Sinar cahaya mentari membuat sepasang mata yang masih terpejam bergerak tak nyaman. Mata itu sedikit terbuka namun masih berusaha menetralkan kadar cahaya yang mulai masuk ke retinanya.
Tzuyu menyipitkan mata, sambil berusaha mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya. Namun seketika pandangan matanya terhenti dan terbuka sempurna, saat menatap wajah damai yang masih setia terlelap di depannya. Karena jarak yang sangat dekat, Tzuyu dapat merasakan hembusan nafas hangat yang menerpa wajahnya. Tanpa sadar membuat ingatannya berputar tentang apa yang telah terjadi semalam. Semburat merah mulai terlihat di wajah Tzuyu, membuatnya secara tak sadar menahan senyum.
Tzuyu beranjak bangkit, namun merasakan seluruh tubuhnya seperti remuk. Tzuyu tersenyum saat menyadari bahwa ini adalah konsekuensi dari pemenuhan kewajibannya sebagai seorang istri, dan menyerahkan kehormatannya pada orang yang benar-benar berhak atas dirinya.
Sebelum itu, Tzuyu menarik selimut untuk menutupi tubuh Jungkook yang hanya bertelanjang dada, dan dirinya sendiri hanya memakai kemeja putih Jungkook.
Ia memungut beberapa pakaiannya yang sudah berserakan dilantai dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan juga kekacauan yang terjadi. Meninggalkan Jungkook yang secara tak sadar tersenyum dibalik tidurnya.
.
Suasana terasa riuh, dan tampak banyak anak kecil yang berlalu lalang dengan senyuman kebahagiaan, membuat siapa saja yang melihatnya ikut tersenyum.
Begitupun Tzuyu, sejak kedatangannya beberapa menit lalu, atensinya terus berpusat pada beberapa anak yang terlihat bermain dengan riang, walau mungkin dengan segala keterbatasan yang ada, mereka seolah tak merasakannya.
Dan ini membuat suasana hatinya ikut menghangat walau rasa iba juga mendominasi. Melihat anak-anak itu tersenyum bahagia di balik derita yang mereka rasakan, membuatnya merasa tertampar akan ketabahan mereka menghadapi permainan hidup dan tetap tersenyum walau memendam rasa sakit yang begitu dalam. Bukan hanya mental tapi bahkan rasa sakit fisik yang lebih menyiksa.
Juga menertawakan diri sendiri yang terkadang mengeluh hanya karena merasa tidak adil oleh jalan hidup yang telah ditetapkan untuknya. Bahkan tanpa berfikir banyak orang di luar sana yang menjalai hidup lebih sulit, dan melihat senyum yang masih terlukis di wajah mereka membuat Tzuyu terasa malu pada dirinya sendiri karena apa yang dialaminya tak sepadan dengan mereka, yang bahkan masih terbilang awam untuk mengetahui arti kehidupan.
"Ayo kita masuk," Suara Jungkook mengalihkan pandangan Tzuyu dan menyadarkannya, terlihat pria itu membawa beberapa kantung yang berisi beberapa makanan dan juga mainan untuk anak di panti sosial ini.
"Tidak, biar aku saja" Sergah Jungkook saat Tzuyu mendekat dan berusaha membantunya membawa beberapa kantung plastik yang tersisa.
"Ini berat, Tzuyu" Jungkook kembali merebut kantung yang Tzuyu bawa, membuat wanita itu mencebikan bibirnya tidak terima.
Namun Jungkook hanya tersenyum dan melangkahkan kaki meninggalkan Tzuyu yang kini memilih mengikutinya dari belakang."Oh Jungkook-Ssi kau datang?"
Jungkook tersenyum ramah dan memberikan barang yang ia bawa pada beberapa orang yang memang pengasuh di panti ini.
"Sepertinya sudah sangat lama sejak terakhir kali kau datang"
Jungkook mengangguk dan terlihat berpikir.
"Mungkin sekitar 1 tahun yang lalu"
"Benar sekali," Pandangan wanita paruh baya itu beralih pada Tzuyu yang terlihat tersenyum canggung di samping Jungkook.
"Perkenalkan ini Tzuyu, istriku. Dan Tzuyu, ini Nyonya Hwang pengasuh di panti ini"
Tzuyu hanya tersenyum ramah dan menjabat uluran tangan wanita di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement [COMPLETED]
FanfictionDisaat sebuah keterpaksaan menjadi sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan. Semua begitu rumit untuk bisa diungkapkan karena semua datang begitu saja bahkan tanpa menyadarinya. Namun, dikala satu persatu masalah dari masa lalu mulai ikut menghakimi, Ak...