"Ya, dimaafin."
Setelah semalaman memikirkan saran dari Jungkook dan membuat tidurnya tidak tenang, akhirnya Jimin mengucapkan kalimat itu juga walau masih sedikit berat hati.
Jimin menoleh sebentar, mendapati Yoongi sedang menatapnya dengan raut kaget seakan kata maaf tadi tidak keluar dari mulutnya.
"S-sori, aku gak salah denger, kan?" tanya Yoongi terbata.
Jimin menghela napas pendek, lantas menjawab. "Udah dimaafin, bukannya seneng?"
Yoongi terkesiap, lalu berujar buru-buru. "Se-seneng, kok! Seneng lah, seneng banget! Haha." Ia tertawa gugup.
Yoongi kembali memutar duduknya menghadap layar, terlalu kaget dengan perubahan sikap Jimin yang tiba-tiba. Padahal kemarin, hanya umpatan "bangsat" yang dilontarkan pria itu setelah mendengar mulutnya nyerocos tak tahu aturan.
Jimin semalam habis kesambet apa? Kok tiba-tiba tidak sesuai dengan apa yang dibayangkannya.
Yoongi mengira, Jimin masih keras terhadapnya, bahkan semakin membencinya setelah kejadian kemarin. Atau mungkin tak akan pernah mengacuhkannya lagi.
Tapi ini...
Yoongi mengintip sekilas ke arah Jimin. Yang diintip hanya melirik dengan pandangan malas.
"Masih ada yang mau disampein, nggak?" tanya Jimin, terdengar tidak sabaran.
"Sebentar, aku masih mikir. Kamu... udah gak marah lagi sama aku?"
"Masih marah, lah. Tapi kalo lo minta maaf, gue maafin."
Yoongi bingung dengan maksud Jimin. Kedengarannya agak aneh di telinganya.
"Kalau gitu, aku mau minta maaf lagi aja biar marahmu selesai."
"Apaan, sih. Ogah. Dih, kan. Mulai lagi anehnya."
"Iya aku aneh. Biasanya aku keren dan kalem, kok sekarang jadi gini. Mungkin gara-gara kamu juga."
"Kok jadi salah gue?"
"Ya karena aku suka kamu."
Jimin terdiam.
Yoongi ikut terdiam, mengutuki mulutnya yang lagi-lagi berucap tak sesuai kehendaknya.
"Sorry."
"Gak usah minta-minta maaf lagi, gue capek dengernya."
"O-oke."
Jimin mendesah panjang.
"Sebelumnya juga... sori, gue udah ngomong kasar ke lo."
Yoongi mengerjapkan matanya tidak percaya. Apa yang barusan didengarnya tidak salah? Jimin... juga minta maaf padanya???
"Gak papa. Aku ngerti, kok." Yoongi terkekeh kecil, membuat Jimin mengerutkan alisnya.
"Nih gue kasih tau. Dengerin baik-baik."
Bermaksud menyiapkan hati, Jimin lantas menarik napas panjang sebelum mengeluarkan apa-apa saja isi di hati dan pikirannya.
"Gue aslinya kayak gini. Suka ngomong kasar. Apalagi kalo sama temen deket. Makanya, lo jauh-jauh aja dari gue biar gak tiap hari kemakan omongan kasar gue. Ntar lo makin sakit hati. Karena gue sadar gue emang nyakitin lo kemarin-kemarin.
Gue udah baik hati ngasih peringatan ke lo sekarang, jadi jauhin gue. Suka sama cowok lain aja, jangan gue. Kalo mau temenan, it's okay, gue gak masalah," ucap Jimin sedikit banyak berhasil membuatnya lega. Beberapa kalimat yang dipikirkannya semalaman akhirnya keluar sedikit demi sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)
FanficPark Jimin yang tsundere dan terkesan galak, diterima kerja di salah satu perusahaan Seoul sebagai staf akuntan. Ia ditempatkan dalam satu bilik dengan Min Yoongi, yang ternyata adalah seorang gay bermuka tembok. - Boys Love, bxb, BL, ♂️&♂️ - top!Y...