25

3.5K 260 27
                                    

"Jim. Jimin! Heh! Ngelamun terus kamu. Mukamu merah, tuh! Mikirin yang jorok-jorok nih pasti."

Jungkook dengan bibir mengerucut mencubiti pipi gembul Jimin yang sejak duduk di kafetaria malah bertopang dagu. Tampak tenggelam oleh pikirannya sendiri.

"Berisik lo, Jung," ucap Jimin kesal menepis tangan Jungkook yang masih saja berusaha menarik pipinya.

Jungkook akhirnya menyerah, terkekeh dengan ringisan di wajahnya dan mengikuti posisi Jimin, bertopang dagu dan menatapnya lurus. "Jim!" panggilnya tegas.

"Hm."

"Tatap mataku."

"Ngapain lagi? Jangan aneh-aneh." Jimin mendengus malas.

"Kamu, sama kak Taehyung... gimana?"

Mendengar nama Taehyung menggaung dalam telinganya, Jimin sontak menoleh. Saling bersitatap dengan pria di hadapannya. "Kenapa?"

"Ung... itu. Kemarin kan, kalian ada cekcok--" Jungkook sedikit menurunkan pandangannya sekilas.

Jimin tak menjawab, justru tertawa kecut saat kembali mengingat kejadian malam itu. Malam sebelum mengubah semuanya menjadi berantakan. Juga dirinya yang dibuat berantakan oleh Min Yoongi.

Sial, kenapa isi kepalanya selalu berujung memikirkan "kegiatan" antara pria pucat itu dan dirinya di pagi buta kemarin. Wajah Jimin otomatis menghangat lagi begitu mengingatnya.

"Jim? Ih, ngelamun lagi."

Jimin tak menghiraukan panggilan Jungkook, karena saat itu ia melihat seseorang berjalan memasuki pintu kafetaria, sedang mengobrol dengan temannya. Sosok itu mengedarkan pandang, lalu saat kedua maniknya bersibobrok dengan milik Jimin, ia mengulum senyum. Mengatakan sesuatu ke temannya sebelum berjalan berlawanan arah dengannya, menghampiri meja Jimin.

"Hei, boleh gabung?" tanya Yoongi saat dirinya sudah berdiri di samping meja. Tatapannya tak pernah lepas dari Jimin yang menunduk sejak ia menunjukkan senyumnya tadi.

"Boleh-boleh. Silakan." Jungkook berucap riang, sedikit menggeser kursinya, namun Yoongi malah memilih duduk di sisi Jimin.

Sepanjang duduk berempat, Jimin lebih banyak diam, yang tentu membuat Jungkook keheranan. Sedangkan Yoongi yang sama sekali tak memutus perhatiannya pada Jimin secara terang-terangan, turut membuat Jungkook bingung dan terheran dua kali lipat.

⋆★⋆

"Pagi, sayang," sapa Yoongi yang baru datang. Mendaratkan sekilas ciuman di pucuk kepala Jimin sebelum duduk di kursinya.

"P-pagi," balas Jimin gugup.

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian di pagi buta itu, dan Jimin masih saja dibuat gugup oleh Yoongi ketika keduanya bertemu kembali di kantor seperti ini.

Yoongi sibuk mengatur barang-barangnya, menyiapkan komputer miliknya kemudian memutar duduk menghadap ke arah Jimin sepenuhnya.

"Kamu minggu besok ada acara?"

"Ng-nggak tau, kalau sekarang sih masih nggak punya rencana. Kenapa?"

"Mau kencan seharian? Kita nonton bioskop, jalan-jalan. Ada film action bagus baru keluar."

Begitu tiba-tiba. Jimin tercekat seketika saat mendengar kata bioskop di akhir ucapan Yoongi. Menoleh dengan kerutan yang jelas di dahinya dan matanya memicing tajam. "Nggak!" ucapnya dengan nada sengak.

"Kok-- tiba-tiba marah? Aku salah ucap?" Yoongi beranjak dari duduknya dan berjongkok di samping kursi Jimin, memutar posisi menghadapnya dan mengamati ekspresi di wajahnya lebih dekat.

UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang