Tuan Chou hanya mengernyitkan dahi saat melihat raut sumringah Jungkook yang sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Ditambah pagi ini kehadiran Tzuyu pertama kali di meja makan membuat raut bingung tercetak jelas di wajah pria baya itu.
Yang ia tau hubungan kedua pasangan muda itu memang sedang bermasalah, juga ditambah insiden beberapa hari lalu membuat semuanya semakin kacau. Tapi pagi ini saat melihat Jungkook dan bahkan kehadiran Tzuyu, ia mulai berasumsi bahwa usaha keras sang menantu sudah mulai menemukan titik terang, dan jika benar ia turut senang dengan itu.
Hanya saja ia masih ragu melihat Tzuyu yang masih enggan berbicara dengannya juga pada sang ibu. Ia masih menjaga jarak dan membiarkan sang putri tenang terlebih dahulu, karena bagaimanapun ia tak ingin merusak mental putrinya lagi.
Mereka sarapan dengan keheningan walau sesekali Jungkook mencoba memecah suasana dengan bertanya pada Tuan Chou dan bahkan Tzuyu yang kini mulai menanggapi apa yang Jungkook katakan. Membuat tuan dan nyonya Chou hanya saling pandang tak mengerti. Namun mereka tak mencoba lebih jauh untuk ikut menimpali, karena takut itu akan merusak suasana dan membuat Tzuyu kembali enggan berbicara. Melihat Tzuyu yang kini lebih berekspresi saja sudah membuat keduanya tersenyum lega.
"Nak, kau ingin menambah lagi lauknya?"
Tanya Nyonya Chou tanpa sadar membuat dua laki-laki lain menatapnya.Tuan Chou menunggu respon apa yang akan diberikan purtinya hingga matanya sedikit berair dengan sebuah senyum terbit di bibirnya melihat Tzuyu mulai membuka suara.
"Tidak, ini cukup Ibu" Suara lirih dari Tzuyu membuat Nyonya Chou sedikit membulatkan mata sebelum pandangannya mengabur menahan air mata. Ia tak bisa menahan rasa bahagia di hatinya melihat Tzuyu yang sudah mau menanggapi ucapannya.
Begitupun Jungkook pria itu tersenyum hangat melihat interaksi Ibu dan anak itu.
Tangannya bergerak menggapai tangan Tzuyu yang bebas membuat wanita itu menoleh. Ia mengangguk sekilas sebelum kembali tersenyum saat Tzuyu memandangnya."Ayah Ibu bisakah kita berbicara sebentar?" Jungkook ikut membuka suara saat melihat sang Ibu yang kini mengusap pelan pipinya.
"Bisakah kita pergi ke makam Young Hyun Hyung hari ini?" Tanyanya membuat Tuan dan Nyonya Chou menatapnya terkejut sebelum kembali mengalihkan pandangan menatap putrinya.
Mereka takut pertanyaan Jungkook akan kembali merusak suasana hati Tzuyu, apalagi saat mereka melihat gadis itu menaruh alat makannya kembali dan kini menundukan kepala.
Tuan Chou menghela napas dan mencoba memberi pengertian untuk menantunya. Ia tau Jungkook mencoba memperbaiki semua dan membuat semuanya menjadi lebih baik. Tapi setidaknya itu harus dilakukan di waktu yang tepat. Dan melihat Tzuyu pagi ini adalah sebuah kemajuan bagi mereka, dan mereka tak ingin Tzuyu kembali seperti sebelumnya. Karena saat ini kesehatan psikis Tzuyu adalah yang lebih utama.
"Jungkook sebaiknya..."
"Tzuyu akan ikut, bukan?" Lagi Jungkook bertanya membuat pasangan baya itu semakin takut akan respon putrinya.
Tzuyu hanya menundukan pandangan merasa hatinya kembali remuk mendengar nama itu disebut. Namun tangan hangat Jungkook yang kembali menggenggamnya, juga sorot teduh dan senyum manis pria itu yang seakan meyakinkannya bahwa ia bisa melewati semua. Membuat akhirnya Tzuyu mengangguk lemah dan membuat kedua orang tuanya meneteskan air mata.
Jungkook kembali tersenyum dan semakin menggenggam erat tangan istrinya.
Sementara itu tuan Chou yang seakan masih belum percaya hanya mencoba menghapus air matanya dan menatap Jungkook.
'Terimakasih jungkook, aku tak salah memilihmu'
.
Pada akhirnya mereka benar-benar datang ke makam Young Hyun untuk pertama kalinya tanpa rasa bersalah. Sebelumnya mereka selalu merasa gagal menjadi orang tua karena harus bersikap lupa dengan keberadaan putranya hanya untuk melindungi Tzuyu. Mereka selalu berpikir, apakah Young Hyun akan menerima semuanya, dan apakah Young Hyun dapat memaafkan mereka. Dan rasa itu selalu menghantui mereka setiap hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/193768184-288-k609339.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement [COMPLETED]
FanfictionDisaat sebuah keterpaksaan menjadi sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan. Semua begitu rumit untuk bisa diungkapkan karena semua datang begitu saja bahkan tanpa menyadarinya. Namun, dikala satu persatu masalah dari masa lalu mulai ikut menghakimi, Ak...