia berharap agar...."

Love Agreement [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang