Taehyung menatap layar laptopnya bosan. Pikirannya buntu menganalisa data yang sedang dikerjakannyal. Ia tidak bisa fokus pada pekerjaannya sebab lagi-lagi bayangan Jimin dan si lelaki pucat memenuhi kepalanya.
Dia siapa? Kenapa akrab banget sama Jimin? Selain Jungkook, gue nggak pernah tau Jimin deket sama orang lain.
Ia kemudian menyambar gelas. Menenggak vodka dalam satu tegukan. Di belakangnya, Jungkook baru saja keluar dari kamar mandi. Ia menghampiri Taehyung, lalu duduk di sebelahnya. "Masih belum selesai, Kak?"
Taehyung menggeleng. Lantas menutup laptopnya dan ia masukkan ke dalam tas khusus yang ukurannya sama persis dengan ukuran laptopnya.
"Belum. Biarin, deh. Kakak pusing ngerjainnya. Nanti aja kuterusin kalo udah pulang."
"Kakak nggak nginep?" Jungkook sedikit kecewa.
"Kamu pengen Kakak nginep?" Taehyung balik bertanya. Tersenyum kecil. Ia lalu meraih lengan Jungkook dan menuntunnya duduk bersisian di sofa depan TV. Ia mengambil remote dan menyalakannya. Membuka aplikasi Netflix di sana.
"Mau nonton film apa kali ini?" Senyumnya mengembang lebih lebar. Menyelipkan lengannya ke belakang punggung Jungkook untuk kemudian mengusak rambutnya lembut, lalu merangkulnya. Menggeser duduk lebih dekat dengan Jungkook.
"Kakak pengen nonton apa? Aku ikut aja." Jungkook menyahut.
"Nanti kamu ketiduran lagi kayak yang terakhir kemarin?" Taehyung terkekeh. Lantas mulai mencari judul yang ingin ditontonnya, yaitu sebuah film tentang gadis yang otaknya ditukar dengan otak bayi.
"Hehe. Seharian ini nggak sempet tidur, apalagi tadi abis berenang. Jadi kayaknya bakal ketiduran lagi, sih." Jungkook terkekeh lucu. Ia tak masalah kalau nantinya akan tertidur lagi di pangkuan Taehyung, sebab yang ia inginkan adalah agar dirinya bisa lebih lama menghabiskan waktu dengan pria itu.
Taehyung mendengus pendek. Ia lantas menyamankan posisi keduanya. Menarik lengannya dari bahu Jungkook untuk kemudian menggenggam jemari pemuda itu. Menautkan kedua tangan mereka.
Jungkook tertawa kecil hampir tanpa suara. Menyamankan kepalanya di dada Taehyung.
Ya, hubungannya dengan Taehyung memang hanya sejauh itu. Bagi Jungkook, untuk sekarang itu pun sudah lebih dari cukup.
×××
"Kok nggak bilang kalau tadi habis renang?"
"Emang sengaja nggak bilang. Nanti lo pengen ikut."
"Emang nggak boleh ya kalau aku ikut?"
Yoongi menunjukkan wajah sedih yang terlihat dibuat-buat. Membuat Jimin merotasikan matanya. Keduanya sedang berjalan menuju toko buku. Yoongi ingin membeli beberapa buku, katanya.
"Gue emang nggak mau lo ikut."
"Kenapa?"
"Ya karena …." Jimin menggantung kalimatnya. Menjauhkan wajah dari jarak pandang Yoongi sebab ia tahu pasti setelah ini pria itu akan menggodanya.
"Karena apa? Karena takut bakal kuapa-apain di kolam, ya?" Yoongi berpindah ke sisi Jimin yang lain, menunjukkan cengiran usilnya.
"Apa, sih! Nggak, ya!" Jimin kembali menjauhkan wajahnya. Semakin menekuk bibirnya maju. Samar-samar ia merasa pipinya menghangat.
Dasar, pikiran kotor!
"Oh, berarti nggak takut?" Yoongi mengambil kesimpulan.
"Maksudnya 'nggak' itu gue nggak mikir kayak gitu, Yoongi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)
FanfictionPark Jimin yang tsundere dan terkesan galak, diterima kerja di salah satu perusahaan Seoul sebagai staf akuntan. Ia ditempatkan dalam satu bilik dengan Min Yoongi, yang ternyata adalah seorang gay bermuka tembok. - Boys Love, bxb, BL, ♂️&♂️ - top!Y...