Hallo... setelah bertapa agak lama, akhirnya aku kembali lagi. Long chapter nih, dan isinya agak bikin gerah. Oh ya, saranku bacanya pelan-pelan aja biar lebih kerasa feel-nya *ngarep dikit*
Enjoy reading :)
====================================
"Jimin..."
"Ji..."
"Kenceng banget meluknya. Aku sesek nih, susah mau nafas. Kamu nggak sesek emangnya?"
Yoongi terkekeh, lalu sedikit terbatuk lantaran lengan Jimin malah semakin mengerat di sekitar dadanya.
Sudah 15 menit Jimin memeluknya teramat kencang, dengan posisi miring membelakanginya di atas ranjang. Posisi yang juga bisa disebut dengan spooning, dengan dirinya sebagai "little spoon", dan Jimin sebagai "big spoon".
"Ada yang pengen kamu ceritain, Ji? Dari tadi lho, kamu diem terus."
"Bodo."
"Hmm... oke, aku bodo."
Keduanya terdiam selama beberapa saat. Entah apa yang tengah dipikirkan Jimin, Yoongi tidak tahu pasti. Ataukah pria itu masih dalam perasaan sentimentalnya terhadap cerita hidupnya tadi?
"Jimin..."
"Diem dulu. Gue pengen kayak gini yang lama."
"Tapi nanti tanganmu kram kalau kenceng-kenceng. Longgarin aja ngga apa-apa. Aku ngga kemana-mana, kok." Yoongi tersenyum, tak pelak merasa senang. Tak pernah ia sangka Jimin akan memeluknya dalam posisi seperti ini. Ya, karena biasanya, dia sendiri lah yang selalu berada dalam posisi si pemeluk. Sebagai big spoon.
"Biarin kram, toh bisa lo pijitin."
"Eh, kok pede ya bilang gitu? Siapa yang mau pijit coba?"
"Ya lo, 'kan? Lo harus tanggung jawab, soalnya udah bikin tangan gue kram."
"Aneh. Padahal yang meluk kan kamu, bukan aku. Kenapa harus aku yang tanggung jawab?"
"Bodo ah pokoknya lo harus tanggung jawab. Titik."
"Kalau aku nggak mau?"
"Harus mau! Pokoknya harus mau!"
Yoongi terkekeh gemas. Mengelus lengan Jimin yang tengah melingkari dadanya begitu kuat. Semakin merapatkannya. "Kenapa kamu tiba-tiba jadi gemesin gini, sih. Aku jadi nggak kuat, tau."
"Diem."
"Iya aku bakal diem, kalau kamu mau ceritain kenapa kamu tiba-tiba pelukin aku kayak gini."
Menunggu jawaban yang tak kunjung terdengar, Yoongi lantas bersuara lagi. "Kalau nggak, aku putar posisi hadap kamu. Mau?"
"Jangan!"
"Kalau gitu ayo cerita. Dikit-dikit ngga apa-apa. Biar aku tau sebenernya kamu kenapa. Biar aku ngga kepikiran yang macem-macem dan terus khawatir."
Jimin sedikit mempertimbangkan keputusannya. Ia mencebikkan bibir, kembali teringat akan apa yang membuatnya sedih sewaktu memeluk Yoongi di samping toko roti.
"Sorry. Nggak seharusnya gue ceritain soal ini setelah denger apa yang terjadi sama keluarga lo, Yoongi. Lain kali aja, ya?"
"Kalau kamu khawatir aku bakal makin sedih setelah dengerin cerita kamu. Nggak. Aku nggak apa-apa, Ji. Justru aku seneng, karena kamu udah mau berbagi cerita ke aku." Yoongi mencoba memutar posisi untuk menghadap Jimin. Namun lengan lelaki itu tak mengijinkannya bergerak sedikitpun. "Hei. Hahaha. Aku mau hadep kamu. Kenapa nggak dibolehin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)
FanficPark Jimin yang tsundere dan terkesan galak, diterima kerja di salah satu perusahaan Seoul sebagai staf akuntan. Ia ditempatkan dalam satu bilik dengan Min Yoongi, yang ternyata adalah seorang gay bermuka tembok. - Boys Love, bxb, BL, ♂️&♂️ - top!Y...