3. Dia Istriku

1.7K 173 2
                                    

Tzuyu membuka matanya saat sinar mentari mulai masuk ke indra penglihatannya. Ia membuka matanya dan mendapati dirinya yang tertidur di kamar yang asing baginya. Ah dia baru ingat ini kamar Jungkook bukan, sudah seminggu lebih ia tinggal disini tapi entah mengapa ia masih belum terbiasa.

Matanya beralih pada sofa yang sudah kosong, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok Jungkook yang kemungkinan sudah bangun duluan.

Klekk

Pintu kamar mandi terbuka menampakan seorang laki-laki yang sepertinya baru selesai mandi.

"Kau sudah mau berangkat?"
Tanya Tzuyu pada Jungkook yang sudah memakai kemejanya.

"Hmm...ada meeting penting pagi ini"
Jawabnya tanpa berpaling.

Tzuyu mengangguk kemudian segera berlari ke kamar mandi.

Saat Tzuyu kembali Jungkook sudah tak ada, mungkin dia sudah berangkat ke kantor begitu pikirnya.

Lalu matanya menangkap sebuah hal yang tak asing baginya mengeletak di atas ranjang. Ponsel, ini ponsel Jungkook. Tzuyu heran kenapa bisa Pria itu meninggalkan hal yang sepenting ini.

Tzuyu lalu bergegas mengejar Jungkook, ia berharap Jungkook belum terlalu jauh. Tapi sayang mobil Pria itu sudah tak ada, menandakan bahwa ia sudah berangkat.

"Ada apa Tzu?"
Tzuyu terkejut saat sudah mendapati Kakek Minho dibelakangnya bersama seorang pelayan.

"Oh Kakek...Aku hanya ingin memberikan ponsel Jungkook yang tertinggal, tapi sepertinya dia sudah berangkat"

"Jungkook memang sudah berangkat, antarkan saja ke kantornya"
Saran Minho yang membuat Tzuyu berpikir.

"Mengantarnya ke kantor?"

Minho mengangguk.

Haruskah ia mengantarnya. Tapi mungkin itu saran yang cukup bagus untuknya, sekalian ia pergi keluar sesekali. Karena seminggu belakangan memang ia habiskan dirumah megah ini.

"Kalau begitu aku pergi dulu Kek. Bibi tolong jaga Kakek"
Tzuyu mencium sekilas pipi sang Kakek sebelum pergi.

Minho tersenyum melihat Cucu menantunya yang sudah ia anggap seperti cucunya sendiri.
"Dia gadis yang tepat untukmu Jung"

.

Tzuyu berhenti didepan sebuah gedung besar, dengan tulisan Jeon Grup yang terpampang besar diatasnya.

Baru beberapa langkah ia berjalan ia dihadang oleh pria dengan kemeja yang sangat kotor.

"Maaf Tuan, ada apa?"

"Nona apakah anda pura-pura tidak lihat, atau pura-pura lupa?"

Tzuyu menyeringit ia tak paham dengan apa yang pria ini maksudkan.

"Apa maksud tuan?"

Pria itu terlihat menghembuskan nafasnya, dengan segala emosi yang memuncak di hatinya.

"Lihat pakaian saya jadi kotor gara-gara anda"

Tzuyu masih tak mengerti, Pria itu mulai jengah.

Ia menunjuk kubangan air, dan seketika itu Tzuyu baru paham.

"Maaf tuan, tapi saya tidak sengaja. Biar saya ganti kemeja tuan"
Tzuyu merasa tak enak karena ulahnya merugikan orang lain.

"Tak perlu, saya tau gaji karyawan magang tidak seberapa. Sudah cukup dengan kata Maaf maka saya pikir anda sudah bertanggung jawab"

"Apa? Karyawan magang? Tapi saya bu..."

"Ya Ya lain kali kau harus jaga sikap, apalagi pada atasan"

Love Agreement [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang