19

2.6K 236 9
                                    

"Taehyungggg!" seru Jimin dari tempatnya berdiri, saat menemukan sosok Kim Taehyung yang terlihat menonjol lantaran tinggi badannya, melangkah melewati pintu keluar stasiun.

Bergerak antusias, Jimin melangkah menyerbu kawan seperjuangannya itu yang sedikit kesusahan menggeret koper.

"Jiminnnn, kangen banget gue sama elo, sempak!" Taehyung memeluk Jimin begitu erat, sampai membuat pria itu bernapas kesusahan, lalu lanjut menarik hidung Jimin seenaknya.

"Bener-bener lo ye, gak bisaan jauh sama gue." Jimin melepas pelukan, menatap kawannya itu dengan tampang masam namun matanya berbinar cerah.

"Ngaca lo, monyet." Taehyung tertawa keras setelahnya, membuat Jimin terkekeh sembari mengerutkan hidung.

Lantas keduanya berjalan menuju tempat duduk terdekat, saling bertukar kabar.

"Lo hampir setahun kaga pulang ke Busan, anjir. Sok sibuk ya lo?" Taehyung menggetok kepala Jimin pelan.

"Hehe, sorry," jawab Jimin meringis, sedikit tak enak hati.

Taehyung menelisik ekspresi Jimin sekilas, ingin bertanya lebih lanjut namun kemudian urung. Ia merogoh ponsel di kantong jaketnya yang tiba-tiba bergetar, menjawab telepon masuk.

"Iya, kakak udah sampe. Lagi duduk di deket pintu keluar. Oke, kakak tunggu di sini aja, ya."

Jimin mengerutkan kening heran. "Siapa?"

"Ooh, Jungkook."

"Anjir? Dia juga mau kesini?"

"Iya."

Jimin menyipitkan matanya curiga. "Jujur lo, ada apa-apa ya sama dia?"

"Enggak, Jim. Apaan deh." Taehyung memutar kedua matanya asal. "Gue udah banyak utang budi ke Jungkook. Getol banget nyariin gue kerjaan di sini. Bersyukur banget lo kudunya punya temen kayak dia." Taehyung mencubit pipi Jimin gemas.

"Iya-iya, nggak usah pake cubit segala. Kebiasaan!" Menampik tangan Taehyung kesal, yang ditampik hanya nyengir dengan kekehan berat khasnya.

Tak lama keduanya saling mengobrol, dari kejauhan Jungkook berlari-lari kecil menghampiri dengan wajah sumringah.

"Kak Taehyungg!"

Mendengar namanya dipanggil, Taehyung otomatis menoleh. Kedua matanya melebar saat menemukan Jungkook mendekati tempat mereka duduk.

"Hehe, halo Kak Taehyung," sapa Jungkook dengan gestur melambaikan tangan lucu dan gigi kelincinya.

"Halo Jungkook. Ternyata kamu beneran kesini." Taehyung meringis.

"Iya kan aku udah janji. Jimin ternyata jemput kakak juga, ya."

Jimin hanya mengerutkan dahinya heran.

"Mau langsung kemana nih, kak? Cari makan malam dulu atau naruh barang bawaan kakak ke tempat Jimin?"

"Cari makan aja kali, ya. Laper banget." Taehyung terkekeh, yang langsung disusul Jungkook.

Jimin hanya menatapi keduanya bergantian. Rasanya ada yang tiba-tiba mengganjal.

.

.

.

"Ada apa, Yeosangie?"

Yoongi berdiri bersandar pada pagar sebuah kafe rooftop, memandang langit malam di depannya. Yeosang yang berdiri di sampingnya terdiam sebentar, tak langsung menjawab.

"Aku kemarin bilang sama orangtuaku lagi, kalo aku nggak mau nikah sama cewek itu..."

Yoongi menatap wajah Yeosang dari samping. Rambutnya yang semakin panjang menambah kesan cantik padanya. Yoongi tahu itu, dan mengiyakan dalam hati. Yeosang memang selalu cantik di matanya.

UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang