14

3.1K 270 40
                                    

"Pagi, Jimin."

Keesokan paginya, Jimin yang baru datang dan masuk ke dalam bilik kerjanya sudah disambut senyuman lebar milik Yoongi.

"Pagi," balasnya singkat, meletakkan tas kerja lalu langsung duduk di kursi. Matanya kemudian memicing, saat menemukan segelas kopi hitam yang terlihat masih mengepulkan uap panas di dekat layar.

Jimin menoleh pada Yoongi. "Lo yang ambilin?"

"Iya. Kamu kan suka kopi."

"O-oke. Thanks."

"Sama-sama." Yoongi menjawab manis.

Setelah dirasa capek tersenyum dan Jimin sudah sibuk sendiri, Yoongi berkutat dengan komputernya untuk bersiap memulai pekerjaan.

Jimin mendengus pelan, dengan salah satu ujung bibir yang diusahakannya untuk tidak naik ke atas.

"Oh ya Jim, Minggu ini kamu sibuk, nggak?" celetuk Yoongi saat keduanya sama-sama sedang sibuk.

"Hng? Bentar..." Jimin tampak berpikir keras, mengingat-ingat jadwalnya di hari Minggu. "Kayaknya cuma belanja kebutuhan sehari-hari. Kenapa?"

"Nah, mau kutemani? Aku mau ajak kamu ke suatu tempat juga sebenernya, jadi bisa sekali jalan, tuh."

Jimin mengernyit curiga. "Mau ngajakin kemana? Jangan ke tempat aneh-aneh."

"Enggak, kok. Tenang aja." Yoongi terkekeh kesenangan, sampai-sampai kedua netranya hampir tertelan kelopak mata.

"Oke. Awas ya kalo lo aneh-aneh."

"Enggaa~~" Tangan Yoongi refleks bergerak ingin mengelus rambut Jimin, namun tangan Jimin lebih cekatan menangkisnya.

"Kebiasaan, lo. Gue bukan kucing yang suka dielus-elus."

"Iya, lah. Kamu kan ayam kecil, bukan kucing."

"Sialan, gue disamain ama anak ayam!" Jimin melirik tajam ke arah Yoongi.

"Tuh kan tuh, punya paruh kayak ayam."

"Hahaha, serah lo lah, anjir."

"Kamu sih, gemesin. Aku jadi suka godain, kan. Hehe." Yoongi terkekeh lagi.

Akhirnya, Jimin memilih untuk mendiamkannya. Karena kalau terus ditanggapi, Yoongi pasti tak akan berhenti menggoda dirinya.

.

Di jam istirahat, untuk pertama kalinya, Jimin duduk semeja dengan Yoongi. Tentu saja beserta Taemin dan Jungkook. Kalau teringat di awal-awal Yoongi pernah duduk semeja bertiga selain dengan Taemin, orang tersebut sudah berhenti dekat-dekat dengan Yoongi sejak gosip tentangnya kemarin menyebar.

"Haha, jadi rame lagi ya, Yoon," ucap Taemin saat menunggu makanan mereka datang. Yang diajak bicara tentu saja tak bisa menyembunyikan girangnya sejak datang beriringan dengan Jimin tadi.

"Baru kali ini ya Jim, makan di kafetaria bareng senior, hehehe." Jungkook sedikit berbisik dengan cengiran di wajahnya.

"Harusnya dari awal kalau mau ngajak makan bareng bilang aja, Jungkook. Nggak perlu sungkan, kok. Ya kan, Jim?" ucap Yoongi. Yang diajak bicara Jungkook, tapi matanya justru melirik ke arah Jimin yang hanya terdiam sejak tadi.

"I-iya. Haha. Kan biasanya gitu ya, sungkan ke senior." Jimin menjawab kikuk.

Sungkan? Tak tahu saja aslinya Taemin sudah tahu Jimin yang slenge'an.

"Bisalah jadi temen minum-minum sepulang kerja. Ya nggak, Yoon?" tanya Taemin mencari persetujuan Yoongi.

Belom-belom udah ngomongin minum. Terakhir kali gue minum-minum endingnya dibawa Yoongi ke apartemennya. Untung dia gak apa-apain gue. Batin Jimin melengos.

UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang