2. Pernikahan

1.7K 174 2
                                    


Tzuyu menatap pantulan dirinya dicermin, gaun pernikahan yang melekat ditubuhnya terlihat sangat cocok. Seakan memang gaun itu didesain khusus untuknya.

Namun semua itu tak selaras dengan rasa yang terus berkecambuk dihatinya. Ia harus bisa melakukannya ini semua juga keputusan yang ia buat walau mungkin ini mendadak dan ia mengambilnya karena kekacauan hatinya saat itu, namun ia meyakinkan dirinya sekali lagi setidaknya ini bisa membuat orang yang ia sanyangi bahagia bukan, walau ia sendiri tak tau begaimana dengan dirinya nantinya.

Satu bulir air matanya menetes begitu saja. Apakah ini akhir dari semuanya, semua kisah yang sudah ia jalani bersama Mingyu. Kenapa disaat Tzuyu sudah mengambil keputusan bayangan Pria itu terus muncul dibenaknya, kenangan-kenangan indah bersamanya melintas begitu saja. Seakan sudah terkunci rapat dalam memori ingatannya. Namun kenangan itu seakan terganti dengan segala rasa sakit yang terus menyeruak di hatinya. Jujur Tzuyu belum bisa sepenuhnya melupakan Mingyu, namun kebencian pada laki-laki itu terlihat semakin dalam.

Tzuyu menoleh saat merasakan sebuah tangan menyentuh bahunya. Ia mendapati sang Ayah yang sudah memakai tuxedo Hitam rapi. Ia tersenyum saat sang Ayah menghapus jejak air mata dipipinya.

"Ini sudah keputusan yang benar Tzu, tolong lakukan ini demi Ayah dan mendiang Kakekmu"

Satu kalimat yang terlontar dari sang Ayah terasa semakin menambah pilu hatinya. Akankah semua ini memang sudah Tuhan takdirkan untuknya. Jika memang iya lalu apakah kedepannya akan lebih baik, akankah dirinya bahagia. Kenapa disaat sekarang ia merasa ragu, padahal baru beberapa saat lalu ia bersikuat yakin.

Semua pertanyaan itu menumpuk dalam hati Tzuyu, namun tak satupun dapat ia utarakan. Tatapan tulus Ayahnya seakan sudah memberikan jawaban bahwa semua akan baik baik saja.

"Ayah..."
Tzuyu memeluk erat Ayahnya, ia ingin meluapkan semua rasa sakit hatinya, rasa bingung dan ragu saat ini pada sang Ayah berharap itu akan sedikit berkurang.

"Ayah yakin kau akan bahagia Tzu"

Tanpa sadar air mata Tuan Chou ikut mengalir, ia bahagia sekaligus bangga pada Tzuyu. Putri kecilnya yang selalu ia sayangi sekarang sudah dewasa, rasanya baru kemarin Tuan Chou menggendongnya dan tak terasa sekarang ia sudah menggandengnya menuju Altar pernikahan.

"Tuan sudah waktunya..."
Suara itu membuat Tuan Chou melepaskan pelukan pada Putrinya.

Ia menatap lamat Tzuyu, dan mengangguk pasti padanya.

Tzuyu menarik panjang Nafasnya dan tersenyum. Ia menggandeng tangan sang Ayah dan mulai berjalan menuju Altar pernikahan.

'Ini keputusanku, dan untukmu Kakek'

.

Tzuyu masih terpaku setelah mengucap janji pernikahan yang baru saja mengubah statusnya. Ia masih tak percaya kalimat yang ia ucapkan beberapa saat lalu telah menjadikan sebuah awal yang baru bagi Tzuyu, awal yang nantinya akan membawa kebahagiaan atau sebuah kesengsaraan. Tzuyu menatap Jungkook yang juga masih berdiri diam dengan raut wajah yang sulit diartikan. Tzuyu tak tau apa yang mungkin dipikirkannya.

Jungkook membalas menatap Tzuyu yang masih terlihat datar sama sepertinya. Sama seperti Tzuyu ia juga masih tidak percaya bahwa gadis didepannya ini sudah menjadi istri sahnya. Akankah ia bisa hidup dengan seseorang yang baru dikenalnya ini, dan akankah ini membawa hidupnya menuju kebahagiaan atau justru menambah semua kepedihan dan kesengsaraan dalam hidupnya. Entahlah karena sekarang yang terpikir olehnya adalah kebahagiaan sang Kakek yang sudah sangat berjasa baginya.

Setelah saling terdiam cukup lama, Jungkook secara perlahan menggerakan tangannya untuk bergerak membuka Tudung Tzuyu. Ia menatap lekat wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

Love Agreement [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang